8

171 12 0
                                    

Obrolan Grup: Kritik Tak Terbatas dari Pangeran yang Tak Tertandingi Bab 36

Pengarang: Li Shichen

"Aku, aku...!" Pangeran ketakutan. Bagaimanapun, dia bukan orang mati. Ketakutan akhirnya menembus pertahanan psikologis. "Itu adalah Murongbo, dia telah menyuapku. Aku hanya berpikir, berpikir. ...!"


"Mengira aku hanya sampah?" Chu Jiu tersenyum, lalu menatap dua kasim lainnya, "Bisakah kamu mendengarku?"


"Tuan, dengar, dengar, dengar!"


"Jika Yang Mulia bertanya, apa yang akan Anda katakan?"


"Katakan kata demi kata!"


"Oke, kamu bisa hidup!" Kata Chu Jiu, dan berkata kepada para penjaga, "Zhang Lin, Wang Hai, Yang Feng, ayo, satu untuk masing-masing!"


"Pangeran, kamu bilang biarkan aku pergi!" Pangeran berteriak ngeri.


"Kapan aku bilang untuk melepaskanmu?" Chu Jiu berkata dengan aneh, "Aku baru saja berkata, halo, halo, halo semuanya! Dengar, aku tidak akan menyiksamu lagi, biarkan kamu mendapatkan beberapa tusukan. Bagimu, itu sudah Sangat bagus!"


"Percepat!"


Wajah Chu Jiu tenggelam.


Dentang!


Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, komandan penjaga Zhang Lin menghunus pisau dan menancapkannya di dada pangeran.


Wang Hai dan Yang Feng mengikuti dengan cermat.


Penjaga lainnya juga melangkah maju, masing-masing dengan pisau.


Akhirnya, biarkan kedua kasim kecil itu menebus pisaunya!


Tampaknya telah memilih nama, tetapi sebenarnya itu juga merupakan hati para penjaga keamanan.Setelah kejadian ini, mereka pasti akan berpikir bahwa pangeran telah mempercayai mereka.


"Kamu terlihat bagus di rumah!" Chu Jiu memerintahkan, dan berkata kepada kedua kasim, "Ayo pergi, pimpin jalan!"


"Ya, ya, Tuhan!" Kedua kasim kecil itu gemetar!


"Yang mulia!"


"Yang mulia!"


Xiaoqing dan Xiaoying tampak khawatir.


"An Xin!" Chu Jiu memberi mereka senyuman!


Tidak butuh waktu lama sebelum dia datang ke aula.


Pada saat ini, Kaisar Chu sedang duduk di kursi naga, tidak marah karena marah, dan selusin menteri berdiri di bawah, di antaranya Putra Mahkota Chu Ge, dengan ekspresi khawatir di wajahnya dan bingung.

Obrolan grup: Kritik tak terbatas dari pangeran tak tertandingiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang