🦋🦋Alice....

241 38 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo mau ngeghosting gue ya? Ngaku Lo."

"Alice.. " jujur, Jeka sama sekali tidak menyangka kalau Alice benar-benar akan menghampiri dimana tempat ia berada, rumahnya. Entah bagaimana cara ia masuk, yang pasti. Alice sekarang sudah berada di hadapannya, sambil menunjuk-nunjuk menggunakan telunjuknya.

Ada kilatan emosi di wajahnya. Dan itu cukup membuat Jeka was-was.

"Lice... "

Mengabaikan panggilan pemuda itu, Alice lebih memilih menghampirinya dan menjewer telinga itu hingga memerah. Biarkan saja pemiliknya meringis kesakitan, Alice tidak peduli.

"Sttt- sakit Alice." Ringis Jeka, memegang telinganya yang memerah yang disebabkan Alice.

"Lo ya, gue tuh khawatir sumpah. Biasanya Lo jam segitu udah bangun, udah ngabarin gue. Tapi ini? Lo sama sekali gak ada kabar. Tiba-tiba update Twitter, gue samper ternyata Lo enak-enak lagi rebahan? Iya?" Omel Alice. Dari tepat duduknya, Jeka mengamati itu. Bagaimana bibir Alice yang cemberut karena kesal.

"Sorry, hehe. Sumpah, gue lupa." Ujar Jeka.

"Gue kira Lo mau ngeghosting gue." Keluh Alice lagi.

Jeka tertawa keras. "Gak mungkin lah, gue orangnya setia kok."

"Cih." Decak Alice.

Setelah itu, keduanya sama-sama diam. Berdiam diri menikmati kesunyian kamar milik, Jeka. Hanya ada suara jam dinding dan sesekali angin memasuki kamar Jeka, membuat rambut Alice berterbangan. Cuaca hari ini cerah, namun angin begitu sangat kencang.

Hingga hampir sepuluh menit lamanya. Jeka memberanikan diri, mengamati gadis itu dalam-dalam.

"Alice?.. "

"Hm." Singkat Alice.

"Satu hal yang harus Lo inget, Lice. Gue gak mungkin ngeghosting Lo, itu gak mungkin. Lo juga tau gimana gue memperlakukan Lo sebulan ini, Lo yang ngerasain Lice. Kecuali, kalau udah di luar bates kontrol gue."

"Gue sayang Lo, sejak pertama gue lihat Lo dan lo tau itu. Gimana tulusnya gue ke Lo Lice, sebenernya Lo yang paling tahu. Karena Lo yang ngerasain itu.

"Gue tahu, mungkin kaya gini. Rasanya Lo kayak digantungin. Tapi percaya sama gue Lice. Gue gak akan ninggalin Lo, bahkan di titik terendah Lo."

"Gue bakal buktiin Lice. Yakin sama gue. Tunggu gue dua tahun lagi, gue langsung lamar Lo. Gue tau Lo Kuat nungguin gue."

Alice tidak mampu harus menjawab apa, yang dikatakan Jeka itu benar adanya. Pemuda itu memperlakukannya bagai ratu atau bahkan lebih. Pemuda itu menjadikan Alice sebagai prioritas keduanya setelah Bundanya. Alice, tahu persis. Selama ini, Alice juga tahu, bagaimana Jeka menatapnya dengan tulus dan penuh perhatian.

Perkataannya tadi di iMessage hanya iseng, tidak ada maksud lain.

"Jeka... "

"I know, and i love you."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIZKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang