SNMPTN

73 15 3
                                    

"Abang, kalau Gigi nggak keterima di SNMPTN gimana? Abang kecewa nggak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abang, kalau Gigi nggak keterima di SNMPTN gimana? Abang kecewa nggak?"

Tio yang baru saja keluar dari kamar mandi, masih menggunakan handuk di pinggangnya terdiam dan hanya melihat Gigi dengan tatapan tidak sukanya. Gigi yang sedang berbaring di kasur miliknya menatap Tio dengan tatapan polos, menunggu jawaban yang terlontar dari mulut kakaknya.

"Kenapa tanya gitu?" Tio balik bertanya.

"Ish, kan aku yang nanya duluan. Lagian juga cuma nanya." Jawab Gigi dengan nada merajuk di akhirnya.

Tio menghela nafasnya. Ia bergegas untuk memakai bajunya dengan lengkap dan kemudian duduk di kursi belajarnya. Kursinya ia putar, menghadap Gigi yang masih melihatnya menunggu jawaban.

"Jangan karena gue sama Dery keterima SNMPTN, lo jadi mikir kayak gitu. Poin nya bukan gimana cara lo masuk, tapi gimana lo menjalani kuliah nanti." Jawab Tio.

Gigi terdiam, benar, pikirnya. Meskipun rasa resah itu masih menetap di hatinya dan tidak bisa ia pungkiri bahwa ia khawatir, tetapi setidaknya ia sudah mendapatkan konfirmasi bahwa tidak apa apa. Tidak ada yang kecewa hanya karena ia tidak diterima di SNMPTN.

Merasa tidak ada lagi tanggapan dari Gigi, Tio akhirnya inisiatif untuk mencari tau, apa yang sedang mengganggu pikiran adik kecilnya ini. Karena, kata kecewa sebenarnya tidak ada pada kamus Gigi.

"Kenapa sih, Gi? Kamu habis ngapain?" tanya Tio.

"Takut bang." Ucap Gigi sembari mendudukkan dirinya di pinggir kasur, menghadap Tio.

"Takut sama apa? Nggak ada yang perlu ditakutkan. Ini bukan lo banget, Gi." Tio sedikit gusar mendengar jawaban Gigi.

"Gue nggak takut kecewa. Tapi gue jadi mikir bang, gimana kalau bukan gue yang kecewa. Gimana kalau orang lain yang kecewa sama gue?" Nafas Gigi tercekat. Ia terdiam, menerka-nerka apa yang akan dilontarkan oleh Tio.

Namun Gigi masih tidak mendapat jawaban dari Tio. Ia semakin takut, ia lalu berdiri dan berjalan meninggalkan kamar Tio.

"Gue takut jadi orang yang mengecewakan, bang." Ucap Gigi sebelum ia menutup pintu kamar.

" Ucap Gigi sebelum ia menutup pintu kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang