Tahun ke-3 di jenjang Sekolah Menengah Atas adalah waktu dimana kau mulai memikirkan apa yang akan kau lakukan setelah lulus nanti. Kau mulai dibanjiri oleh pertanyaan-pertanyaan yang akan membuatmu mempertanyakan kelayakan dirimu sendiri.
Rasanya ingin menghentikan waktu atau memutarbalikkan waktu. Takut akan masa depan, takut akan menjadi dewasa, takut akan dunia yang akan kau hadapi sendirian. Merasa kau ini hanya seorang anak kecil yang bahkan belum bisa berjalan sendirian.
Disaat dirinya larut dalam pikiran, suara lantang yang menyerukan namanya masuk kedalam gendang telinganya. Membuat kesadarannya kembali dengan bahu yang sedikit tersentak.
"Perkenalkan dirimu." Titah Ibu Miya.
Tangannya langsung mengepal kuat saat Ia mulai bangun dari duduknya. Kini ia menjadi sorotan para siswa yang ada diruangan bercat putih itu. Jantungnya mulai berdetak kencang seolah-olah orang lain bisa mendengar kegugupannya.
"Na-nama saya Tsukiyama Ima. Mohon bantuannya." Ucapnya dengan sedikit terbata.
"Baik, Tsukiyama-san. Selanjutnya-"
Ah, apakah itu perkenalan yang buruk? Tsuki merasa ia akan dikucilkan karena perkenalan buruk itu. Tapi apalah daya, masalah terbesarnya adalah ia takut saat menjadi sorotan. Tatapan-tatapan yang lurus menuju padanya selalu membuat dirinya keringat dingin.
Tahun ini pun mungkin ia tidak akan mendapatkan seorang teman. Tapi ya, siapa peduli soal itu.
༺♡༻
"Hei, gadis gagap."
Panggil seseorang yang menghampiri mejanya. Tapi apa itu 'Gadis gagap'? Apa yang orang maksud itu dirinya? Karena perkenalannya buruknya tadi, kini ia di cap sebagai gadis gagap? Tamatlah tahun akhir SMA-nya.
Tsuki mengadahkan kepalanya. Dengan wajah heran ia menunjuk dirinya sendiri, "Aku?"
Dengan tersenyum lebar gadis itu mengangguk. "Maaf, aku bukan bermaksud mengejekmu. Bisakah kau sekali lagi memperkenalkan namamu?" Pinta gadis itu.
Ternyata dia tidak mengejekku.
"Tsukiyama Ima."
"Itu nama yang bagus! Hai, namaku Hinata Mirai." Ujar gadis itu sambil mengulurkan tangannya.
Tsuki menatap uluran tangan Hinata. Apa yang Hinata coba lakukan? AHHH, apakah ia ingin berjaba tangan denganku?
"Tsuki-san, apakah kau tidak suka bersalaman?" Tanya Hinata yang bingung karena Tsuki tidak membalas uluran tangannya.
"Bukan seperti itu, aku hanya-"
Hinata kebingungan ditempat.
"Ini pertama kalinya bagiku."
Gelak tawa Hinata menggelegar keseluruh ruangan. Tak menyangka kalau respon Tsuki akan seperti itu. Sedangkan Tsuki linglung tak karuan. Kenapa Hinata malah tertawa? Tawa Hinata ini mengundang sorot mata semua orang.
"Anu, Hinata-san?"
Hinata menyeka air mata yang ada disudut matanya yang keluar karena tertawa. "Ah, maaf maaf. Aku hanya terkejut dengan responmu."
"Karena ini pertama kali bagimu, bukan berarti kau tidak menyukainya bukan?" Tanya Hinata.
Tsuki menggangguk kecil. Lalu menjabat tangan Hinata yang sedari tadi sudah menunggu balasan. "Tsuki-san, tanganmu terasa hangat." Ucap Hinata sambil tersenyum lebar.
༺♡༻
"Hinata-san, apakah kau ingin pergi ke caffe bersama kami selepas pulang sekolah nanti?" Ajak 2 orang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way She Hates Spoiler
NouvellesPertemanan. Satu kata sederhana yang memiliki arti yang mendalam bagi segilintir orang. Menorehkan kesan yang berbeda-beda untuk setiap insan. Entahlah itu buruk ataupun baik. Membawa bahagia ataupun trauma. Sebenarnya, apa arti dari pertemanan? Se...