Inner Demon

311 13 2
                                    

OS : Ficholate

Well, Hi. Namaku Evelyn. Aku merupakan seorang wanita berumur 20 tahun yang mempunyai sixth-sense. Aku bisa melihat hal hal yang tidak dapat dijelaskan. Mungkin kalian bisa menyebut hal yang tidak-dapat-dijelaskan itu sebagai 'makhluk astral'. Aku mempunyai kemampuan ini dari aku kecil, jadi, aku tidak terganggu sama sekali dengan apapun yang aku lihat atau kurasakan. Ya, karena hanya aku satu-satunya orang yang bisa. Tapi, wanita itu mengubah semua pemikiranku.

•^•

Seperti hari-hari membosankan sebelumnya, aku berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Sesampainya di sekolah, aku dapat melihat dengan jelas wajah wajah cerah dan bersemangat dari orang orang. Oh, dan jangan lupakan wajah wajah keji yang selalu mengikuti mereka. Aku menyebutnya sebagai 'Inner Demon'. Karena makhluk itu, berasal dari dalam diri mereka. Akupun melewati mereka dengan pandangan sinis. Murid-murid di sekolah ini selalu berbincang-bincang sebelum masuk sekolah. Well, aku tidak peduli dengan apa yang mereka bincangkan. Karena aku yakin, hampir semua yang mereka bincangkan itu adalah kebohongan.

Aku terus berjalan dan memasuki kelasku, hingga seseorang dengan wajahnya yang cerah-- maksudku lebih cerah dari yang lainnya menyapaku. Ya, dia temanku, Katy. Aku menyapanya balik dan duduk di bangku sebelahnya. Jika kalian bertanya mengapa aku bisa berteman dengannya, hanya 1 jawabanku. Dia telah melawan balik 'makhluk' jahat yang ada di dalam dirinya. Hanya ada senyuman tenang dari sesuatu yang mengikutinya. Yeah. Inner Angel. Bisa dibilang, Katy sama sepertiku. Dapat melihat makhluk astral. Dan ya, Katy telah melawan Inner-Demon-nya. Asal kau tau, melawan Inner Demon itu tidak mudah. Jika kau telah melawan mereka dan menang, mereka akan tetap mengganggumu. Hingga kau menjadi budaknya. Tapi, Inner Angel, akan menjagamu, jika hatimu tetap bersih. Itulah yang dilakukan Katy. Dia berjuang, agar hatinya tetap bersih.

Hari ini, ada murid baru yang masuk ke kelasku. Ia bernama Lizzy. Sama seperti Katy, sesuatu yang mengikutinya itu tersenyum tenang. Tapi, aku merasakan ada sesuatu yang berbeda dari senyuman itu. Karena penasaran, aku ingin lebih dekat dengannya. Hingga akhirnya, aku dan Katy dapat berteman baik dengannya.

Hari demi hari kami lalui bersama. Hingga suatu hari, aku dan Katy diundangnya untuk menginap di rumahnya. Aku meng-iya kan nya, tetapi Katy menolak dengan halus karena mempunyai urusan keluarga. Aku tidak mengubah keputusanku. Aku tetap akan menginap. Aku penasaran bagaimana rumahnya. Apakah akan sama seperti rumah Katy yang sederhana tapi tenang dan dikelilingi oleh puluhan penjaga tak terlihat oleh mata manusia biasa?

Ternyata, perkiraanku salah besar.  Rumah Lizzy memang sederhana, tetapi dikelilingi oleh sesuatu yang aku takutkan. Dengan mata merah, puluhan anjing menyeringai lebar saat aku datang. Lizzy mempersilahkanku untuk masuk. Mukaku berubah pucat. Kau tau apa yang aku lihat? Kegelapan. Kau tau apa yang aku rasakan? Sepi. Aku merasa tidak tenang.

"Eve? Apa kau baik-baik saja?" tanya Lizzy.

"U-uh, yeah. Aku baik baik saja, Liz." jawabku.

"Syukurlah. Aku kira kau merasakan sesuatu yang tidak mengenakkan."

"Apa maksudmu, Liz?"

"Kau tidak mengerti?"

"... Kau bukan Lizzy."

"Apa maksudmu? Aku Lizzy." ucapnya sambil menyeringai. Tiba-tiba, puluhan anjing tadi masuk ke dalam rumahnya. 'Sesuatu' yang mengikutinya pun berubah. Senyuman itu. Senyuman yang sangat buruk. Senyuman nista yang terukir diwajah Lizzy. Senyuman yang lebih buruk daripada keji. Jujur, aku ketakutan setengah mati.

"A-Apa yang kau lakukan pada Lizzy?" tanyaku

"Aku Lizzy." jawabnya menyeringai dengan seringaian yang sama dengan anjing dan 'sesuatu' yang ada dibelakangnya.

Ia berubah bentuk! Tidak! Ini tidak mungkin terjadi! Ini pasti hanya mimpi! Ini pasti bukan 'Dia'!

Aku dapat melihat tubuhnya menjadi kurus, seakan kemampuan hidupnya telah dihisap oleh seseorang. Matanya yang indah berwarna biru, kini berubah menjadi merah. Sesuatu yang selalu mengikutinya telah hilang begitu saja. Seakan masuk ke dalam tubuhnya.

"Hahaha! Apa kau telah melupakanku, Nyonya?" ucapnya masih menyeringai lalu membisikkan sesuatu.

"Tidak! Ini pasti hanya mimpi!" ucapku berteriak dan langsung berlari ke luar rumah terkutuk itu. Aku melihat ke belakang dan melihat pemandangan yang membuatku merinding. Itu bukanlah sebuah rumah. Tetapi... Kuburan..

•^•

Kata itu terus terngiang di telingaku hingga hari ini.

'Aku adalah Inzy. Aku sudah berhenti melawan pemilikku.. Sekarang.. Kami sudah berada di pihak yang sama.. Sama sepertimu.. Diana..'

Aku menyeringai. Wanita sialan. Berani-beraninya dia merasuki Lizzy dan memanggil ku dengan nama asliku. Aku tidak akan membiarkanmu hidup kembali dan mengambil kedudukan ku disisi para iblis.

•^•

"Stop fighting your inner demon. Be the same side as them."

•^•

Creepypasta's Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang