Hanami

143 15 3
                                    

Author: Anna

Haru's POV

Hari ini semua keluarga komplek 69 berkumpul di halaman rumahku. Kami menikmati mekarnya bunga sakura di halaman rumah seluas 2 hektar ini. Seperti biasa anak-anak seusiaku pun berkumpul dan bermain bersama, tapi aku memilih duduk sembari membaca buku di bawah pohon.

"Haru, ayo sini join...mabar kita" ujar Kai
"Iya, ini kurang 1 orang lagi buat push rank" sambung Sai
"Ah maaf... aku tidak paham cara main gamenya," jawabku
"Tuh kan, udah unor bilang tadi! Unor aja. Unor ngerti kok mainnya," jelas Unor sambil melempar puppy eyes ke Kai dan Sai

Tiba-tiba Law berjalan ke arah Kai, Sai dan Unor.
"Unor skill kamu belum sama seperti kami," kata Law
"Ciiiiii...ya udah Unor main sama Aeri aja!"
"Nanti pulang mas Al ajarin main yang benernya ya," celetuk mas Al yang baru bergabung dengan mereka
"Iya," jawab Unor sambil manyun

Aku pun melihat si anak berambut pirang a.k.a Unor anak pak RT itu berdiri dan beranjak pergi menuju Aeri yang sibuk mengumpulkan kelopak bunga Sakura.

Tanpa pikir panjang aku melanjutkan bacaanku. Hari ini aku membaca biografi Christoper Colombus sang penemu daratan Amerika. Setelah buku ini selesai kubaca, aku berencana untuk membaca biografi raja dan ratu Inggris Raya.

"Haru-sama... ini coklat panas dan biskuit kesukaan anda," ujar salah satu pelayan rumahku yang tidak kuperhatikan dari mana datangnya.

"Ah...terimakasih."

Sekitar 10 meter di depanku orang tuaku sedang sibuk mengarahkan pelayan rumah untuk menggelar tikar serta menyiapkan berbagai makanan. Ibu-ibu yang lainnya juga sibuk menyiapkan bawaan mereka masing-masing, sementara bapak-bapak yang lain terlihat asik berbincang.

Kulihat Kai, Sai, Kak Law dan Mas Al masih sibuk bermain dengan gadget mereka. Sedangkan Unor dan Aeri sudah mengumpulkan setumpuk kelopak bunga sakura.

"Hahh..." aku menghela napas sambil menggelengkan kepala "anak-anak yang unik."

Tiba-tiba kulihat Aeri berlari ke arahku. Dan...

Bruk!

"Aaaaaa!"

Anak itu terjatuh karna menginjak tali sepatunya sendiri. Aku refleks berdiri kemudian berjalan ke arahnya.

"Aeri gapapa??"
"Oh, tidak apa-apa kak. Tidak sakit kok,"

Aeri menjawab sambil melempar cengiran khasnya yang sedikit err- aneh menurutku.

"Yakin??" tanyaku sekali lagi untuk memastikan
"Tbh, agak sakit sih kak."
"Tbh?" tanyaku bingung
"Tbh itu to be honest kak, aku baru diajarin kak Kai kemarin."

Aku hanya bisa memasang wajah datar dan tak bisa berkata apa-apa.

"Oh, ya sudah."

Aku pun kembali ke tempat dudukku sebelumnya dan meminum coklat panasku.

"Kakak lagi baca buku apa?" tanya Aeri yang tiba-tiba memunculkan kepalanya di balik buku yang kubaca
"Biografi Christoper Colombus."
"Seru ga kak?" tanya Aeri lagi
"Lumayan."
"Tentang apa?" tanya Aeri sekali lagi
"Tentang..."

Aku pun menjelaskan secara singkat, padat dan jelas tentang buku yang kubaca.

"Ooo gitu. Ga ngerti sih, tapi kayaknya keren hehe," kata Aeri

"Hah..." Aku pun menghela napas sambil membenarkan kerah kemejaku.

"Astaga Aeri jadi lupa! Tadi kan aku ke sini mau ambil sesuatu," seru Aeri
"Mau ambil apa emang?" tanyaku
"Tadi kak Unor kasih tantangan ke Aeri, katanya kalo bisa ambil kelopak sakura yang jatuh di kepala kak Haru dia bakal traktir es buah di toko mang Dodoy."
"Eh?"
"Tapi tadi pas kak Haru berdiri, kelopaknya terbang deh."
"Kenapa harus dari kepalaku?"
"Habisnya kak Haru dari tadi duduk di situ ga mau main sama kita."
"Oh, maaf ya soalnya tanggung bukunya dikit lagi beres kubaca."
"Sekarang es buahku melayang."
"Nanti aku traktir Aeri dan yang lainnya makan es buah ya."
"Yang bener??"
"Iya nanti kita habisin es buah mang Dodoy."
"YEEEYY!!"

Aeri berlari sambil mengangkat tangannya dengan gembira ke arah Unor.

"Kebetulan juga udah 3 hari ga jajan, uang jajanku menumpuk."

Aku pun menyelesaikan bacaanku dan detik selanjutnya langsung berdiri dan berjalan ke arah tikar dimana yang lainnya sudah berkumpul sebelum mamaku yang cantik mengomeliku.

-TBC-

Komplek 69 storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang