3

8 0 0
                                    

3. Nabiru, Richard, Friden, dan Abin.

"Adhisty pernah naksir orang, ga?" Tanya Abin. "Heran gue sumpah, tu cewek beneran anti-baper anti-salting kok bisaa? gue aja cowok dikedipin Bu Diana langsung meleleh."

"Pala lo!" Hardik Richard.

"Naksir." Jawab Nabiru, benar, memang tak salah. "Jordan."

"Anjir tu cewek, Jordan Nugraha yang baru lulus kemaren?" Friden tak habis pikir dengan Adhisty.

"Iya." Ucap Nabiru singkat. "Ngapain ngomongin Adhisty dah."

Abin, Friden, Richard, adalah teman dekat Nabiru. Selain sesama anggota basket, keempatnya kerap menghabiskan waktu bersama. Entah bolos, ataupun nyontek, semua dilakukan bersama.

Abin. Kata Friden, Abin bacot nya ngalahin Pak Retno yang kalau memberikan ceramah sepanjang jalan anyar-panarukan. Meski begitu, Abin ini terlihat layaknya anak rajin dihadapan Bu Diana namun berubah menjadi anak nakal dihadapan guru lain nya. Hal yang ia tak mau adalah, jika Bu Diana menikah suatu saat nanti. Mungkin itu akan menjadi hari patah hati nya Abin setelah Raisa-Hamish. Abin pernah suatu waktu berkata, "Gak boleh sia-siain Bu Diana selama masih sekolah disini!." Betapa cintanya ia pada guru muda itu.

Nah kalo Richard adalah buaya laut nya angkatan. Anak yang juga aktif di klub renang itu dibilang buaya laut karena keelokan nya dalam menguasai air---menguasai hati para wanita juga.
Richard bingung, diantara semua cewek yang ia pacari, tak ada yang selama dan senyaman Shey. Shey yang terbaik menurut Richard. Namun, mencuri kembali hati Shey tak segampang mencuri kunci jawaban dari ruangan Pak Adi. Jadi, Richard memutuskan untuk bertahap, perlahan aja.

Richard pernah mencoba menggaet Adhisty. Namun, Adhisty tidak runtuh walau dengan seribu ucapan manis Richard. Waktu awal Richard izin pada Nabiru untuk mendekati Adhisty, Nabiru hanya tertawa dan mempersilahkan nya. Saat itu, Adhisty sedang bucin bucin nya dengan Jordan. Sehingga, seribu perhatian Richard pada Adhisty tetap kalah dengan Jordan yang hanya menitipkan sesuatu lewat Adhisty pada Nabiru. Ya, begitulah.

Kemudian ada Friden, buaya darat kedua setelah Richard. Namun, ia bukan seperti Richard yang target sasaran nya rata-rata teman satu angkatan atau adik kelas. Friden ini tipe yang 'Diam seperti cupu, bergerak menjadi suhu' karena cewek yang ia jadikan pacar rata-rata kakak kelas. Hebatnya, Friden ini tak membiarkan pacarnya sakit hati, setiap pacar pasti putus dengan baik-baik tanpa sakit hati sedikitpun.

Friden ini terbilang manis. Senyumnya digadang-gadang incaran mba-mba Indomaret depan rumah yang katanya baru saja kuliah semester satu. Friden sudah bertukar nomor dengan mba-mba itu, selanjutnya serahkan pada Friden saja.

"Tau tuh."

"Malem nongkrong, ga? nyebat aja didepan rumah gue." Tawar Richard.

"Nyebat aja pikiran, lo! belajar ege! kalo Bu Diana marah awas ya lo! kemaren gue udah caper ke Bu Diana biar jadi murid kesayangan." Alibi Abin.

"Pantes anjir, kemaren lo kaya rajin banget tau tau caper, najis." Ucap Friden tergelak.

"Bu Diana naksir gue gimana?." Ucap Nabiru diakhiri kekehan.

"Mulut lo minta di lakbanin, dihukum mulu lo sama Bu Diana segala make naksir naksir segala.

"Cinta datang karena terbiasa." Nabiru tertawa lebar.

"Bangsat!."

<3


"Selamat ulang tahun, Ayu Azxaniyzha!" Ucap Mc diacara ulang tahun anak Mas Babas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HevalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang