-LORO

254 36 19
                                    

Hingar bingar resepsi usai. Para keluarga telah mengisi kamar mereka masing-masing, tak terkecuali pasangan baru Jin dan Taetae yang menempati kamar hotel khusus untuk sang pengantin.

Taburan kelopak mawar dengan satu sebotol anggur kualitas terbaik beserta dua cawan menyambut keduanya di atas ranjang. Lilin-lilin aromaterapi menyala, semerbak wangi memenuhi kamar—seakan turut bersorak atas sahnya pernikahan sesama jenis tersebut.

Suasana canggung mulai menyelimuti Jin dan Taetae yang berdiri berjauhan. Tak satupun yang membuka mulut, sekedar memulai konversasi ringan. Keduanya terlihat tenggelam dalam keheningan malam.

"Um~ kamu mau mandi dulu dek?"

Akhirnya suami tertua membuka obrolan. Meski cupingnya telah sepenuhnya merah padam. Sedangkan Taetae, ia tampak sigap pada sumber suara meski jemari lentiknya sibuk meremas ujung jas putih yang di kenakan. Agaknya, pemuda menawan itu berusaha menutupi rasa gugup yang mulai menggerogoti diri

"I-iya deh. Aku mandi dulu ya mas"

Bodoh!

Bukan itu yang seharusnya terucap dari bibir tipis berbentuk hati. Taetae mengumpati dirinya sendiri sambil menunduk, memutar tubuh untuk mengambil satu langkah lebih jauh.

Gak gitu, gablag! Aduh kenapa sih gue?! Harusnya kan gue bilang kenapa gak mandi bareng aja?! Ah, sialan!

Mendapati suami mudanya belum bergerak lagi dari tempat ia berdiri, Jin berusaha mendekat. Ia menyenggol lengan si adek dengan jari telunjuk.

"Dek, katanya mau mandi?"

"Eh—" bahu yang termuda terangkat naik. Meski begitu, ada letupan riang kecil dalam hati.

Mandiin dong!!

Taetae menggigit bibir bawahnya kecil. Sendirinya memasang manik binarnya— aegyo andalan— seolah bermaksud menyihir pria yang lebih tua agar mengerti apa yang maksud.

"Kok melamun?"

Lagi. Kebodohan yang seharusnya di nikmati sendiri harus naik ke permukaan. Ia yakin, pasti sang suami akan mencatat dalam ingatan dengan judul 'Cela Taetae', nomor 1. Suka melamun.

Hah!

Padahal mereka baru saja menikah.

"Eh- engga kok mas. Yaudah deh, Taetae mandi dulu" Sosok tersebut melesat secepat kilat dan tenggelam dalam bilik kamar mandi.

"Lucu sekali kamu, dek" gumam Jin dengan daun telinga sepenuhnya terbakar. Hal yang sama turut terjadi pada kedua pipi.

Disisi lain, Taetae yang bersembunyi di balik pintu kaca buram kamar mandi memegang dadanya erat-erat. Seolah berusaha keras meredam genderang yang bertalu dalam dada. Takut-takut jika Jin akan mendengar dari tempat ia berdiri, walaupun sebenarnya mustahil.

Gengsi dong.

"Gue kudu mandi bersih!" ucap Taetae mantap dengan rona merah di pipi. Sendirinya berharap, sesuatu yang manis akan terjadi malam ini.

Tak lebih dari tiga puluh menit, pemuda manis berkulit tan itu menampakkan atensinya sekali lagi didepan sang suami. Dengan tubuh berbalut sleep robe merah jambu pastel satin milik hotel, ia mengayunkan kakinya perlahan ke sisi ranjang.

Jin yang sedang sibuk membaca majalah tak mengetahui prisensi suami mudanya. Hingga deheman dalam dari si manis berhasil membuat ia meletakkan buku susunan informasi itu ke atas paha.

"Sudah selesai, dek? Seger ya?"

Taetae mengangguk. Bibir tipisnya menukik ke atas setelahnya.

"Dingin, mas"

GARWA - siGAR-ing nyaWA [JINV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang