[dreampink series #2] Kata siapa semuanya sudah berakhir? Ini adalah lanjutan kisah dari empat gadis dan tujuh pemuda yang masih di isi dengan lika-liku.
⚠️ Disarankan membaca 'Inimicus' terlebih dahulu. Warn : mental illness, selfharm, suicidal sc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lis, lo tau gak katanya ada mahasiswa baru di Fakultas Hukum. Ganteng banget, tinggi terus senyum nya manis gitu. Gue jamin deh lo berpaling dari Jeno ke dia." Gadis yang baru saja berbicara ini— Minnie menatap Lisa dengan penuh antusias.
Berbeda dengan Minnie, Lisa tampak tidak minat mendengar penuturan nya. "Mau seganteng apapun, hati gue tetep milik Jeno seorang."
"Halah, bullshit."
Minnie menarik tangan Lisa dan membawanya kearah Fakultas Hukum. "Ya udah kalo lo gak mau, temenin gue buat liat anak baru itu. Oke?" Lisa hanya mengangguk pasrah, susah kalau punya teman pemburu cogan kampus.
"Eh itu mahasiswa barunya, woi beneran ganteng banget. Habis ini harus gue gebet."
Ditunjuknya seorang pemuda dengan tinggi menjulang yang tengah berjalan di koridor Fakultas, Lisa mematung di tempat. Tidak percaya dengan apa yang baru saja Ia lihat. Mengucek matanya sejenak, Lisa kembali memandang objek dihadapan nya ini.
"J-jisung? Gak mungkin.."
"Lo ngomong apa barusan?"
Lisa masih tetap dengan posisi nya, mematung melihat wajah pemuda ini. Hingga tidak sadar bahwa sosok yang Ia pandangi sejak tadi juga melihat kearahnya, hingga terjadi kontak mata diantara mereka walaupun Lisa tidak menyadari nya. Jayden melangkah mendekati Lisa yang setia menjadi patung di tengah koridor.
Sialnya, kepala Lisa tiba-tiba terasa sangat berat dan Ia merasa sekujur tubuhnya melemas. Tak menunggu lama, Ia pingsan dan hampir saja jatuh ke lantai jika saja Jayden tidak cepat menangkap nya. Minnie yang melihat kejadian mendadak tersebut langsung panik, tidak pernah menyangka akan terjadi kejadian seperti ini. "Abis ini dia ada kelas gak? Gue mau bawa dia ke rumah sakit." Ujar Jayden dengan nada sedikit panik.
"Udah lo bawa aja ke rumah sakit, nanti biar gue yang bilang ke dosen. Nanti telfon gue kalo Lisa udah sadar, handphone nya Lisa gak pake password. Cari aja kontak Minnie." Jayden mengangguk sekilas lalu berlari menuju mobil nya dengan tubuh Lisa yang digendong nya.
Ck, kenapa gue khawatir sih.
"Ternyata pacarnya Jisung emang nyusahin."
***
Menjadi Ketua BEM Fakultas Teknik bukan lah hal yang kecil bagi Haechan, Ia memikul tanggung jawab besar sebagai pengurus sekaligus pemimpin organisasi tersebut.
"Gimana prospek proposal nya, Ryu?" Tanya Haechan pada gadis cantik berambut hitam dengan poni pirang tersebut. Ryujin menoleh sekilas lalu kembali fokus dengan laptop nya. "Masih mumet." Jawabnya singkat.
