Bagian Tujuh

56 21 3
                                    

"apakah kalian berdua pacaran?" Tanya Hyuk Soo dengan mata tajam.

"Emm.... Tidak...." So Eun menjawab dengan hati-hati, merasa canggung dengan tingkah lakunya. Dia tidak mengerti maksud dari pertanyaan maupun tingkah laku lelaki itu.

"Lalu kenapa kalian berbicara begitu mesra?" Tanyanya terus mencari jawaban.

         So Eun menjelaskan bahwa Young Kwang ingin mengetahui pendapatnya tentang novel yang dia pinjam. Namun lelaki itu tidak ingin mengganggu makan malamnya dan mereka membuat rencana untuk bicara lagi nanti. Hyuk Soo pun penasaran apakah keduanya secara rutin mengobrol di telfon, dia juga menanyakan apa yang mereka bicarakan dll.

"Bagaimana pendapatmu tentangnya?" Lelaki itu terus mengintrogasi So Eun meskipun makan malam mereka telah tiba.

"Well.... Dia lelaki yang baik, memiliki kepribadian yang hangat, dia adalah teman mengobrol yang baik tapi terkadang dia bisa menjadi terlalu banyak bicara" Hyuk Soo mengangguk setuju, dia juga merasakan hal yang sama tentang sahabatnya itu.

"Bagaimana denganku? Apa pendapatmu tentangku?" Hyuk Soo semakin penasaran namun So Eun langsung merasa waspada. Dia tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan itu terutama ketika Hyuk Soo menanyakannya tanpa basa-basi.

           Jawaban apa yang dia harapkan? Apakah tentang penampilannya? Dia menawan, Soo Eun tidak bisa menolak kenyataan itu. Tetapi apakah So Eun akan mengakuinya? BIG NO! Apakah tentang kepribadiannya? Dia orang yang menyebalkan, brengsek! Ketika So Eun mengingat pertemuan pertama keduanya dia masih merasa kesal dan kekesalan ini langsung nampak di wajahnya.

"Apakah kau benar-benar ingin tahu pendapatku tentangmu?" Dia bertanya kesal."

Hyuk Soo terdiam sesaat mengamati ekspresi gadis itu, ekspresinya nampak seperti dia akan segera mencela lelaki ini. "Tidak" ucap Hyuk Soo menjawab. Tidak benar-benar siap untuk mendengarkan kutukan gadis itu, lagipula dia mencoba menikmati makan malamnya.

"Kenapa kau terus menginterogasiku? Kau seperti seorang lelaki yang sedang cemburu. Apakah kau menyukaiku?" So Eun tertawa kering, menggoda lelaki itu untuk melunakan suasana dengan candaannya

"Tentu. Aku tidak akan mau pergi makan malam dengan orang yang ku benci" Hyuk Soo menjawab setelah mengunyah makananya tanpa melihat ke arah gadis tersebut.

Em... Baiklah, alasan yang masuk akal, Tapi.... Sungguh ini membuatku canggung . So Eun memutuskan untuk tak lagi berbicara, begitu juga dengan Hyuk Soo. Mereka menyelesaikan makan malam tanpa obrolan apapun lagi.

         Setelah mereka menyelesaikan makan malam bersama, hujan gerimis masih setia menemani mereka. So Eun kira interaksinya dengan Hyuk Soo hari ini berakhir disini, tapi tidak. Hyuk Soo memaksa untuk mengantarkannya pulang dengan alasan agar dia bisa meminjam payungnya untuk pulang nanti. Merekapun berjalan berdampingan tanpa banyak bicara, hanya suara tetesan hujan di ujung payung yang menjadi irama pendamping di antara keduanya.

"Sudah sampai " ucap So Eun ketika keduanya telah mencapai rumahnya. Hyuk Soo melirik rumahnya untuk sesaat.

"Biarkan aku meminjam ponselmu" ucap lelaki itu mengambil ponsel yang sedari tadi di genggam So Eun. Dia terkejut dengan gerakan tiba-tibanya dan tidak bisa menghalangi lelaki itu mencuri ponselnya. Sang pustakawan mengetikk nomer ponselnya dan membuat sebuah panggilan, segera ponselnya mulai bergetar.

"3 hari lagi akhir pekan, kau libur kan? Aku akan menjemputmu jam 8 pagi, jangan terlambat." Lelaki itu mengembalikan ponsel dan payungnya.

       Sekarang masih hujan tapi lelaki itu tidak peduli meskipun badannya mulai basah. "Sampai jumpa" adalah kalimat terakhirnya sebelum berlari menghindari hujan, membuat So Eun kebingungan.

          Apakah ucapan lelaki itu tentang meminjam payungnya hanyalah sebuah alasan agar dia bisa mengantar gadis itu pulang? Tapi kenapa? So eun terus memikirkan perilaku lelaki itu bahksn setelah dia selesai mandi dan hendak tidur. Dia mendengar ponselnya berdering, ada pesan masuk dari nomer tidak dikenal.

"Sampai di rumah dengan selamat"  nomer itu adalah nomer yang ditelfon Hyuk Soo sebelumnya, nomer ponselnya.

     Kenapa lelaki itu tidak bisa meminta nomer telfonnya dengan cara yang lebih menyenangkan? So Eun heran. Kenapa dia akan menjemputnya di akhir pekan? Kemana mereka akan pergi? Apakah mereka akan berkencan? So Eun segera menggelengkan kepala saat memikirkan ini. Sekarang dia ingat jawaban konyol Hyuk Soo atas pertanyaan konyolnya.

"Tentu, aku tidak akan mau makan malam bersama orang yang ku benci" dia mengutuk diri sendiri karena mengira bahwa jawaban Hyuk Soo merupakan indikasi bahwa lelaki itu tertarik padanya. Dia meletakkan ponselnya di meja dan menolak gangguan dari pemikiran tentang Hyuk Soo. Satu-satunya hal yang ia inginkan sekarang adalah tidur, itu saja.

-------------------------------------------------------

     Dia melirik teleponnya, sudah hampir waktunya untuk istirahat makan siang. Sudah 1 hari 11 jam dan 25 menit, dia menghitung. Gadis itu tidak menjawab pesannya. Dia jelas sudah membacanya  tapi mengapa dia tidak menjawab? Ini menjadi misteri baginya. Hyuk Soo membuka ruang obrolan pesan mereka dan mengetik pesan baru untuknya. Dia ingin bertanya di mana dia berencana untuk makan siang tetapi dia tidak jadi mengirimnya, dia bahkan menghapus pesannya.

    Dia sedang menunggu pesan So Eun sejak kemarin tetapi tidak ada satupun pesan yang datang darinya. Mungkin dia sedang sibuk. Dia bahkan tidak datang untuk mengunjungi perpustakaan lagi. Apakah dia marah padaku? Apakah aku melakukan sesuatu yang membuatnya kesal? Hyuk Soo mencoba mengingat pertemuan terakhir mereka tetapi dia tidak menemukan apa-apa. Dia secara bertahap menjadi bosan, perpustakaan tidak ramai di waktu istirahat makan siang sehingga dia tidak memiliki kegiatan sama sekali sambil menunggu waktunya untuk makan siang.

    Hyuk Soo membuka SNS-nya yang tidak pernah dia lakukan dalam jangka waktu yang lama hanya untuk membunuh kebosanan. Dia tidak mengikuti banyak orang sehingga dindingnya penuh dengan postingan baru dari Lee Young Kwang. Setelah beberapa menit bergulir ke bawah, gambar gadis yang mengganggu pikirannya muncul bersama sahabatnya, tersenyum di depan kamera. Dia membaca caption. 

    'Bertemu teman baru yang luar biasa, bukankah melihat cantik? @ kimsoeun.'

     Ada perasaan campur aduk yang merayap di dalam hatinya ketika dia melihat gambar itu tetapi dia tidak yakin apa itu.

Flower Boy Librarian (FF Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang