Karung Hormon Berjalan [CH 🔞]

934 56 19
                                    

Ini adalah remake dari cerita lama. Masih dengan ship yang sama: Greenland x Indo lol

Selamat membaca! v( ̄∇ ̄)v

.
.
.

"Ketua, biang kerok itu lagi-lagi bolos hari ini."

Greenland memijat dahinya lelah, "Kalian sudah memberinya denda?"

Islandia sudah terbiasa dengan hal ini. Bibirnya terbuka mengatakan hal yang sudah ia katakan berulang kali selama sebulan ini: "Sudah, ketua."

Pria jangkung itu kembali melanjutkan kalimatnya, "Ketua, anak ini selalu mengerjakan dendanya. Apa yang harus kita lakukan?"

"Panggil dia kesini." Greenland menyandarkan punggungnya di kursi hitamnya.

"Kita sudah memanggilnya bulan lalu tapi dia tidak menanggapi panggilan kita, ketua."

Pria albino dengan sepasang kelopak mata elangnya bermanik merah gelap menatap lekat biodata siswa ditangannya

Biodata siswa itu terlihat sama dengan yang lain. Hanya saja biodata ini memiliki garis merah di ujung kanannya (yang menandakan siswa tersebut telah melakukan banyak pelanggan aturan).

Profil di kertas biodata itu tidak bisa dilihat jelas karena wajah sosok itu penuh dengan lebam. Hal yang paling jelas dari profil tersebut hanyalah cengiran kuda sang pemuda.

Alis Greenland semakin tertekuk kebawah, kernyitan di dahinya semakin jelas. Meskipun begitu ia tetap menjaga wajahnya tetap tenang.

"Aku akan menemuinya sendiri."


Sementara itu, sosok yang yang dibicarakan tengah rebahan santuy di atas atap sekolah. Tidak menyadari dirinya akan menghadapi bahaya.

"ABAAANGG GOBLOK MANA AWAKK!?"

"Tidak ramah, saya kasih kamu bintang 1 jadi pelayan."

BLETUKK!

"PELAYAN PALA KAO! NIH SURAT CINTA DARI DEPARTEMEN KEDISIPLINAN!" Malaysia melemparkan surat putih ditangannya pada saudaranya yang masih sibuk mengelus kepalanya.

Indonesia meringis kesakitan, "Ck, elu mantan petinju internasional atau apa sih? Kok geplakan elu keras amat? Kalau gue ntar bego gimana?"

"Awak kan dari dulu udah bego. Udah, cepetan baca suratnya."

"Eh? Ini surat cinta dari siapa? Kok gak romantis amat sih gak pake lope-lope dibagian depannya." Indonesia membolak balikkan surat ditangannya, memeriksa apakah ada stiker lucu yang bisa ia temukan di surat cintanya.

"Ya jelas itu surat dari departemen kedisiplinan."

(Penjelasan ada di akhir cerita.)

"Hah? Buat apa? Apa salah satu dari mereka jatuh cinta dengan pesona gue?" Tanya Indonesia narsis. Mendengar itu Malay ingin menggeplak sekali lagi kepala Indonesia.

Kali saja pukulan pertama darinya membuat isi otak kakaknya miring dikit keluar dari zonanya.

"Capek saya bicara sama awak. Saya nak ke kantin je lah bareng yang lain." Ucap Malay kemudian membalikkan badannya pergi.

"Nitip nasgor ama es teh ya, Mal!" teriak Indonesia yang dibalas acungan jari tengah oleh Malay.

Indo terkekeh melihat respon adiknya.

Kasar-kasar begitu Malay bakal tetep ngebeliin pesanan dia.

Indonesia kembali memfokuskan perhatiannya ke surat, merobek surat itu kemudian membuka isinya.

[Random book] PELAMPIASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang