Disinilah Jeno, di uks sekolah, akhirnya dia menemukan Jaemin setelah beberapan menit berkeliling sekolah.
"Na...kenapa hm?"
Hening
"Na, Nono ada salah??"
Masih hening
"Na, kamu kenapa??kenapa diem aja?? Ayo bicara hadap aku dulu yuk"
Lembut sekali, seorang Jeno hanya lembut dengan Jaemin itu mutlak.Tapi yang diajak bicara masih setia tidur memunggungi dia, akhirnya dengan cepat diraihnya tubuh sahabatnya itu.
Dipangku, ya Jaemin dipangku Jeno, tak ada orang lain selain mereka disana, dan Jaemin sekarang malah menunduk, menahan tangis yang entah karna sebab apa dia juga tidak tau, yang dia rasakan hanyalah kekesalan yang membuat dadanya begitu sesak.
"Hiks..hiks...Nono...."akhirnya dia menatap Jeno dengan linangan air mata.
"Hey kenapa menangis??ada yang sakit??dimana yang sakit??kita kerumah sakit sekarang ya..."
Jeno panik, sangat panik.Jaemin hanya menggeleng dan mengalungkan tangannya dileher Jeno, Jaemin dalam mode manja sekarang.
Awalnya memang hanya saling tatap, tapi entah sejak kapan bibir mereka bertemu, tak ada yang menolak, bahkan saling melumat.
"Enghhh emnphhh...Nono..." erangan Jaemin lolos disaat lidah Jeno mulai nakal.
Lumatan demi lumatan, berganti lebih menuntut, lidah saling melilit tak jarang bibir Jaemin digigit pelan oleh Jeno.
"Anghhh..enghhh..mnhhh.." Jaemin semakin terbawa suasana, tubuh mereka benar menempel dengan tangan Jaemin meremat tengkuk Jeno menyalurkan rasa nikmat yang dia rasakan.
"Sudah baikan sekarang??" dielusnya pipi mulus Jaemin, perlakuan Jeno terlalu lembut kali ini.
Jaemin tidak bisa lepas dari sahabatnya ini, dia ingin lebih tapi dia terlalu takut.
"Nono nakal... Nono sama Ryujin dikantin tadi... Padahal Nono bilang nanti kita makan siang bareng...ke..kenapa sama ryujin?? Nono su..suka dia??"
Tutur Jaemin panjang lebar dan Jeno malah tersenyum terlalu gemas melihat Jaemin yang malu-malu seperti ini."Na.. Tadi aku nungguin kamu, tapi dia datang trus duduk samping aku, aku pikir hanya duduk tapi malah meluk aku tiba-tiba" jelas Jeno
"Te..terus??" Jaemin setia menunggu penjelasan selanjutnya.
"Nana sendiri tau Nono cuma sayang sama Nana kan?" bisik Jeno sebelum mengecup kening Jaemin.
"Aku masih nunggu kamu Na... Nunggu kamu siap jadi pacar aku, jadi milik aku Na..." Jaemin kali ini mematung, tidak tau harus menjawab apa
Jeno tersenyum kecut, disatu sisi Jeno yakin Jaeminnya juga punya rasa yang sama, tapi dia tidak paham apa yang membuat kesayangannya ragu dan tak mau menjawab pernyataan cintanya sampai saat ini.
"Yuk ke kelas, atau mau aku gendong hm?" lanjut Jeno
"Iihhhh Nana bisa sendiri, Jeno nakal" Jaemin kabur ke kelas duluan, dia malu, pesona Jeno terlalu kuat, dia tidak tahan berlama-lama berduaan dengannya.
'Manisnya' gumam Jeno lalu berlari menyusul Jaemin
.
.
."Na, bunda sama ayah kapan pergi?" tanya Jeno waktu mobilnya didepan pejarangan rumah Jaemin.
"Besok atau lusa mungkin, kenapa??"
"Engga, kalo bunda sama ayah ga ada, aku mau nginep disini jagain kamu"
Manis banget bukan??
Kapan lagi bisa mendapat sahabat yang tampan dan manis seperti Jeno🥲"Nono pengertian sekali....Nana sayang Nono...makasi yah udah mau temenin Nana" Jaemin memeluk Jeno dari samping, yang dipeluk senang sampe ubun-ubun.
"Everything for you Na, udah sana masuk, bilang ke bunda aku ga mampir, ada urusan sama anak basket buat pertandingan nanti" tutur Jeno, Jaemin hanya mengangguk.
"Hati-hati ya Nono, jangan cape cape yah, nanti kabarin Nana kalo sempet"
"Pasti aku kabarin kok Na"
.
.
.
.
.Sesampainya di rumah mark, anggota basket lainnya sudah kumpul.
Ada Jisung, Sungchan, Mark, Lucas dan Jeno sendiri, tim basket inti.
Jisung dan Sungchan ada di kelas 10 satu tingkat dibawah Jeno,Mark,dan Lucas, sedangkan mereka bertiga kelas 11 tapi Mark dan Lucas berbeda kelas dengan Jeno.
"Sorry lama, gua anter Jaemin pulang dulu tadi, dan nih gua bawa burger sama cola buat kalian" kata Jeno
Mark hanya mengangguk paham, sudah hafal dengan kebiasaan sahabatnya itu, Jaemin satu-satunya prioritas Jeno.
Sedangkan ketiga sahabatnya yang lain sibuk memakan burger gratisan yang Jeno kasi.
"Dasar tukang makan"sindir Mark, yang lain hanya acuh tak terganggu sama sekali.
"Masih ga ada pergerakan?" Mark mulai berbicara serius.
Sejujurnya mereka berkumpul bukan karna pertandingan yang sudah dekat, melaikan membicarakan rencana Jeno.
"Belum hyung, gua bingung hyung, Jaemin ga pernah nolak gua sayang bahkan gua cium" kata Jeno
"Ukhukkk, oh God, kalian ciuman??really?" Lucas tersedak burger saking kagetnya.
Jeno mengiyakan, Jisung dan Sungchan juga kagum melihat hubungan aneh hyungnya ini.
"Lalu apa yang kalian tunggu lagi hyung?" Sungchan angkat bicara.
"Ga semudah itu Chan, gua udah ngomong blakblakan bahkan gua yakin dia juga sayang gua, tapi gua ga tau apa yang dia takutkan" jeno frustasi, dia benar-benar ingin Jaemin jadi milik dia seutuhnya.
"Gua punya ide, kita nyatain depan anak-anak sekolah gimana?" usul Jisung
"Maksud lu Ji? Mark masih bingung
"Jadi gini........"
Setelah Jisung mengatakan apa rencananya panjang lebar, dan Jeno tersenyum lebar menyetujui apa yang di katakan adik kelasnya itu."Kalian gua andelin kali ini, doain gua ya biar berhasil" yang lain mengangguk.
"Kita tunggu tanggal mainnya hahahaha"ketawa Lucas menggelegar.
"Berisik bege" Mark memukul kepala Lucas
"Sakit goblok Mark" Lucas siap-siap membalas.
Beginilah teman-teman Jeno, memang tampan tapi otaknya mereng atau sedikit kapasitasnya :'v.
.
.
.
.
Setelahnya kalian tau lah ya, sleepcall buat para buciners akut kaya Jeno dan Jaemin.Tbc~
Gimana guys??seru ga??
Ga ya? Udh gua duga:'vJangan lupa vote sama komen ya cuy..ramein kalo perlu bakar biar ramai kolom komentar gua😅
Cuma buat seru-seruan ya kawandd :')
see ya text chap~
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy-friend/? { Nomin }
RomancePerjuangan Lee Jeno untuk meyakinkan Na Jaemin tentang perasaannya... apakah Nana luluh atau tidak/??? warning : #nomin #boyxboy #nc25