6

702 110 15
                                    

Kampus.

Kevin melihat bima yang hanya diam membuatnya penasaran dengan apa yang bima fikirkan.

"Bim, lo kenapa?" tanya kevin.

"Biasalah kepikiran adek gue" jawab bima dengan ekspresi datar.

"Emang rain kenapa? Kambuh lagi?"- kevin.

"Iya vin, tu anak bandel banget sumpah" bima menghela nafas setelah menjawab.

"Lah, bandel kenapa? Bocil lucu gitu" kevin semakin penasaran.

"Iya lucu karena lo ketemu cuma sesekali, lah gue yang tiap hari tobat ngurusin bandel nya" - bima.

"Bandel? Emang bandel dalam hal apa?" - kevin.

"Ya gitu lah, Udah obat di buang, suka nyabut bulu kaki kalau gue lagi tidur, suka ngambek kalau nggak di beliin permen jelly.

"Kentut sembarangan, ampun deh tu bocah ada ada aja, bener bener nggak bisa diem" bima menggeleng di sertai senyum kecil.

"Terus kenapa lo keliatan sedih sekarang?"- kevin.

"Ya..tadi pagi dia pingsan, kata dokter sih dia jarang minum obat. Gue yakin obat nya pasti di buang" sahut bima dengan lesu, setelah nya dia menghela nafas dengan mata berkaca kaca.

"Emang nggak di awasin?" - kevin.

"Dia sekamar sama varo, tapi kayakny varo juga lagi ada kesibukan sampai nggak tau kalau rain buang obat" jawab bima dan kevin mengangguk mengerti.

"Iya sih, nggak bisa nyalahin varo karena dia juga pasti punya kesibukan" kata kevin yang setuju dengan ucapan bima.

"Kadang gue suka mikir, seandainya rain tiba tiba nggak ada gimana ya? Gue bisa nggak ya nggak liat dia lagi, nggak liat senyum dia dan nggak bisa dengerin suara dia lagi. kayaknya berat banget gue kalau tiba tiba rain nggak ada" bima langsung menunduk untuk mengusap matanya yang berair.

"Jangan ngomong gitu bim, lo harus yakin kalau rain itu pasti baik baik aja. dia kan anak yang kuat" tegur kevin sambil menepuk pundak bima.

"Tapi..kok bisa sih rain itu sakit jantung, bim? Padahal kan dia masih kecil?" tanya Kevin penasaran.

"Rain lahir prematur dan penyakit jantung itu keturunan dari kakek gue. Katanya sih kedua hal itu yang yang menjadi faktor rain punya masalah dengan jantung.

"Perjuangan rain sampai sekarang itu besar banget,dia nggak pernah jauh sama yang namanya oksigen dan obat.

"Sering sakit, kehujanan dikit sakit, lari sedikit sesak, pokoknya butuh perjuangan buat dia nggak sakit, vin.

"Makanya kalau dia sekarang males minum obat atau buang obat  diam diam, kita semua ngerti banget perasaan dia" jelas bima danlangsung mendongak untuk menahan air mata nya agar tidak jatuh.

"Bukan cuma rain yang hebat, tapi lo dan keluarga lo juga hebat. Tapi... sebenarnya rain tau soal penyakit nya nggak?"- kevin.

"Enggak, nggak ada yang kasih tau dia kalau dia punya masalah dengan jantung . Kita nggak mau nanti dia malah pasrah sama penyakit. Selain itu kita juga nggak mau kalau rain jadi minder sama temen temen nya" sahut bima dan kevin mengangguk mengerti.

"Emang rain nggak pernah tanya kenapa harus minum obat terus?" - kevin.

"Pasti tanya, tapi gue dan keluarga sepakat jelasin kalau imun nya lemah dan obat yang dia minum itu adalah vitamin" - bima.

Kevin mengangguk mengerti dengan jawaban bima.

"Nggak usah mikir macam- macam, nggak usah takut dengan hal hal yang belum terjadi. Lo harus yakin kalau rain itu pasti baik baik aja" kevin memberi nasehat dan bima mengangguk.
.
.
.

Rain ( Sudah Terbit ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang