⁂02 :: Stalking

26 5 3
                                    

Malam ini, Jinhee tengah sibuk kesana kemari mengemasi baju-baju miliknya kedalam koper

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, Jinhee tengah sibuk kesana kemari mengemasi baju-baju miliknya kedalam koper. Butuh waktu satu jam lebih, ia baru selesai mempersiapkan semua barang bawaannya.

Karena merasa kelelahan, Jinhee menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang dengan kasar. Hari ini penuh kejutan menurutnya. Biasanya jika kedua orangtuanya ada pekerjaan diluar kota ataupun diluar negeri, dirinya selalu ikut dan mereka juga tidak masalah justru senang karena Jinhee ikut bersama mereka. Tapi kenapa sekarang Papa dan Mama nya tidak mengajaknya sekalian?

Jinhee tidak masalah tidak ikut, tetapi kenapa harus dititipkan pada paman nya yang agak aneh itu?

"Ahh ... Bagaimana bisa nantinya aku tinggal serumah dengan paman Seohan? Diakan---errr sedikit menyeramkan. Astaga, kepalaku jadi pusing memikirkannya."

Setelah mengatakan itu, Jinhee kemudian beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju balkon kamarnya. Angin semilir berhembus membuat rambut hitam sebahunya tersibak mengikuti arah angin. Kedua matanya menutup sejenak sembari menghela napas. Ini malam terakhirnya berada dikamar miliknya, begitu tenang dan nyaman. Mungkin setelah pindah kerumah paman nya, dia tidak akan merasakan ketenangan ini lagi nantinya.

Saat Jinhee hendak masuk kedalam kamarnya, tidak sengaja ia melihat Younghoon berjalan keluar menuju gerbang rumahnya. Pakaian yang dia kenakan juga terlihat mencurigakan. Hoodie hitam dengan celana jeans berwarna serupa serta topi yang menutupi wajahnya.

"Mau kemana dia?"

Karena penasaran, Jinhee bergegas keluar kamarnya untuk menguntit Younghoon. Entah mengapa, ia merasa ada yang aneh dengan perilaku pria itu.

Nyaris saja Jinhee kehilangan jejak Younghoon, tapi beruntungnya ia masih melihat siluet tubuh tinggi tegap itu berjalan tak jauh didepannya. Napas Jinhee tersengal-sengal, tidak sia-sia dirinya berlari secepat mungkin dari kamarnya hingga sampai disini.

Kedua kakinya terus melangkah mengikuti kemana Younghoon pergi. Tapi tiba-tiba langkah Younghoon berhenti, refleks Jinhee bersembunyi disebuah batang pohon dipinggir jalan saat Younghoon menoleh kebelakang. Jantung Jinhee berdetak begitu cepat, ia takut ketahuan sedang menguntitnya. Tapi tidak lama kemudian, Younghoon kembali melanjutkan langkahnya membuat Jinhee bernapas lega. Dengan lebih berhati-hati, ia mengikuti pria itu lagi tanpa menimbulkan suara langkah kaki dan menghindari benda apapun dijalan yang bisa membuatnya ketahuan sedang menguntit.

Hingga tak lama kemudian, terlihat sebuah supermarket diseberang jalan. Ternyata Younghoon menyebrang dan masuk kedalam supermarket tersebut. Jinhee menghembuskan nafas kesal, rasanya semua usahanya tidak berguna karena menguntit seseorang yang hanya pergi ke supermarket.

"Argh! Menyebalkan. Dia hanya pergi ke supermarket kenapa kamu mengikutinya Park Jinhee." gerutu Jinhee kesal bukan main.

Niatnya akan kembali pulang kerumah, namun entah mengapa Jinhee justru menyebrang dan masuk kedalam supermarket itu mencari sosok Younghoon. Setelah memutari semua rak-rak berisi snack, minuman dan makanan instan. Langkah Jinhee berhenti karena mendapati Younghoon yang berdiri didepan sebuah kulkas berisi berbagai macam daging mentah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐑𝐞𝐝 𝐋𝐮𝐬𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang