Part 3 -CINTA-

182 2 0
                                    

CINTA

Adalah satu makna terakhir

Dari keajaiban segala rasa

Jauhmu aku merasakan rindu

Di sisimu aku merasakan resah

Di hatimu aku merasakan cinta

Ini adalah kebahagiaan sejati

Dimana tawa menjadi sesuatu yang berarti

Dimana kau mendapatkan

Disitu pula aku merasakan

Ini adalah penderitaan suci

Dikala tangis menjadi segala yang terobati

Disaat kau menderita

Disitu pula aku menangis

Adalah hari-hari yang takkan pernah mati dan musnah

Diwaktu mata tertutup

Kau tersenyum manis memanggil

Memang terlalu banyak tercipta

Syair-syair cinta oleh para penyair

tapi satu kata arti cinta

Yang kan selamanya bahagiakanmu

Yaitu akan menjadi genggaman

dimana sebuah kerinduan

dengan cinta sejati erat

Kita sama-sama sadar

Akan nyanyian cinta para dewa-dewi di khyangan

Seakan menyuruh para peri cinta untuk menjalakan kewajibannya

Merupakan anugerah terbesar, tersuci, dan terbaik

Pastikan dia menjadi penopangmu

Pastikan dia jadi penerangmu

Penopang kelemahanmu

Penerang kepekatanmu

Adalah karya-karya dari hati

Yang menghiasi dengan warna-warna

Kerinduan, kedamaian dan kebahagiaan

Aku memang membenci waktuku

Aku ingin lebih cepat berjalan

Sampai aku tak dapat mengendalikan

Goresan merah di hatiku

Mungkinkah aku akan mengharap

Dengan bantuan-bantuan sisa waktu

Yang harus terjalin begitu lambat

Aku tau lagumu adalah

Sebuah nada-nada terindah

Hingga aku ingin lebih mendekat

Aku berniat tuk milikimu

Aku berusaha tuk menjagamu

Akupun berharap tuk merasakanmu

Kemarahan menjadi penopang keindahan

Benciku kepada mereka

Yang tak memahami hakikat cinta

Dengan persahabatanpun

Aku terdiam dan pergi

Tiapku menatapmu

Aku ingin melihat sinar bahagiamu utuh terpancar di mata dan di hatimu

Sampai kapan ku terus menangis

Haruskah ku sia-siakan semua

Aku menunggumu, mencarimu dan mengharpkanmu

Aku jaga akan berjalan

Mengikuti jejak kaki yang tertinggal

Meninggalkan juga jejak kakiku

Aku menjadikanmu sesuatu yang suci

Yang takan hanya cukup dengan kata demi kata yang terarti

Aku berbalik arah, mencarimu menunggumu mendekati hatiku

Kau juga sesuatu yang berarti

Yang hanyakan terlihat dengan mata hati dari cintamu

Aku mulai membenci tetes

Darah yang keluar

Tapi aku mencintai kepedihan ditiap tetesan itu

Beribu kata masih saja tak mampu tuk ungkapkan kepedihan

Ada kalanya

Sesuatu yang tak mampu diucapkan

Dengan kata dan bata

Yang tak dapat dituangkan

Dalam berita dan kabar

Aku juga tak mengerti

Disudut-sudut jalanan

Tawa canda dan senyum

Perlahan menepi, perlahan menghilang

Mungkin sebentar lagi waktu penghabisan untuk aku menulis

Hanya saja cinta di hatiku

Tak mampu aku tuangkan dalam cerita kasih

Yang ingin aku bagi untukmu

Adalah bagian dari ku

Bukan berarti belahan dari hati

Tanpa terbagi dengan nyawa

Aku mengerti sesuatu yang tiada

Meski aku belajar untuk bilang ‘tidak’

Bagiku sanjungan cinta

Adalah sesuatu yang wajar

Sesuatu yang indah dalam jiwa

Aku ingin cerita cintaku

Terbagi dan membagi denganmu

Walau aku tau

Sangat sedikit sisa waktuku

Padahal tinggal beberapa kata

Seberapa detik aku bernafaspun

Mampu kau hitung

Tapi karna cinta, aku menahan

Dan karna kamu, aku bangun

Dengan cinta tulus

Aku bertahan menghitung sisa waktuku

Dengan cinta suci

Aku memiliki kerinduan yang abadi

Dengan cinta putih

Aku mencoba tuk memilih

Memilih kebahagiaan yang tercipta

Memilih cinta yang tertulis

Dan memilih kamu yang terbaik 

CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang