13

259 36 2
                                    


Jisung yang sudah mendapatkan sim di usia 18, kini sudah boleh membawa mobil Papi untuk mengantar Mami bertemu sahabatnya, perempuan yang tahun ini akan menginjak umur 40 tahun terlihat sibuk sejak pagi membawa ini itu karena ini menjenguk sahabat yang dulunya adik tingkatnya saat kuliah.

Raut cemas ibunya cukup menganggu Jisung sejak pagi.

"Emangnya temen Mami namanya siapa?" Tanya Jisung mencoba mengalihkan perhatian Mami dari memeriksa barang bawaan mereka di kursi belakang.

"Jung Soojung, kamu gak pernah ketemu sama dia sih karena selama 17 tahun terakhir tinggal di Amerika, sebenernya waktu hamil kamu dulu Mami sempet ketemu untuk terakhir kalinya tapi ya gitu hilang kontak."

"Dia itu udah Mami anggap adik sendiri, terus Mami taunya dia sering jaga kesehatan karena dia bertekad gak mau sakit kaya almarhum ibunya tapi semalem Papi kamu ketemu adeknya Soojung dan bilang kalau dia lagi dirawat ya kaget Mami."

Bertepatan dengan selesai ceritana Mami Suzy mereka sampai di parkiran, Jisung yang dibawa sebenernya untuk bawa bingkisan Mami langsung mengerucutkan bibirnya karena Mami bener-bener langsung pergi setelah menyerahkan semua bingkisannya, ninggalin Jisung di belakang yang sebenernya gak berpengaruh banyak soalnya kaki dia kan panjang.

Begitu pintu ruangan pasien di buka, Jisung menemukan seseorang yang sangat ia kenal di sekolah, tidak lain dan tidak bukan adalah Krystal Jung loh tapi tadikan namanya Jung Soojung. Tapi tak lama lelaki itu mengerti mungkin Krystal sama kaya Lami yang punya dua nama.

Beralih pada Krystal yang terkejut menemukan Suzy, setelah perempuan yang lebih tua itu duduk di pinggir kasurnya Krystal langsung memberi tatapan nanarnya, seolah mengerti Krystal yang sedang terluka batin dan fisiknya Suzy langsung merengkuh Krystal dalam dekapan hangat.

Dekap kasih sayang yang selalu Krystal rindukan.

Dan tanpa bisa ditahan air matanya turun begitu saja yang berlomba membasahi pipi tirusnya juga dengan harapan sesak yang dia pendam selama belasan tahun itu ikut luruh. Suzy juga ikut menangis, tatapan mata Krystal yang menunjukan kesedihan mendalam membuat hatinya berdenyut sakit, sejak dulu Suzy selalu berharahap kehidupan Krystal selalu dilimpahkan kebahagiaan.

"Aku ketemu mereka, aku ketemu anakku dia cantik banget Zy, aku ketemu dia, aku jahat banget ninggalin dia sampe dia benci sama aku Zy, dia mandang aku dingin banget aku bersalah sama dia, dia pasti terluka selama ini, aku emang jahat Zy."

Krystal mengatakan segalanya dengan suara bergetar dan lirih, Suzy tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengelus punggung serta rambut Krystal dengan lembut seakan menenangkan.

Setelah hampir sepuluh menit tangis Krystal mulai reda, pikiran mengenai penyesalan selama 17 ini mulai perlahan hilang dan dia mulai menguasai diri. Tatapannya beralih pada sosok cowok remaja yang sedari tadi berdiri canggung.

"Loh Jisung?" Sapa Krystal sambil menatap Suzy untuk meminta penjelasan. Suzy sendiri rada bingung kok Krystal bisa tau nama anaknya.

"Ini anakku Tal, namanya Jisung. Jisung ini kenalan sama tante Soojung."

Jisung mendekat dengan canggung lalu nyengir, "Sebenernya udah kenal Mi, hm Bu Krystal ini wali kelas aku."

.

Jisung: Aku nganter mami jenguk temennya di rs

Jisung: Suprisely, ternyata temen mami bu krystal

Jisung: Perasaan pas nganter kamu sakit waktu itu bu krystal sehat-sehat aja tapi sekarang sakit

Lami yang lagi goleran males di ruang keluarga langsung bangun dan terduduk sambil mengetikan pesan balasan untuk kekasihnya.

Anak PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang