Chapter 3

224 14 6
                                    

Cahaya matahari pagi membangunkan seorang pria manis yang sedang tertidur di atas tempat tidur, mata pria itu mengerjap ngerjap, sambil meringis gulf mengangkat tangannya dan melihat luka yang ada ditelapak tangannya

Lukanya sudah cukup kering, entah obat apa yang diberikan dokter semalam jadi luka gulf sangat cepat kering

Karna terlalu sibuk memikirkan kejadian semalam gulf tidak sadar ada pelayan masuk kedalam kamar gulf sampai si pelayan meletakkan nampan di meja yang ada disamping tempat tidur

"Permisi nyonya ini obat dan sarapanmu"

Gulf yang mendengar agak jengkel karena dia dipanggil nyonya

"Panggil aku seperti biasa saja emma, panggil gulf saja, jangan panggil aku nyonya"

Dengan muka jengkel gulf memarahi emma yang memanggilnya dengan sebutan nyonya

Emma menatap gulf sejenak, setelah itu dia menundukkan pandangannya lagi

"Ini perintah tuan nyonya, saya sebagai pelayan tidak bisa membantahnya"

Gulf terdiam sejenak setelah mendengar emma yang berbicara dengannya menggunakan bahasa formal, dengan gerakan perlahan gulf memakan makanan yang ada disamping tempat tidurnya

Gulf ingat tentang kejadian yang menimpanya semalam, tentang Mew yang menembak istrinya dan menghukum dirinya karna kabur, dan tentang anaknya yang ingin ditembak oleh Mew

"Anakku.."

Gulf yang masih makan bergumam dan teringat anaknya yang dibawa oleh bawahannya Mew, matanya seketika melotot dengan sendok yang masih ada ditangannya

"Emma anakku dimana? Apakah dia baik - baik saja?"

Dengan suara cemas Gulf menanyakan tentang keadaan anaknya pada emma yang berdiri tepat disampingnya menunggu Gulf menghabiskan makanannya

"Anak anda baik - baik saja nyonya"

"Bisakah aku melihatnya?"

Emma melihat kearah Gulf yang langsung ingin berdiri dengan susah payah, dia terdiam sejenak dan menjawab

"Anda harus dapat izin dari tuan Mew dulu nyonya"

"Haruskah aku izin dengannya? Aku hanya ingin melihat anakku kenapa aku harus minta izin dengannya"

Gulf yang sudah bisa berdiri dengan susah dengan emosi menjawab pertanyaan emma, dia hanya ingin melihat anaknya kenapa dia harus minta izin kepada bajingan yang tega membunuh istrinya dan menodongkan pistol kepada anaknya dihadapan matanya

"Saya tidak bisa membiarkan anda melihat anak anda kalau anda tidak diberikan izin oleh tuan Mew nyonya"

"Emma..." Gulf memanggil emma dengan lesu

"Silakan habiskan makanan anda nyonya, kalau anda tidak menghabiskannya nanti tuan Mew marah"

Gulf geram, rasanya ingin menangis kenapa dia tidak bisa bebas berperilaku dan hanya harus menuruti perintah dari Mew bajingan brengsek itu, dengan gerakan kasar gulf langsung duduk dan menghempaskan tubuhnya di tempat tidur

"Aku kenyang dan aku tidak mau makan lagi"

Setelah mengatakan itu gulf langsung membaringkan tubuhnya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya

Emma yang melihat itu langsung saja terkejut dan membuka mulutnya lagi untuk menyuruh gulf makan obat

"Kalau anda kenyang mohon minum obatnya dulu nyonya setelah itu anda bisa langsung tidur kembali"

Gulf mendengarnya dan hanya diam tidak menanggapi apa yang dikatakan emma

"Nyonya minumlah obatnya dulu"

First🔞 (Mewgufl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang