PK 02

11.5K 43 0
                                    

Perkenalkan... Nama saya Iskandar Dinata. Untuk singkatnya, orang-orang biasa memanggil dengan sebutan Pak Is. Saya adalah seorang suami dengan 1 anak. Saya menikah dengan Vonnie 16 tahun silam. Dari hasil pernikahan, kami dikaruniani seorang anak laki-laki yang sehat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Kami sangat bersyukur dengan kehadiran Rahmat, anak laki-laki kami, yang sekarang sudah duduk di bangku sekolah kelas 10.

Dari luar, orang akan melihat bahwa kami adalah sebuah keluarga kecil yang bahagia. Iya mereka tidak salah. Tapi saya menyimpan sebuah rahasia besar, yang tidak pernah saya ceritakan kepada siapapun. Saya adalah biseks, yang bisa terangsang oleh pria maupun wanita. Tapi role saya lebih ke bottom. Dulu sebelum menikah dengan Vonnie, saya termasuk penggila seks. Sudah banyak para pria biseks maupun juga gay yang sering berhubungan badan dengan saya dan saya sangat menikmatinya. Sampailah saya pada sebuah titik dalam kehidupan, yang mengharuskan saya untuk menikah dan melanjutkan ke tahap kehidupan selanjutnya.

Setelah menikah dengan Vonnie, saya tidak pernah lagi melakukan hubungan badan dengan para pria. Saya memutuskan untuk hidup lurus dan menahan segala godaan yang secara langsung maupun tidak langsung yang ada di sekelilingku. Saya sukses menahan segala macam godaan selama belasan tahun. Tapi sekarang di masa puber kedua, hasrat dorongan seks saya semakin menggebu-gebu, dan hasrat untuk dijamah oleh para pria jantan, kembali menggerogoti jiwa dan pikiranku. Setelah belasan tahun menahan diri, akhirnya saya kalah.

Saya mempekerjakan seorang supir pribadi. Namanya Pak Ilham. Kami sekeluarga memanggilnya dengan sebutan Pak Ham. Pak Ham sendiri berumur 35 tahun, berwarna kulit sawo matang dengan tubuh tegap. Pak Ham termasuk dalam kategori pria idaman saya. Saya sering membayangkan bagaimana jantannya Pak Ham di atas ranjang. Saya sering mencuri-curi pandang ke arah Pak Ham yang bertelanjang dada saat ia sedang menyuci mobil pada pagi hari. Saya akan duduk dengan berpura-pura membaca koran dan minum secangkir kopi. Tapi kurasa Pak Ham juga tahu kalau saya sering memperhatikannya.

Setiap hari Pak Ham menyupirin saya ke kantor. Di dalam mobil, saya bisa mencium wangi cologne yamg dipakai beliau. Cologne murahan itu sungguh membuat diriku sange. Saya selalu membayangkan segimana wanginya tubuh beliau, mulai dari ketiaknya sampai pada sempak yang dipakai seharian itu. Bau cologne, keringat, sampai tetesan noda kencing yang bercampur baur menjadi satu, pasti akan menghasilkan bau kejantanan yang begitu tajam. Hanya membayangkannya saja, sempakku selalu basah oleh precum akibat terangsang hebat.

Saya memikirkan cara untuk bisa mendekati Pak Ham tanpa menimbulkan kecurigaan dari keluargaku, terutama Vonnie, istriku. Sampailah saya pada sebuah ide. Selama ini Pak Ham selalu datang pagi hari dan akan pulang ke kontrakkannya yang berjarak kurang lebih 40 menit. Saya mengusulkan kepadanya untuk pindah ke rumah kami karena masih ada kamar kosong di belakang rumah. Tentu saja Pak Ham setuju karena ia bisa menghemat biaya bensin motor dan juga sewa kamar kontrakan. Vonnie juga setuju-setuju saja.

Sekarang sudah seminggu Pak Ham menempati kamar belakang di rumah kami. Setelah saya perhatikan selama seminggu ini, setiap malam saat mandi, 2 hari sekali ia akan mencuci semua pakaian kotornya dan menjemurnya di taman belakang. Saya selalu mencuri-curi kesempatan untuk mengambil sempak bekasnya. Saya pengin membaui sempak bekasnya. Seperti malam ini, setelah semua anggota keluarga tertidur lelap, saya mengendap-endap turun dan melangkah ke kamar belakang. Lampu di dalam kamar belakang dalam keadaan padam, kurasa Pak Ham pasti sudah tertidur pulas. Mataku tertuju pada sebuah ember yang berisi pakaian kotor di depan kamar Pak Ham. Kucari barang kesukaanku itu dan menemukannya. Kuambil dan dari jarak jauh saja, saya sudah bisa mencium bau tajam yang menguar dan menguap dari sempak bekas itu. Kudekatkan sempak itu pada bagian depannya. Kuperhatikan dari dekat, ada noda putih yang berkerak, sepertinya itu adalah noda precum Pak Ham. Birahiku semakin naik, kudekatkan sempak itu ke hidungku, kuhirup dalam-dalam bau selankangan itu, untuk mengisi setiap inchi paru-paruku dengan bau tajam kejantanan itu. Setelah puas, kujulurkan ujung lidahku untuk mengecap rasa noda putih dan berkerak itu. Kemudian kujilat-jilat dengan lahap sempak lusuh itu.

**********

Sampai satu malam, kegiatan Pak Is ketahuan oleh Pak Ham, yang kebetulan belum tidur dan menangkap bayangan seseorang di depan kamarnya. Setelah dicek, ternyata ia melihat majikannya yang sedang mengaduk-aduk ember cucian untuk mencari sempak bekas pakainya.

Keesokan malamnya, Pak Is tak bisa menemukan barang kesukaannya di ember cucian Pak Ham. Tapi ternyata Pak Ham sudah menyiapkan sebuah rencana untuk memberikan 'surprise' kepada majikannya itu.

Cerita lengkapnya bisa dibaca di http://karyakarsa.com/ntandinata.

Bisa klik link di profil. Terima kasih

PK Puber KeduaWhere stories live. Discover now