Bab 8

432 44 8
                                    

KEESOKAN HARINYA, TANPA menyinggung rencananya kepada siapa pun, Mix mulai menyiapkan pengaturan untuk menangani pasien berikutnya. Ia memberikan waktu kepada diri sendiri untuk memulihkan diri dari rasa sakit karena kehilangan Earth, waktu untuk membiasakan diri terbangun tanpa tahu Earth ada di kamar sebelah. Aku akan mulai pada akhir Januari, pikir Mix. Earth akan mulai bekerja lagi setelah satu Januari, dan Mix mungkin sudah pergi sekitar saat itu.

Karena sekarang sudah menggenggam keberhasilan, Earth memaksa diri lebih keras lagi. Mix menyerah untuk mencoba mengekang energi Earth. Ia memperhatikan Earth memaksa diri berjalan sepanjang palang, bersimbah peluh, tak henti mengumpat untuk menawar rasa sakit dan rasa letihnya. Kalau Earth sudah terlalu lelah melanjutkan latihan, Mix memijat tubuhnya yang pegal, membawanya ke kolam renang, lalu memijatnya lagi. Mix mengawasi menu makan Earth lebih ketat daripada sebelumnya karena saat ini pria itu sangat membutuhkan nutrisi tambahan. Ketika serangan kram membuat otot Earth mengeras pada malam hari, Mix memijatnya hingga melemas. Tak ada gunanya menghentikan Earth.

Sudah waktunya Earth meninggalkan kursi roda. Mix membawakan alat bantu berjalan, penyangga berkaki empat mirip kurungan yang menyediakan keseimbangan dan kekokohan yang Earth butuhkan, dan kegembiraan bisa ke sana kemari dengan kemampuan sendiri begitu meluap sehingga pria itu dengan senang hati berjalan dalam gerakan lambat dan menahankan otot yang tegang.

Earth tidak menyinggung Phuwin yang tiba-tiba tidak lagi hadir saat makan malam, meski Baifern dengan cepat menyesuaikan jenis menu dan porsi makanan yang dia masak. Makan malam dalam porsi melimpah dihentikan, sebagai gantinya Baifern menyiapkan menu makan malam ringan dalam porsi kecil. Mix sering menemukan meja makan ditata dengan dilengkapi lilin dan sebotol anggur. Suasana intim itu menjadi satu lagi tombak yang menikam jantung Mix, tapi jika Earth sanggup menahan rasa sakit akibat terapinya, Mix juga sanggup menahan luka hari karena menghabiskan waktu bersama Earth. Hanya itu yang Mix miliki, dan waktu bergulir begitu cepat sehingga pria manis itu merasa seperti menggenggam bayangan.

Pada hari Thanksgiving—dengan mematuhi petunjuk dari Earth—Mix menyetir ke rumah Phuwin untuk makan malam. Kecuali saat dipindahkan dari rumah sakit ke rumah, ini pertama kali Earth bepergian sejak kecelakaan itu. Dia duduk sekaku batu, sekujur tubuhnya tegang saat semua indranya berjuang menyerap segala sesuatu. Selama dua tahun Phuket mengalami perubahan, model mobil berubah, model pakaian juga berubah. Dalam hati Mix bertanya-tanya apakah langit gurun pasir kini lebih biru bagi Earth dan apakah sinar matahari lebih cerah.

"Kapan aku bisa menyetir lagi?" tanya Earth tiba-tiba.

"Setelah refleksmu cukup cepat. Tidak lama lagi," janji Mix sambil melamun. Ia jarang menyetir, dan ia harus berkonsentrasi pada tugasnya. Mix terlonjak ketika tangan Earth memegang lututnya, lalu merayap naik di balik celana pendek untuk menepuk pahanya.

"Minggu depan kita mulai berlatih," kata Earth. "Kita akan pergi ke tepi pantai, jauh dari keramaian lalu lintas."

"Ya, baiklah," sahut Mix, suaranya tegang karena tangan hangat Earth di kakinya. Earth menyentuhnya terus-menerus, membanjirinya dengan ciuman dan tepukan, tapi rasanya tangan Earth lebih intim ketika Mix memakai celana pendek.

Bibir Earth berkedut karena senyum. "Aku suka celana itu," katanya.

Mix melemparkan lirikan resah ke arah Earth. Jelas sekali pria itu menyukai semua pakaian yang Mix pakai. Dia tipe pria yang mengagumi kaki wanita dan pria manis. Earth bergeser mendekat dan menunduk untuk menghirup wangi parfum yang Mix pakai. Napas hangat pria itu membelai tulang selangkanya sesaat sebelum bibirnya menekan lekukan lembut leher Mix. Secara bersamaan tangannya merayap makin ke atas, dan mobil meliuk-liuk genting sebelum akhirnya Mix berhasil membuatnya berjalan lurus kembali.

Come Lie with Me (Earthmix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang