1. Rencana

9 0 0
                                    

Happy reading broh-
Typo iya gw tau!
.
.
.
.
.
.
Logan menyentuh tangan David pelan.
"Sakit?"
David menggeleng. "Tidak"

Rafa berlari terengah-engah mendekati mereka berdua.
"Huh..hah..huh...njir sori Dav, gw gak sengaja"

David menggeleng pelan.
"Nggak papa," ia beralih ke Logan.
"Bolanya?"
Logan melemparkan bola kasti itu kepada Rafa. "Laen kali ati ati ngab klo mukul"

Rafa merenges. "Iya iya. Sekali lagi sori Nderr!" Serunya sembari kembali lagi ke lapangan.

Setelah Rafa berlalu, Logan dan David masih si tempat yang sama. David perlahan tersenyum, "Logan aku nggak papa"

Logan menekuk bibir. "Ya" ujarnya masam. David mengelus kepala Logan dan berkata perlahan.
"Nanti malam"

Alis Logan terangkat. Ia tersenyum seperti anak kecil. "Yyaa"
"Sekarang angkat aku" ucap David. Logan mengangguk patuh.

Ia berdiri di hadapan David dan menarik tangannya. Dengan otomatis membuat David bangkit dari duduk. David segera menjajarkan tubuhnya di samping Logan. Mereka berlalu.

-?!-

Logan masih mengingat jelas ketika cowok itu memperkenalkan diri untuk pertama kalinya.

"Perkenalkan semuanya, nama saya David Jung panggil saja saya David Saya pindahan dari SMA Galaksi semoga teman-teman mau berteman baik dengan saya terima kasih banyak"

David

Ia menggunakan bahasa formal dalam sehari-harinya ia pasti berasal dari keluarga yang kaya.

Logan seketika ingat ketika event Sains SMA dan ia teringat dengan lelaki itu. Dan tentu saja ia teringat kepada David. Sejak awal Logan sudah tertarik kepadanya.

Ia adalah seorang pria normal yang secara tiba-tiba menyukai sesama. Ya, Logan dengan terbuka menerima keadaannya.

Karena sedari awal Logan sudah tertarik, jadi ia berpikir untuk menyampaikan perasaannya kepada si Tuan muda.

-!?-

Bu Maryam melotot kearah pojok kelas.

"Ken, Faza,Logan. Bisa diam?!" Suara galak Bu Maryam spontan menghentikan acara kumpulan ala mereka. Ken memutar matanya.

"Perasaan dari tadi kita diem"

Bu Maryam menghentakkan kaki kanannya.
"Diem diem matamu!"

Faza yang tadi agak menciut, memberanikan diri.

"Bu, yang dibilang si babi ini bener kan? Kita diem daritadi," mata Faza mengarah kepada Logan. Ayo sini bantuin ngomong sat!

Sialnya, Logan dengan senang hati menggeleng. Hei, David sedang melihat. Ew satu kelas kali. Ia tidak mau pesonanya ternodai perilakunya. Halah gembel.

Bu Maryam menatap jengah. Ia membenahi kacamatanya.

"Inilah alasan mengapa Ibu sangat ingin minggat dari sini"

Ken tersenyum penuh kemenangan.

"Kenapa bu?"

Bu Maryam melempar spidol snowman merah ke arah Ken dengan keras.

"LU NGAPAIN NGERASIN VOLUME GOBLO!!GW TAU GW JOMBLO TAPI GAK GITU JUGA KALI!!"

Satu kelas termasuk David tercengang.
Logan juga sih. Ini guru apa cenayang heh buset? Tau aja klo lagi nonton bo*kep.

Bu Maryam memijit kepalanya. Pasrah.
"Udalah Ibu minggat sekarang aja. Byee"

"Bu Maryam!"

Bu Maryam menoleh dramatis.
Engga bukan bolywood kek gitu-_-

LOG-INTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang