nomor asing

12 1 0
                                    

Hallo, bertemu lagi nihh
Lama gk update, sekalinnya update pas malam tahun baru, dasar.
Bismillah dulu yo??oke

_______+__________

Happy reading❤

Andrina duduk di sofa balkon kamarnya, tak ingin apa, hanya sekedar menikmati angin malam yang sunyi.

Inilah hari-harinya, sendiri dan sepi, orang tuanya terlalu di perbudak pekerjaan hingga ia terlupakan.

Batinnya berteriak "percuma harta banyak , tapi tak pernah mendapatkan kasih sayang yang layak".

Andrina memang terlahir dari orang yang terpandang. Bukan sombong, tapi itulah nyatanya. Namun, bukan harta, tetapi curahan kasih sayang yang ia inginkan.

Andrina menghela nafas, sudah 2 bulan semenjak orang tuanya izin mengurus pekerjaan di luar kota, tidak ada tanda-tanda orang tuanya pulang.

Ia membuka ponsel melihat room chat orang tuanya, seharian ini mereka sama sekali tidak mengiriminya kabar. Andrina menggeser keatas melihat isi percakapan dengan mamanya, hanya pesan-pesan singkat yang berupa memberi kabar dan menanyai sesuatu.

Lagi, andrina menghela nafas. Ia terkekeh miris, sibuk sekali orang tuanya.

Di letakkanya ponsel itu di sampingnya. Ia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, matanya memejam kembali merasakan terpaan angin malam.

Driittt

Deringan ponsel membuat andrina membuka matanya, ia raih ponsel itu, harap-harap itu pesan dari orang tuanya.

Namun.......,tidak!.

Andrina menyerngit, justru nomor asing yang di dapatinya. Karena penasaran, ia membukanya.

085xxxxxxxxx
Save!

Andrina bingung, nomor siapa ini??? Tidak ada profil, ataupun identitas lainnya. Hanya sebuah kata imperatif yang menyuruhnya untuk menyimpan nomor itu.

                                                           Aku.
                                                           ?

085xxxxxxxxx
Liat jln!

Andrina melihat jalan, di lihatnya seseorang yang tengah menatap dirinya. Jika di lihat dari postur tubuh sepertinya andrina mengenalnya, ia berdiri sedikit jauh dari lampu jalan membuat wajahnya tidak terlihat karena gelapnya malam, namun siapa sangka orang itu malah berjalan dan berhenti tepat di bawah lampu, dan yah.... Andrina mengenalnya. Ia adalah lelaki yang sempat berkenalan dengannya saat sekolah.

Dia.........

Reyyano ahmad fajr.

⚽⚽⚽

Pagi hari yang cerah, namun tak dapat pula mencerahkan wajah seorang gadis yang setia memasangkan wajah datarnya.

Dia andrina, berjalan menuju kelas setelah supir rumahnya mengantarkannya.

Melewati koridor, seseorang tiba-tiba menghadangnya. Andrina mendongak karena tubuhnya hanya sebatas mulut si penghadang.

Ia memutar bola mata malas, reyyano menampilkan senyuman manisnya, membuat sang empu di depannya tertegun, tidak bisa di pungkiri memang senyum milik reyyano itu manis pake sekali.

"Udah lo save?" Tanya reyyano, andrina menyerngit, oh iya ingat pasti reyyano menanyakan nomor asing itu. Ia tebak nomor itu milik pria jangkung di depannya. Semalam setelah reyyano menampakkan diri di bawah lampu jalan, ia langsung pergi begitu saja setelah di rasa andrina sudah melihatnya. Seolah memberi jawaban dari tanda tanya yang andrina kirimkan.

Andrina seolah tak mengindahkan pertanyaan reyyano, ia melanjutkan jalannya menuju kelas, reyyano menghela nafas, terpaksa menahan pergelangan tangan andrina.

"Lo belum jawab pertanyaan gue"

"Ga penting" ucap andrina datar mencoba melepaskan tangannya dari cekalan reyyano, namun reyyano semakin mengeratkan cekalannya seolah tidak mau di lepas.

"Jawab dulu" paksa reyyano, andrina menghela nafas kasar.

"Belum"

"Kenapa?" Reyyano seperti belum puas mendengar jawaban andrina.

"Cuma nomor asing"  ucap andrina menyentakkan tangannya hingga cekalannya keduanya terlepas, ia segera beranjak menuju kelas.

Reyyano bukannya marah ia malah terkekeh pelan, semakin lo menghindar, semakin gue serius ngejar lo" gumam reyyano pelan menatap punggung andrina yang mulai hilang dari pandangannya.

Puk

Seseorang tiba-tiba menepuk punggung reyyano.

"Ngomong sendiri???, senyum-senyum sendiri???, sinting e??" Afan mencibir.

"Mungkin" ucap reyyano lalu berlalu menuju kelas, afan menatap vian yang diam anteng di sampingnya, ia mengendikkan bahu kemudian segera mengajak vian segera masuk kelas.

⚽⚽⚽

"Semua pasti berubah pada masanya"

Deg

Deg

Deg

Duarrrrr

Happy new year
Selamat tinggal 2021, selamat datang 2022💫

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 31, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

cinta dan bolaWhere stories live. Discover now