A Chance 4

294 49 0
                                    

Jake duduk sendirian di balkon kamarnya dan Sunghoon. Ditemani bintang-bintang dan rembulan sebagai saksi kesedihan nya.

Perlahan, Jake mengusap sudut matanya yang mengeluarkan liquid bening. Sudah lama sejak dia tidak menangis seperti ini. Karena itulah dia. Dia adalah Jake. Anak yang kuat yang memiliki mental kuat dan selalu tersenyum pada orang-orang di sekelilingnya.

Jake tidak pernah menunjukkan air matanya, kecuali saat dia benar-benar berada di titik terpuruk nya.

Dan inilah saatnya.

Berpisah dengan kelima saudaranya, dan satu-satunya saudara yang disisinya melupakan fakta bahwa ia adalah kakak kandungnya.

Bukankah hati Jake sakit dengan fakta itu?

Bukan lagi sakit hati tapi rasanya tidak memiliki semangat hidup. Tapi Jake tidak boleh menyerah demi menemukan saudara-saudara mereka dan mengembalikan saudara kembarnya seperti dulu lagi.

Jake harus bisa. Meski tiap langkah yang diambil sangat sulit.

Lagi-lagi Jake menangis setelah mengingat semua yang terjadi.












































Flashback

Jake dan Sunghoon dapat mendengar suara riuh orang yang berlari yang di depan dan belakang. Jay memimpin jalan di depan. Sementara Sunghoon menggenggam tangan Jungwon dan Jake yang menggenggam tangan Sunoo. Kelima bersaudara itu dengan keadaan berlari mengikuti rombongan warga yang juga berlari. Tak tentu arah. Semuanya kalut tidak dapat berpikir jernih.

Jake menoleh kebelakang dan mendapati Heeseung setelah berlari menyusul mereka dengan keadaan berantakan. Sesekali menoleh ke belakang.

"Kak Hee!!"
Teriak Jake yang langsung menggenggam tangan Kakak sulungnya itu.

"Jake, everything's gonna be okay. Don't worry. Kakak pastikan akan jemput Ni-Ki secepatnya."

Jake kecil hanya mengangguk karena Iya sepenuhnya menaruh harapan pada kakak sulungnya.





"Nak!! Cepatlah naik atau kau akan ditangkap!!"

Seorang pria dewasa berteriak pada mereka berenam dan menunjuk dua mobil pick up yang sudah hampir terisi penuh dan penuh dengan desakan orang-orang di dalamnya.

Heeseung kembali berpikir kera dan dia merasa resah.

Jika mereka menaiki mobil itu, mereka tentunya akan meninggalkan adik bungsu mereka yang masih belum terlihat dimana. Tapi, seorang warga langsung mendorong Heeseung, Jungwon, Jay, dan Sunoo ke dalam mobil pick up pertama, dan Jake serta Sunghoon pada mobil pick up yang kedua.

Tidak ada waktu untuk protes. Heeseung hanya berharap semuanya baik-baik saja.

Akhirnya mereka naik dan mobil itu berjalan beriringan meninggalkan puluhan orang yang berlari mengejar mereka tapi tidak berhasil karena kecepatan pick up itu sudah di level maksimal.

DORR

DORR

Dua tembakan di udara membuat seluruh orang yang ada di 2 pick up itu menutup telinga dan juga mata. Termasuk Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, Sunoo, dan Jungwon.

Orang-orang yang berada di bak pick up fokus untuk menutup mata dan menenangkan satu sama lain, sedangkan pengemudi fokus mengemudikan pick up dengan kecepatan maksimal.

Hingga tanpa sadar 2 mobil pick up itu berpisah ke jalan yang berbeda.

Jake dan Sunghoon tidak bisa melihat keluar jalanan Karena mereka berada di tengah diapit oleh orang-orang dewasa. Sungguh sesak. Mereka juga sampai tidak sadar bahwa hampir 1 jam mereka sudah berada di pick up itu karena fokus untuk menenangkan diri dari tembakan tadi.

A ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang