Hallo🖐🏻
happy reading
.
.
.
Malam menjalang, gemerlap lampu mulai menghiasi ibu kota. Di sebuah gedung terbengkalai terdapat seorang pemuda yang berlari dengan lincah melewati reruntuhan bangunan menghindari gerombolan orang berpakaian hitam. Wajahnya terlihat mengejek orang-orang yang mengejarnya.
"haha mereka bodoh sekali." ucap si pemuda itu yang terus dengan lincah menghindari gerombolan itu yang tidak lain adalah anak buah gangster. Ren, nama pemuda yang bahkan belum genap 16 tahun tapi sudah berani membuat masalah kepada para gangster.
Ren terus berlari, ia melihat di depan ada tembok beton yang menjulang tinggi membuat para anak buah itu tersenyum senang. Akhirnya mereka akan menangkap kucing kecil itu, pikir anak buah gangster. Namun untuk menangkap seorang Narendra Putra Dinata tidak semudah itu.
Bukanya memelankan lajunya Ren malah menambah kecepatan larinya. Dengan lincah ia memanjat pagar beton itu dan melewatinya and ya, ia bisa lolos lagi dari para gangster dengan mudahnya. Anak buah gangster itu marah dan terus mengumpati Ren.
Sedangkan Ren kegirangan karena berhasil lolos. Dengan wajah songongnya ia berjalan santai menuju motornya yang sudah terparkir di balik pohon besar. Ia mengendarai motor hitam kesayangannya dengan cepat membelah jalanan ibu kota lumayan ramai di ikuti teman-temannya yang sudah menunggu di pinggir jalan raya.
🍀🍀🍀
Di lain sisi, Rei sudah rapi dengan setelan yang fashionable dan pastinya mahal. Rei turun ke bawah menuju mobil yang baru dibelinya untuk semasa liburanya di Indonesia. Sebelum menaiki mobilnya, ada Rhae yang memakai pakaian santai dan ada membawa setoples cemilan di tangannya, "Mau kemana?" tanyanya.
"jalan-jalan" jawab Rei langsung masuk mobil dan mengendarai mobilnya keluar dari kawasan mansion. Sedangkan Rhae hanya mengendikkan bahunya acuh. Ai langsung masuk ke dalam mansion .
Di jalanan, Rei mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, menikmati suasana tenang malam hari ini. Jalanan tidak terlalu padat cenderung sepi membuatnya bisa santai.
Saat sedang asik menikmati suasana tenangnya, di persimpangan jalan tiba-tiba ada sebuah motor yang melaju cepat dari kanan membuat Rei terkejut dan reflek banting stir membuat mobil mahalnya menabrak pembatas jalan, dahi Rei terbentur cukup keras.
Brum.. Brum..
Suara motor yang berlalu dari sana. Ya, benar saja jika pengendara motor itu kabur karena ketakutan. Ia panik dan takut jadi tidak bisa berpikir jernih. Jadinya ia memilih kabur saja. "sial! Aku pasti mati di tangannya jika dia tahu aku yang membuatnya kecelakaan. Semoga dia tidak mengenaliku." doa pengendara itu dan pergi dari sana.
Melihat itu, Rei langsung saja keluar dari mobil. "YAK! JANGAN KABUR KAU! YAAK!!" teriak Rei b. Mendengar Rei teriak, pengendara itu menambah lajunya. Rei memperhatikan pengendara itu. "awas saja, gw bakalan cari lo." gumam Rei.
"aduh! Sstt.. Sakit." erang Rei memegang kepalanya pusing. Sepertinya ia tidak sadar jika dahinya terluka bahkan mengeluarkan darah walau cuma sedikit, jika tahu ia pasti akan uring-uringan tidak jelas karena wajah tampannya lecet.
Rei langsung masuk ke mobilnya dan pulang. Ia sudah tidak mood lagi untuk jalan-jalan lagi dan kalau boleh jujur, kepalanya sakit dan sedikit pusing.
Mansion
Rei memarkirkan mobilnya asal lalu berjalan masuk ke dalam mansion dengan wajah kesalnya. Sampai para penjaga dan maid yang berpapasan dengannya merasa takut. Bukan takut melihat wajahnya, jika wajahnya mah kelihatan manis tapi lebih ke perilaku Rei saat marah atau moodnya buruk. Itu sangat berbahaya bagi mereka karena bisa saja mereka dijadikan pelampiasan.
"dimana kakak?" tanya Rei kepada salah satu maid yang ia temui. "R-Ruang keluarga tuan muda." jawab maid itu terbata karena ketakutan.
Rei langsung berjalan menuju ruang keluarga tanpa menghiraukan semua orang yang menatapnya.
Baru saja Rei memasuki ruang keluarga, ia mendengar sesuatu yang sang kakaknya bicarakan dengan seseorang di telpon.
"Iya aku janji akan menemukan mereka segera." ucap Rhae lalu menutup teleponnya.
"menemukan siapa kak?"
.
.
.
jangan lupa vote dan komen ya
see you
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT HIM
General Fiction" udah gw bilang, gw bukan dia!" Rei hanya menceritakan sepasang saudara kembar yang ditemukan kembali oleh takdir.