愛について : Agape (The Devil Judge FF)

愛について : 初見

In regards of Love : First Look

Kang Yohan

x

Kim Gaon

Cerita ini hanya imajinasi saya setelah melihat The Devil Judge, menurut kalian chemistry mereka bagaimana? Intim sekali bukan?

Cerita ini hanya fanfiktif belaka, kesamaan tokoh dan tempat semua milik The Devil Judge dan Tuhan YME 

⭐⭐⭐

Tidak ada yang tidak siap menyambut perkuliahan hari ini, termasuk Kim Gaon mahasiswa hukum semester 4.

Dia sudah menyiapkan dalam benaknya beberapa pertanyaan untuk kuliah umum yang bisa dikatakan cukup special.

Mengapa? Karna kuliah umum hari ini akan dibimbing oleh Hakim muda yang sedang naik daun, siapa lagi jika bukan Kang Yohan. Pria mapan yang memiliki kewibawaan tersendiri dalam menghukum para penjahat di negeri ginseng ini masih berusia 29 tahun dan lajang.

Kim Gaon telah menempati bangkunya, datang Oh Jinju teman sebangkunya.

"Kau sudah datang, Gaon-ah? Aku tidak percaya kita berdua bisa lolos seleksi kuliah umum ini"

"mm, aku pun tidak menyangka" Gaon pun menimpali, ia mengingat bahwa kuliah umum kali ini hanya bisa dihadiri oleh orang-orang yang telah diseleksi oleh Kang Yohan sendiri dan dalam perkuliahannya maksimal hanya 20 mahasiswa yang dipilih.

Tidak lama kemudian sosok yang sedang ia pikirkan memasuki ruang perkuliahan. Sontak membuat jeritan mahasiswi-mahasiswi yang terpana akan paras sang Hakim.

"lihat, itu Hakim Kang Yohan"

"Wah tampan sekali"

"Lihat dia sangat berwibawa"

"Ya Tuhan aku tidak percaya ini"

Kang Yohan mengawali perkuliahan kali ini dengan senyuman tanpa membalas pujaan-pujaan yang banyak dilontarkan.

Perkuliahan umum ini berlangsung selama 2 jam dan membahas International Business Transactions*.

⭐⭐⭐

Kim Gaon melesat cepat meninggalkan area kampus menuju halte bus. Baru saja ia mendapat pesan bahwa ia harus segera pergi ke tempat kerja paruh waktunya di café.

Ia sibuk menghitung waktu yang berjalan sembari menunggu kedatangan bis.

"Ayolah 5 menit lagi, datanglah"

Hingga sebuah tarikan pada bajunya menghentikan kicauan dalam benaknya.

"Ahjussi, kau dengar aku?" Gaon melihat seorang gadis sedang duduk di kursi halte.

"hm? Apa?"

"Ikatkan tali sepatuku, Ahjussi." Gaon membatin betapa manjanya tuan putri satu ini. Meskipun begitu ia tetap melakukan apa yang si gadis minta.

"Oke Ahjussi. Tapi, bolehkan aku meminta satu hal lagi? Nampaknya kursi rodaku tersangkut di pagar belakang halte ini, ambilkan"

Gaon pias mendengarnya. Ia selalu berfikir pendek tanpa mengetahui kebenaran aslinya. Pantas saja si gadis itu meminta untuk diikatkan tali sepatunya.

"kau bodoh, Kim Gaon"

Akhirnya Gaon mengambil kursi roda tersebut. Ia berspekulasi bahwa kursi roda ini sengaja disangkutkan ke atas pagar kampus ini. Pembulian kepada kaum istimewa masih sering terjadi.