{1}

0 1 0
                                    

Masih mau lanjut ahhh... Gaess. Nggak papa belum tembus 100k juga, inikan masih baru... Kali aja nanti ya nggak???

Selamat membaca...

***

   " Mau lo APA?!" seorang gadis menatap bengis ke arah laki-laki di hadapan-nya. Matanya menyorot tajam, seolah-olah ingin menusuk cowok itu dengan tatapan-nya." Belum puas lo ngancurin hidup gue sampai sini?" ucapnya penuh dengan penekanan.

   Cowok itu masih terdiam dengan wajah datarnya. Dia membiarkan cewek dihadapannya mengeluarkan unek-uneknya. Kali ini dia tidak mau salah langkah, sehingga membuat cewek itu makin membencinya.

   " Kenapa lo diam? Lo narik-narik gue ke gudang ini cuma buat berdiri bisu kayak gitu?" gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir." Buang-buang waktu tau nggak?!" hardiknya emosi, sebelum akhirnya beranjak keluar.

   Baru saja dia berjalan beberapa langkah, suara cowok itu mengintrupsi pendengaran-nya." Gue cuma mau bilang, bokap lo mau putrinya pulang ASYRA!"

   Gadis bernama Asyra itu menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu keluar. Namun hanya sepersekian detik." Bulshit!" umpatnya, di akhiri dengan suara pintu gudang yang di banting sangat keras.

***

   Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, namun sekolah masih ramai dengan anak-anak yang mengikuti ekskul dan juga OSIS yang baru saja menyelesaikan rapat.

   " Anjir anjir anjirrr! Mereka jadi cowok kok ganteng banget sih? Curiga deh gue kalau mereka itu bukan manus- Aww..." Yunhera atau yang biasa di panggil Hera, cewek itu mengusap-usap bibir-nya dengan kesal. Dia baru saja mendapatkan tabokan mulus dari Kayana, atau yang sering di panggil Kay.

   " Bukan manusia? Terus apa?" Kay ikut memperhatikan cowok-cowok berseragam basket yang sedang berteduh di bawah pohon." Kalau gue sih... Lebih curiga mereka itu titisan ind-ANJIRR! Sakit bege!"

   " Mamposss!" Hera terbahak penuh bagya, melihat Kay yang di toyor Syra. Toh tak perlu turun tangan saja dendamnya sudah terbalaskan. Eaa!

   Syra memutar malas bola matanya." Mulut kalian tuh ya! Sama-sama nggak waras!" pasalnya Syra tau apa yang akan di katakan sahabat bobroknya barusan. Kalian mau tau nggak gaess?

  Ya Syra tau Kay pasti akan berucap seperti sebelum-sebelumnya."mereka itu titisan Indomie... Soalnya selera ku banget!" eaww mengingat-nya pun membuat Syra bergidik.

   " Lebih nggak waras mana mereka sama lo yang nggak suka cowok?" Sirin yang sejak tadi menyimak-pun berbicara, tanpa mengalihkan tatapannya dari cowok-cowok tampan di tepi lapangan. Pemandangan yang sangat sayang di lewatkan menurutnya... Begitupun menurut author hehehe.

   Langkah mereka terhenti karena Syra yang berjalan paling depan tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah teman-temannya." Gue nggak pacaran bukan berarti gue nggak suka cowok ya!" sewotnya jengkel. Sudah berapa kali teman-temannya ini mengatainya lesbylah, nggak waras-lah dan bla-bla-bla-bla lainnya. Sampai-sampai rasanya Syra ingin menjambak lidah mereka saling kesalnya. Wow serem!

   "Jadi ceritanya sekarang lo udah ada cowok yang di suka nih? Kasih tau kita dong..." kekeh Hera sambil menoel-noel lengan Syra dengan jailnya.

   " Iya Syr, cerita dong!" timpal Kay dengan nada yang terdengar sangat menyebalkan di telinganya. Memang trio perkutut itu lebih tau cara membuat Syra kesal." Atau jangan-jangan lo udah pacaran diam-diam! Hayo ngaku lo!"

   Benar saja tatapan Syra langsung menajam sa'at itu juga." Buat apa pacaran? Kalo sendiri aja udah nyaman? Apa perlu gue sebutin lagi prinsip andalan gue?"

   Dengan kompak Hera Sirin dan Kay menggeleng bersamaan. Rasanya muak mereka mendengar prinsip konyol Syra setiap hari, sampai-sampai mereka sudah hapal di luar kepala." PRINSIP ASYRA SYALEENA PACARAN ITU CUMA BUANG-BUANG WAKTU BUAT SAYANGIN JODOH ORANG!"

   Jawaban kompak teman-temannya membuat Syra tersenyum bangga. Dengan mengangguk senang Syra mengangkat jempolnya tinggi-tinggi." Good job! Yodah cabut sis!" ucapnya tanpa menghiraukan gerutuan dari sahabat-nya. Syra tetap lanjut berjalan menuju parkiran.

   Sedangkan di sebrang lapangan, tepat di bawah pohon,  lima orang cowok sedang mengibas-ngibas tubuhnya karena kepanasan. Efek latihan di siang hari, sa'at matahari sedang terik-teriknya.

   " Kapan ya sehabis latihan gini ada yang ngasih minum sambil ngusapin keringet gue?" ucapan Vano yang terdengar sangat berandai-andai membuat teman-temannya mengajak.

   " Abang Vano sini minum dulu!" Reyhan menyodorkan botol plastik kosong ke hadapan Vano, yang langsung di tepis kasar oleh cowok itu.

   " Sini biar aku usapin keringet-nya bang," tambah Elang dengan nada yang begitu menjijikkan.

   Vano beringsut mundur ke belakang Dirgan yang hanya diam menyaksikan aksi bodoh mereka tanpa minat. Sedangkan Reyhan dan Elang terus saja mendekat, membuat Vano terus menerus menepis-nya dengan kasar.

   " Asyra Syaleena."

   Gumaman yang cukup keras membuat semuanya menoleh ke arah suara yang berasal dari Alghiffari atau yang biasa di panggil Agil oleh teman-temannya. Cowok itu tengah menatap segerombolan siswi yang sedang berjalan di koridor dengan heboh. Dia terus menatap empat orang cewek itu sampai pandangan-nya terhalau oleh belokan.

   Mengerti arah pandang Alghiffari membuat Elang mengerti sesuatu." Dia ketos jutek bro! Menurut gosip yang beredar sih Syra nggak suka pacaran." ucap Elang bangga, dia merasa senang karena gosip ada manfaatnya juga. Hadehhh memang benar-benar kou ini Langsung Lang!

    Alghiffari sontak menoleh ke arah Elang." Masa?" Elang mengangguk antusias sebagai jawaban." Menarik."

   Dan saat itupun teman-temannya langsung merasa kepo,  apa yang akan dilakukan leadernya setelah ini? Entahlah hanya Agil dan tuhan yang tau pastinya.

***
TBC.
Kuyyyy lanjut nggak nih??? Baru akan dimulai permainan nya sob. Terus pantengin ya biar nggak ketinggalan 🤗🤗

Maafkan typo 🙏🙏

  

AsyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang