"Apa Ayano tahu, kalau bintang jatuh itu bisa mengabulkan harapan kita?"
Gadis kecil berambut coklat sebahu itu mendongakkan kepalanya yang mungil, matanya yang bulat dan besar itu menatap wanita yang lebih tua di hadapannya itu penuh kekaguman. Wanita itu, kemungkinan besar adalah ibunya.
"Benarkah?" Tanya anak kecil itu.
"Iya. Tuan Bintang Jatuh sangat senang pada anak yang baik hati, dia selalu memerhatikan mereka dan mengabulkan impian mereka," sahut sang ibu, dia memangku putri kecilnya itu di atas pahanya, "karena Ayano anak yang baik, Tuan Bintang Jatuh pasti mau mengabulkan harapan Ayano."
Gadis kecil itu menatap langit berbintang dengan sorot mata penuh kegembiraan. Kedua tangannya yang mungil menggapai-gapai langit, seakan mencoba memeluk bintang-bintang itu dengan jemarinya yang kecil. Sang ibu tersenyum, dia memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang. Sorot matanya terlihat sendu.
"Nah, Ayano, di saat ibu tak bisa bersama denganmu, Tuan Bintang Jatuh akan bersamamu, agar kamu tidak kesepian."
Ayano menatap ibunya dengan mata bulat besarnya, kali ini dia duduk berbalik menghadap ibunya dan dengan kedua tangannya yang kecil, dia menggapai wajah ibunya dan tertawa riang.
"Ayano maunya ibu yang ada di samping Ayano!" Serunya dengan mata berbinar-binar, "aku sayang ibu!"
Sang ibu tersenyum, dia menyentuh jari-jari mungil bidadari kecilnya itu. Bulir air bening bergulir turun dari matanya, seakan tidak rela bahwa waktu tetap harus berjalan. Dia ingin terus bersama putrinya, jika ia menginginkannya.
Tapi, Tuan Bintang Jatuh tidak dapat mengabulkannya.
"Ibu akan bersama Ayano."
Hanya kalimat itu yang terucap dari bibirnya, tapi itu cukup membuat bidadari kecilnya tersenyum lebar dan memeluknya dengan tangan mungilnya. Kebahagiaan itu, ia ingin mempertahankannya, meskipun hanya satu detik dan satu menit setelahnya.
***
©FairyRune
AN :
Hai-hai~ saya balik lagi dengan cerita yang penuh 'feels' :3 #bawabaskom #potongbawangPas nulis ini, jujur aja, saya sebagai author rasanya jadi ingin meluk ibu saya T~T saya nulis ini untuk teman saya, yang memerhatikan ibunya dari dunia sana. A, semoga kamu bahagia ya di sana, I'll pray for you, amd for your family. You all are great peoples :')
Dan untuk nambah 'feels' nya, coba dengarkan lagu yang saya taruh di kolom media :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Sonata
RomanceKanzaki Ayano, 15 tahun, dia tinggal di panti asuhan sejak ibunya meninggal 4 tahun yang lalu. Ia selalu terlihat ceria dan tersenyum. Meskipun begitu, tidak banyak orang yang menyadari kesedihannya. Ia selalu berusaha mandiri dan sangat menyayangi...