Satu

1K 164 12
                                    

* Vote dan Komennya dongs*

Jisoo berjalan perlahan dari dapur menuju ke kamarnya. Membawa segelas susu hangat dan juga sandwich yang dia buat susah payah.

Jelas susah payah, Jisoo yang selama ini terbiasa menikmati sarapan buatan Jennie itu akhirnya harus melakukan yang biasa istrinya lakukan untuk nya.

Bermodalkan ponsel dan aplikasi yucub, Jisoo mencoba membuat yang menurut dia paling sederhana. Namun ternyata Jisoo salah. Membuat sandwich yang biasa Jennie buat, tidak semudah itu. (Sukurin wkwk)

Niat hati merayu Jennie dengan sogokan sarapan, Jisoo malah kaget begitu dia memasuki kamar mereka, dia melihat Jennie sudah rapih dan tengah berdandan di depan meja rias.

"Loh? Kok kamu udah siap?" Tanya Jisoo bingung.

Jennie tidak menjawab, hanya melirik sebentar. Itu saja sudah membuat nyali Jisoo makin ciut.

"Aku buatin sarapan buat kamu, Jen.." Kata Jisoo.

Jennie kembali melirik ke arah Jisoo, lalu menatap susu dan sepiring sandwich yang Jisoo bawa.

"Aku buru-buru. Kamu bawa aja itu ke kantor. Aku mau test food sama Chaeng," Jawab Jennie dingin.

"Tapi ini aku...." Belum sempat Jisoo menyelesaikan perkataan nya, Jennie memotongnya. "Aku berangkat dulu," Pamitnya kemudian berlalu melewati Jisoo dan keluar dari kamar mereka.

Jisoo menatap sedih susu dan sandwich yang susah payah dia buat itu, lalu terduduk di pinggir kasur.

*******

"Loh pipi lo kok biru kak?" Tanya Yeri begitu melihat Jisoo datang dan duduk disebelahnya.

Yap, saat ini Jisoo sudah berada di sebuah restoran bersama dengan para sahabatnya. Mereka merencanakan makan siang bersama. Kegiatan rutin mereka di jumat siang.

"Jangan-jangan kasur juga rubuh saking giat mainnya?" Kini giliran Lisa yang bertanya.

Jisoo manyun saat mendengar pertanyaan kedua adiknya itu. "Boro rubuh, goyang aja enggak!" Ketusnya.

Keempat temannya langsung menoleh dan menatap penuh tanda tanya.

"Ketiduran lo?" Tanya Wendy.

"Sianying kita buru-buru pulang pikir biar kalian gak kemaleman mau anniversary's sex ya kan..." Lanjut Lisa yang disetujui oleh ketiganya.

"Mana gue disuruh nyuci piring dulu lagi," Keluh Yeri.

"Tau Jichu.. Ulgi jadi nyapu malem-malem, padahal pamali..." Kini giliran Seulgi bicara.

Jisoo menatap malas temannya satu persatu. "Jennie ngambek anjir.. Nih pipi gue biru gara-gara ditampar sama dia, sampe pegel rahang gue semalem,"

"Lah, kok bisa?" Tanya Wendy lagi.

Jisoo lantas bercerita kejadian mengenaskan itu semalam.

Selesai bercerita, bukannya simpati yang dia dapat. Malah toyoran keras di kepalanya. Kanan dari Wendy, kiri dari seulgi.

"Yeu bambang! Pantes aja lah!" Kesal Wendy.

"Jichu nya Ulgi bisa bego juga," Timpal Seulgi.

"Ya ampun, pengen ikut noyor.. Takut kualat ama yang tuaan," Kata Yeri.

"Masih bagus sih ditampar, ini aja gue pengen nabok pake gelas," Lisa mengacungkan gelas pada Jisoo.

"Kenapa sih kalian tuh?" Kesal Jisoo.

"Ya lo gila aja, Ji.. Bisa-bisanya lo mikir Jennie selingkuh gilaaaa..." Balas Wendy.

"Abisan dia tau-tau bilang anak.. Kan pikiran gue jadi kemana-mana. Mau anak gimana wey? Kalo gue berbuat aja yang keluar cuma cairan cinta Jennie, gak ada kecebong yang berenang bertempur menuju sel telur," Jawab Jisoo panjang lebar.

Sorry Seems to Be The Hardest Word 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang