Happy reading !!
Dan,
Selamat menikmati pertemuan kalian ^^
.
.
.
Aku mengerjap-ngerjapkan kedua mataku cepat. Berusaha beradaptasi dengan cahaya terang dan panas ini. Ah, masih saja cahaya kekuningan dan mozaic mendominasi penglihatanku. Sial pusing sekali.
Sudah 20 menit aku berjalan di sepanjang gua tadi. Peluh keringat serta rasa kantuk mulai menyiksaku. Huh, ini semua karena mengikuti unicorn itu. Yeah, sounds crazy, right ! Mengikuti makhluk halus seperti unicorn yang konon merupakan makhluk paling sulit untuk di tangkap. Ah, seharusnya ia membalas budiku semalam.
Sekarang aku berada disebelah air terjun yang indah. Di bawah air terjun ini terdapat sungai yang berkelok-kelok. Unicorn itu sudah tidak terlihat lagi keberadaannya. Dan mataku juga sudah mulai terbiasa dengan cahaya disini.
Ini pasti mimpi ! Aku ingat bahkan sangat ingat sekali kalau sebelum aku masuk kedalam gua ini, keadaan masih malam. Bahkan jam digitalku masih menunjukkan angka 1:00 am. Lalu, mengapa ada cahaya matahari disini ?
Aku ternyata berada di bukit yang cukup tinggi. Dari sini aku dapat melihat hutan yang lebat di bawah. Yang paling membuatku takjub adalah di tengah hutan ah, maksudku di kejauhan sana. Terlihat sebuah menara kastil yang sangat tinggi sekali. Kastil itu sangat besar. Aku yakin bahwa disanalah kerajaan wittelsbach berada.
Aku menyeringai lebar, melupakan kantuk yang menyerangku lalu berlari menuruni bukit terjal ini hingga sampai ke sebuah pohon. Pohon oak raksasa. Pohon ini memiliki diameter ratusan. Kupikir jika tangan sepuluh orang direntangkan dalam posisi memeluk pohon ini tentu tidak akan cukup. karena pohon ini benar-benar besar. Aku berjalan melambat menuruni bukit. Meninggalkan pohon oak raksasa tersebut. Sial ! Langkahku makin lama semakin melambat. Benar-benar sulit untuk digerakkan . Pasti karena kutukan sial itu lagi. Goddamn !
Akhirnya setelah susah payah menyeret kaki kiriku yang keram, aku sampai juga di pinggiran sungai. Aku memberanikan diri untuk menatap refleksiku di sungai.
"God must be crazy !" Desisku.
Kau tidak akan mampu membayangkan wajahku sekarang ! Wajah mulus hasil perawatan salonku selama ini sudah tak nampak lagi. Kulit seputih saljuku juga hilang tergantikan kulit berupa akar pohon. Bibir pink alamiku juga berubah warna kehitaman. Yang nampak hanyalah wajah manusia pohon. Tidak secantik Emilyn -Dryad. Lebih ke monster. aku membelalakkan mataku sempurna.
Ini pasti akhir hidupku. Aku tau bahwa suatu saat petualanganku akan berakhir. Di tempat antah-berantah ini aku akan beristirahat untuk yang terakhir kalinya. Aku merebahkan tubuhku di hamparan rumput hijau yang lembut. Membiarkan semilir angin meniupkan helaian rambut yang untungnya belum berubah menjadi daun atau sulur lagi.
Tidak peduli ada hewan-hewan kecil yang menyerbuku. Tidak peduli jika kelak akan ada predator yang akan memangsaku. Aku hanya akan beristirahat panjang.
.
.
lagi-lagi gelap mendominasi penglihatanku. Mungkin ini yang dinamakan kematian. Selain gelap ternyata ada perasaan yang lain. Ah, rasanya mengapa tubuhku terasa ringan sekali? Pasti malaikat sedang membawaku ke surga. Yeah, tentu saja anak baik sepertiku akan diangkat ke surga.
.
.
.
.
Harum sekali. Hmmh, aku lapar. Baunya seperti bubur gandum dengan potongan kacang mede diatasnya. Ah, juga ada bau yang seperti coklat namun lebih manis. Aku merasa ada sesuatu yang dingin menempel di sekujur tubuhku. Ah, aku ingin sekali bangun. Namun, aku masih mengantuk. Sangat mengantuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Da【Ⅰ】nty Daffodil : The Seeker
FantasyNamaku Danty Daffodil. Aku hanyalah seorang remaja biasa. Hanya saja takdirku yang tidak biasa telah membawaku pada tempat antah berantah. Aku harus berjuang melawan takdirku sendiri. Bisakah aku? -Bad Summary - ㅠ.ㅠ