Capter 21: Si Manja

2K 204 19
                                    

Nanon memberikan senyum terbaiknya ketika kembali menginjakkan kakinya ke kediaman Jongcheevevat. Sudah hampir dua minggu ia meninggalkan rumah bak istana ini, rumah yang penuh kehangatan yang selalu mama Gulf berikan padanya, sama persis yang nanon dapatkan dari Mae New-nya.

"Wellcome home sayang, mama rindu sekali" sambut Gulf, pria manis ini tak berbohong, ia sangat merindukan menantu kesayangannya ini, setelah apa yang sudah terjadi.

"I miss you too mama, aku rindu nasi goreng buatan mama by the way"

"Akan segera mama buatkan" jawab Gulf, masih dengan Nanon didalam pelukannya, seolah ia tak akan pernah membiarkannya kembali pergi.

Tak jauh berbeda dari Gulf, Mew juga menyambut hangat kepulangan Nanon. Ia berkali-kali mengacak rambut menantunya sayang, iya memang sedekat itu Mew dan Nanon. Jadi dapat dilihat bagaimana Mew tidak marah ketika Ohm berani mencurangi Nanon?

"Apa cucu daddy sehat?"

Refleks, Nanon mengelus perutnya. "Sudah tidak nakal, karna sudah sama papa sekarang grandpa" Jawab Nanon, suaranya sengaja dibuat seimut mungkin menyerupai suara anak kecil.

"Nice, grandpa udah nggak sabar nunggu kamu lahir"

"Uncle juga" serebot Pond yang baru datang dan langsung mengelus sayang perut Nanon "Cepet lahir, nanti uncle ajarin gimana porotin papa buat beli mainan, okey?" Ucapnya yang membuat Ohm tak bisa menahan untuk tidak menoyor kepala adiknya itu.

Tak banyak percakapan setelahnya, Ohm dan Nanon telah beranjak kekamar mereka, mendapati banyak sekali bunga berserakan di atas tempat tidur, membuat Nanon terkekeh sembari menatap Ohm yang tercengang.

"Hh, pasti kerjaan mama" sungut Ohm

"Berasa pengantin baru deh" celetuk Nanon yang membuat Ohm memberikan tatapan memicing.

"Berarti kalau pengantin baru kan –" Ucap Ohm terputus, ah lebih tepatnya ia memang tak berniat melanjutkan kalimatnya, gerakan cepat membaringkan tubuh bongsor Nanon di atas ranjang mereka yang penuh dengan kelopak bunga, persis seperti malam setelah pernikahan.

Ohm mulai menautkan bibirnya pada bibir ranum yang kini berada persis dibawah kungkungannya. Awalnya melumat pelan, namun perlahan ia menaikkan ritmenya, membuat pria dibawah yang belum sempat mengisi persediaan oksigen di paru-parunya kewalahan dan memukul dada pria diatasnya cukup keras.

"Aww sakit sayang"

Ohm mengeluh, membuat Nanon memiliki kesempatan untuk membetulkan posisinya. "Aku yang lebih sakit, kehabisan napas. Posisinya juga nggak enak" cergah Nanon sedikit ketus.

"Maaf na"

Nanon hanya merespon dengan dengusan, matanya memutar karna melihat Ohm sekarang sudah kembali berada di depan wajahnya, kembali akan meraih tengkuknya, namun kalah cepat dengan tangan Nanon yang mendorong bahu Ohm pelan.

"Sayang –" rengek Ohm

Nanon kembali memutar bola matanya malas, ia mengerti arti rengek-an pria di hadapannya. "Nanti malam aja, sekarang aku pengen berenang" Ucap Nanon yang entah sejak kapan sudah turun dari ranjang.

"HAH?!"

"Ayoo –"

-

Mungkin bawaan bayi, pria dengan dimple khas itu sungguh antusias menyeburkan diri ke kolam dengan kedalaman ± 1,8 m di samping rumah. Membuat Ohm berdecak kesal, karna dimatanya Nanon sedikit tidak berhati-hati. Bagaimana tidak, tadi ia hampir berlari menuruni anak tangga sanking tak sabarnya, padahal kolam disamping rumah juga tidak akan pergi kemana-mana.

ONLY YOU, I LOVE YOU [OhmNanon - LENGKAP] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang