2

40 6 3
                                    

Haiii haii kembali lagi dengan author disini cuman mau bilang komen ya kalau ada yang bingung dengan alur cerita atau ada typo maklum cmn penulis baru hee heee .

And happy new year yaa✨

"Kak,,"panggil sovannah dengan sedikit takut melihat Elvern yang sudah duduk didekat rooftop.

Sehabis mata pelajaran berakhir sovannah bergegas merapikan segala peralatan tulis menulis nya dan pergi ke rooftop tanpa menghiraukan panggilan Rara.

Ia tidak ingin ditambah hukuman oleh laki laki galak itu jika ia telat,tapi yang ia dapatkan laki laki itu sudah bertengger manis di rooftop.

"Kemarilah"titah Elvern dengan tegas seraya membalikkan badannya yang tengah melihat langi cerah.

Sovannah mendekat dengan polosnya dan menatap Elvern keatas tinggi sovannah yang hanya sebatas dada Elvern membuat sovannah hanya bisa menatap dagu Elvern saja.

Elvern yang mengetahui itu ikut menunduk menatap wajah menggemaskan milik sovannah.

"Udah tau kesalahan Lo?"tanya Elvern lekat.

Jarak keduanya lumayan dekat dua langkah saja sovannah melangkah akan sangat menempel dengan tubuh kekar milik elvern

"Tau kak?"pelan sovannah sambil menundukkan kepala yang nyatanya semakin membuat Elvern gemas.

"Coba sebutin kesalahan lo!?"seraya memperhatikan sovannah dari bawah ke atas.

"Sovannah nabrak kakak,,"sebut sovannah memberanikan diri menatap Elvern.

"Biasanya orang yang buat kesalahan harus dihukum dan orang yang pantas dihukum salah satunya Lo"dingin Elvern seraya merapikan gerai rambut diwajah sovannah akibat dari hembusan angin.

Sovannah yang mendengar itu rasanya ingin menangis seumur umur ia tidak pernah di pukul dan dibentak ia takut apa yang diucapkan oleh Rara menjadi kenyataan.

Dengan perlahan sovannah mundur memegang erat kain samping roknya .

"Huaaaa hikss hikss gamauuu"pecah sudah tangis sovannah.

Elvern yang melihat itu gelagapan niatnya hanya ingin menjahili sovannah bukan untuk membuat sovannah  menangis.

"Eh,,ehh kok jadi nangis sih aku kan belum ngapa ngapain kamu kok nangis sihh"ucap Elvern bersalah dan segera memeluk sovannah dengan lembut.

"Hikss ja-jangan bully aku kak,,,kata ra-ra kakak tukang bully sovannah ngak mau dibully nanti mama nangis"sambil sesenggukan sovannah mencoba melepaskan peluka itu tapi tidak bisa dan juga ia sedikit nyaman mungkin.

Elvern menghela napas kasar,ya julukan itu memang sudah terdengar sampai ke telinganya tapi apa daya memang itu kenyataan nya.

"Iyaa aku emang tukang bully tapi khusus kamu enggak"lembut Elvern,entahlah dia seperti jatuh sejatuh jatuhnya ketika melihat sovannah pertama kali.

Melihat wajah dan apa adanya sovannah membuat Elvern jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap sovannah.

"Kenapa jadi gitu?"tanya sovannah menatap Elvern dengan sisa sisa air matanya.

"Because you are special"masih dengan sifat dinginnya.

"Jadi sovannah ngak jadi dihukum kan "ucap sovannah di pikiran nya sekarang bagaimana agar ia bisa bebas dari hukuman Elvern.

"Kamu tetap aku hukum"ucap Elvern dan sovannah yang mendengar itu membulatkan matanya.

"Eittts dengar dulu hukummannya "sanggah Elvern yang melihat sovannah akan kembali menangis.

Love scenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang