"Mom! I want it!" Di usianya yang menginjak 3 tahun ini dirinya sangat lah manja pada Ibunya ya walaupun sang Ibu tidak terlalu menyukai dirinya, sangat berbeda dengan adiknya. Minho
"Sabar"
"What is Sabar?"
"it's waiting"
"Oh i know! Waiting is sabar! Minho! I know!"
"Chan, shut up"
"Yes mom, i love you!"
Dirinya selalu menggunakan bahasa Inggris jika bersama mommy nya, entahlah tapi dia sangat jarang sekali menggunakan bahasa lain
Chan berlari ke tempat dimana adiknya sedang bermain, ah anak kecil ini rusuh sekali ternyata
Sang Mommy hanya diam sambil melihat anak-anaknya bermain, perlahan air matanya jatuh. Ia merasa sedih, sangat sedih
Di usianya yang sekarang berumur 18 tahun ini dia sudah memiliki anak kembar, tapi-
-mereka tidak memiliki seorang Ayah, Ayah tidak ada.
"Chan! I don't like you! Go! Mommy Chan mengganggu ku huwaaa"
"Chan, Minho"
"But mom, i want it too"
"Itu punya adikmu, punya mu disana" tunjuknya kearah sofa
"No, i want it! Minho minta!"
"Enggak!"
Bugh
Chan mendorong tubuh Minho yang kecil hingga jatuh kepalanya mengenai lantai membuat kepala Minho merah
"Chan!" Bentak sang Mommy dan langsung menggendong Minho yang sedang menangis kencang di pelukannya
"Minhoo huwaaa Mommy, Minho, Chan gak sengaja"
"Lupakan!"
Chan menunduk dan menangis pelan, ia benar-benar tidak sengaja tapi apakan mommy nya harus semarah itu?
"I'm sorry, mom"
Malam ini Chan masih saja di abaikan mommy nya, entahlah tapi Chan sudah meminta maaf berkali-kali dengan Minho bahkan mommy nya sendiri. Dia memang anak kecil, tapi dia tau kapan dia harus meminta maaf, dia tau kondisi Mommy nya sekarang walaupun umurnya belum cukup untuk mengetahui urusan orang tuanyaSedangkan Minho, dia merasa kasian melihat Chan yang terus di abaikan. Ia membujuk mommy nya untuk memaafkan Chan, tapi karena itu dirinya pun ikut di abaikan
"Minho, tidur. Kau juga"
Chan melihat Minho yang juga melihat dirinya lalu mereka lekas masuk ke kamar mereka dan tidur, tidak ingin membuat sang mommy kembali marah seperti tadi siang