Nol

15 0 0
                                    

Happy reading-
Banyak typo
.
.
.
.
.
.
Seisi ruangan bertepuk tangan riuh.
"Kepada tim dari SMA Galaksi silakan maju kedepan,"

Pemuda bermata cokelat itu tersenyum dengan anggun, membenarkan seragam dan menarik lengan kedua temannya yang terlihat ogah-ogahan. Pada akhirnya mereka bertigapun berdiri di atas panggung dengan wajah berbinar.
Siapa yang tidak bahagia jika mendapatkan juara?

"Baiklah, ini dia para juara kita, beri tepuk tangan yang meriah untuk SMA Jatayu"

Logan mendengus. Bising. Salah satu temannya-jika bisa disebut teman-memukul bahunya.
"Terima pialanya tolol!" Bisiknya kasar. Logan tidak bisa membantah.

"Kemudian untuk juara dua, tepuk tangan yang meriah, SMA BINUS!!"
Teriakan dan tepuk tangan menggema keras. Logan menyipitkan matanya. Bahkan para cewek dari tim sekolahnya histeris. Kenapa sih?
Ia menoleh ke arah tim SMA BINUS.

HOH! Pantas, pikirnya.

Ia menerka nerka apakah mereka selebgram? Karena wajah mereka sangatlah bisa dibilang sebagai anugerah. Setelah mengingat lebih jelas, ia kemudian mengetahui bahwa salah satu dari mereka,si pemegang piala, bernama Arthur. YouTubers terkenal. Penyanyi dan model muda yang bertalenta sekali. Logan membuang muka. Ia iri!

"Dan inilah dia, tim terbaik kali ini, sambut dengan meriah, SMA Galaksi!!"
Riuh rendah membahana. Ini dia bintangnya.

Logan tidak mau melirik, tapi Andi-temannya- menyuruhnya melihat anggota tim itu. Untuk sebentar, ia kesusahan karena tertutup piala. Dan sebentar kemudian ia tertegun.

Pupil matanya berpadu pandang dengan pemuda bermata cokelat yang menjadi kapten tim. Sekilas, pemuda itu tersenyum kepadanya. Seperti terhipnotis, Logan tak berkedip. Namun ketika pemuda tadi menoleh, tiba-tiba ia berkedip.

Logan melebarkan mata. Tersadar dan langsung mengalihkan perhatian.

Siapa itu tadi?

-?!-

Toxic Masculinity.

Apa itu?

Logan akhir-akhir ini sering memikirkan hal itu. Terkadang ia tertawa. Emang ada hubungannya denganku?
Yah, Logan terlalu gabut. Ia rada bosan.

Andi, si kacamata, tampaknya menyadari tabiat kurang kerjaan si Logan dan menyuruhnya untuk menyalinkan buku kimia nya. Tanpa diduga, Logan meng-iyakan. Heei, itu 2 buku dengan tebal 52 halaman bigboss!!

Tapi nyatanya, Logam mampu menyelesaikannya dalam waktu singkat. Setelah itu, ia populer. Bukan, bukan sebagai artis, tapi sebagai fotocopy hidup. Tulisan tangannya cakep. Bagus banget!-kata Elinel ketika memintanya menyalinkan buku Seni Budaya. Berapa banyak orang yang meminta bantuan Logan? Mungkin 7 ada. Apakah ia meminta balasan?

Tidak. Itu semua murni gabut. Bosan.

Jadi, ketika Bu Ana masuk dengan seorang pemuda dibelakangnya, mau gak mau Logan tertarik.

"Siang murid-murid laknatku," sapa bu Ana.

"Pagiiii bu Anaaa~" jawab sekelas.

"Hem. Apa kalian bosan?"

"Iyaaa!!"

"Waah, sama dong, ibu juga hehe" bu Ana tertawa kecil. Disambut keheningan haqiqi.g.

"Nah karena bosan,ibu secara khusus telah memesan seorang makhluk tuhan yang manis ini agar meredakan kebosanan kita." Lanjut bu Ana penuh semangat. Meskipun tetap garing.

Bu Ana menyingkir dan mempersilahkan pemuda itu kedepan.
"Nah sayang, perkenalkan dirimu,"

Pemuda itu mengedipkan mata. Membuat sekelas terdiam otomatis. Terutama Andi.

Dan Logan.

Katakan, katakanlah Logan seakan deja vu.

TBC

Hy gw kesiniiii~
Maafkeun karna blum bisa bikin bl beneran-_-


Jadi ini project ny di kebut, maklum kalo typo trus....
Sebenarnya versi nulis di buku udh nyampe S3..
Cuman ngetiknya aj.. males gitu-_-

Yaudh iy gtu aj elahh

LOG-INTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang