Mini Novel | Alone - School

45 3 0
                                    

Story by ElsJessica

2190 kata

Genre = school

'Sang Gadis' Diary Series - Alone

Warn = beberapa scene menggunakan bahasa inggris (dengan terjemahan)

Blurb =

Gadis itu bertekad untuk menjadi diri yang baru, di lingkungan baru, orang-orang baru, dan sekolah baru. Tekadnya membuah hasil yang indah bak permata, namun entah mengapa, hati kecilnya merindukan atmosfer masa lalu. Karena lingkungan saat ini, tidaklah sama dengan lingkungan lamanya.

"Aku bertemu dengan wajah wajah yang asing, tanpa kusadari, perlahan aku mulai merindukan sosok sosok yang familiar itu..."

Daftar Isi :Bag 1. With YouBag 2. One Of ThemBag 3. AmbitionBag 4. RobotBag 5. Scared

***

Bag 1. With You

"Hey, i've lost my bestfriend, from one year ago i guess. He always stayed by my side, but i leave him, and we never met again after that." Ia meneteskan air mata begitu menyelesaikan kalimat akhir di hadapan ponsel. ["Hey, aku telah kehilangan sahabatku, sejak satu tahun lalu kukira. Dia selalu ada di sisiku, tapi aku meninggalkannya, dan kita tidak pernah bertemu lagi setelah itu."]

"I got mad, for myself." Gumamnya lagi. [Aku marah, untuk diriku sendiri] 

Tubuh kecilnya meringkuk di atas kasur dengan bersandar dinding. Gelap, bahkan dari balik jendela hingga terlihat pantulan cahaya rembulan. Batinnya sedikit berbisik pelan; "Did you miss him?" ["Apa kau merindukannya?"]

"Yes, very much." ["Ya, sangat."]

Ponsel dalam genggamannya sedikit bergetar, menandakan masuknya pesan. Gadis itu menyudahi podcast yang ia buat sendiri, untuk ia dengar sendiri; mungkin sekedar meluapkan kesepiannya.

Kekehan keluar dari mulutnya sesekali begitu mendengarkan lelucon teman barunya. Sejenak, gadis itu melirik foto kelulusan jenjangnya, satu tahun lalu; yang tepat berada di sampingnya, diatas nakas. Kala itu, adalah saat ia memutuskan kontak dengan sang teman. Jika bisa, ia ingin memutar waktu dan menjalani kehidupan yang sama bersama masa lalunya.

Atmosfernya berbeda, batinnya sebelum mematikan ponsel. Ia bangkit berdiri dan bergerak mengambil buku di samping foto kelulusan. Buku itu merekap data diri para murid, ia mengusap pelan per-lembarnya; merindukan masa-masa yang sekiranya tak tergantikan.

Ia melihat tiga bintang kelas yang berjajar dengan wajah senyum mereka. Ia sedikit tertegun melihat foto kecil di genggamannya itu. Terasa bahwa benda itu bisa hancur hanya dengan sekali serangan kecil.

Saking irinya, rasanya gadis itu ingin segera merobek kertas di hadapannya. Mungkin hati kecilnya tergores akan luka masa lalu, saat dimana seharusnya ia berjalan bersama di samping temannya, hingga kenyataan menamparnya begitu keras. Nyatanya, memorinya hanya memutar pandangan dari belakang siluet tiga siswa itu.

Dirinya menyudahi sesi nostalgia yang tidak membuahkan apapun, menutup rapat hati dan perasaannya lalu bergerak untuk menyalakan lampu dan memegang buku. Hatinya menyesal karena sifat dirinya sendiri. Ribuan pertanyaan berkumpul di otak yang ditujukan kepada hatinya sendiri.

Dia ingin kembali ke masa itu, seandainya dia bisa menjadi orang yang lebih baik, "Can i be with you?"

Bisakah aku bersama denganmu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our 'Cerpen'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang