10

257 32 2
                                    

"Sehun, aku minta maaf." Dengan suara bergetar Krystal berbicara sembali melangkah di sebelah lelaki dewasa itu. Sehun sendiri hanya melirik dan mengabaikan ucapan Krystal seolah itu hanyalah angin.

"I-itu Lami- kamu ubah nama Sungkyung jadi Lami?" Krystal masih belum menyerah walau aura dingin dari Sehun sangat terasa.

"Sehun, aku tahu aku salah, aku punya alasan, aku minta maaf." Suara wanita dewasa itu sangat lirih, Sehun juga paham tak lama lagi wanita itu pasti akan menangis.

Langkah Sehun terhenti ketika mereka sudah sampai lobi di lobi, "Anda bawa kendaraan atau mau saya pesankan taksi?" Lelaki itu bertanya tanpa menatap Krystal dan mengabaikan pertanyaan wanita itu.

"Sehun tolong jawab, kenapa kamu ubah nama Sungkyung jadi Lami?" Lelaki itu mendengus begitu mendengar isakan Krystal sekaligus karena Krystal tidak menjawab pertanyaannya.

"Dan sekali lagi terima kasih karena sudah menolong anak saya hari ini, sekarang jawab pertanyaan saya, anda pulang dengan kendaraan sendiri atau perlu dipesankan taksi?"

"Lami juga anak aku Sehun, aku minta maaf." Krystal terisak semakin keras dan menatap Sehun sendu. Sadar tidak-sadar hal itu membuat hati Sehun juga terluka.

"Sejak kamu pergi hari itu, kamu udah kehilangan hak atas Lami, gak perlu lagi ngaku sebagai ibunya, Lami anak aku, hanya aku orangtuanya." Sehun berkata dengan dingin, urat dilehernya terlihat tegang, laki-laki itu sedang menahan emosinya jelas sedang berusaha agar tidak kalap.

Ingatan tentang kesulitan mengurus Lami sendirian terus bermunculan, mengumpul menjadi kemarahan pada sosok yang selama ini Sehun benci dan cinta sekaligus.

"Jangan pernah mengakui Lami sebagai anak kamu, perlakukan dia seperti murid biasanya. Saya sudah pesan taksi buat kamu, silahkan pulang."

Hati Krysta hancur dan penyesalan itu terus menyeruak.

"Hidup saya dengan Lami sudah sangat bahagia tanpa kamu, jadi jangan merusak itu." Kata Sehun sebelum berbalik dan melangkah masuk ke ruang perawatan anaknya, meninggalkan Krystal yang masih tersedu didepan taksi yang sudah lelaki itu pesan.

Hati Sehun berdenyut ketika membicarakan kebohongan itu, pada nyatanya sampai hari ini laki-laki belum merasa bahagia seutuhnya sejak kepergian Krystal tujuh belas tahun lalu.

Hati Sehun berdenyut ketika membicarakan kebohongan itu, pada nyatanya sampai hari ini laki-laki belum merasa bahagia seutuhnya sejak kepergian Krystal tujuh belas tahun lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maafin aku Hun, maafin mama Lam, maaf.

Kamu jahat tal, kenapa kamu harus pergi waktu itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu jahat tal, kenapa kamu harus pergi waktu itu?

Anak PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang