chapter 3

983 110 0
                                    

Happy reading

"Jangan lupa untuk mengerjakan pr"guru
"Ha'ik sensei"murid
Sekarang pukul 13.14 waktunya pulang, biasanya pulang itu jam 13.00 pas terkadang juga jam 14.00 tergantung dengan pelajaran.
Karna biasanya 1 pelajaran bisa 2 sampai 3 jam.

"Saudara kembarmu menjemput"Hinata bertanya karena ia melihat shoto di gerbang sekolah "mmm"jawabku singkat "kau ini jangan menjawab dengan singkat dong jawab yang benar jangan mmm aja males banget jawabnya"Hinata mengomel dengan jawabanku ya jika malas shion selalu menjawab begitu. Aku menghela nafas
"Aku lelah kau tau, pelajaran tadi sungguh menyebalkan, belum lagi pr nya" jawabku "yah mau bagai mana lagi itu kan tugas murid"Hinata
"Terserah, aku duluan shoto menunggu di gerbang, mata ne"jawabku melambaikan tangan "ha'ik mata ne shion"Hinata menjawab lambaian tangan

"SHOTO, gomen kau menunggu lama ya" aku berlari melambaikan tangan
"Ie, tak jadi masalah, ayo cepat bus menunggu"shoto
"Mmm"aku mengangguk
Jarak Sekolah ku dan shoto bisa terbilang lumayan jauh, terkadang aku dan shoto pulang bersama kadang aku pulang sendirian shoto akan mengirim pesan atau menelpon ku jika ia ingin pulang bersama.

Skip di rumah

"Tadaima" aku dan shoto berbarengan
"Okaerinasai"Fuyumi
"Oneesan, niisan dimana" tanya ku yang tak melihat keberadaan natsuo
"Entahlah Tadi dia bilang dia ingin keluar sebentar, apa shion ada urusan dengan natsuo"Fuyumi bertanya
"Hehe ie aku hanya ingin tau "jawabku langsung berlari ke kamar

Kamar ku dan shoto sekarang bersebelahan waktu umurku 3 tahun kami masih satu kamar tapi saat umur ku 5 tahun kamar kami dipisahkan.
Jika ditanya kenapa? aku tak tahu karena itu perintah ayah aku dan shoto menolak tapi ayah tetap memisahkan kamar aku dan shoto. Tapi jika pemikiran ku dia tak ingin shoto lemah karna sekamar dengan ku. Ayah dakzal emang.

Aku melempar tas ku sembarang arah dan melempar tubuhku keranjang, hari yang melelahkan.
Sebentar lagi masuk SMA pastinya aku masuk UA entah itu dari rekomendasi ayahku aku tak tahu karna ayahku seperti tak peduli ya mungkin karena aku hanya punya Quirk yang sama seperti ibu.

Dan juga yang mendapatkan pelatihan neraka dari endeavor hanyalah shoto.
  touya, natsuo, Fuyumi dan aku jika diingat kami tak mendapatkan pelatihan  dari ayah mungkin touya pernah tapi endeavor tak puas dengan Quirknya dan karna itu juga touya marah dan kecewa.
Saat kecil aku selau lihat touya beberapa kali  keluar rumah untuk melatih Quirk nya, pasti ada yang melarangnya tapi touya tak peduli tetap keluar dan berlatih.

Kita sedikit falshback

saat aku dan shoto kecil touya pernah mengaktifkan Quirk nya dan waktu itu ibu menyadarinya dan ingin menghentikan touya namun tiba tiba api milik touya meledak dan saat itu juga ia ingin menyerang shoto yang masih bayi.

Dan dari insiden penyerangan itu ayah melarang natsuo dan Fuyumi berinteraksi dengan touya. Dan juga ayah
Menyewa seseorang untuk mengurus touya tapi tak hanya itu ayah menyalahkan ibu karna tak bisa menjaga touya dengan benar tapi ibu menjawab jika touya hanya ingin diakui olehnya tapi ayah kepala nya yang sekeras batu itu tak peduli apa yang dikatakan ibu.

Dan setelah 5 tahun touya boleh berinteraksi dengan natsuo fuyumi dan aku kami bermain, hubungan ku dan touya bisa dibilang cukup baik. aku mendengar suara ayah aku berbalik melihat shoto yang ditarik ayah untuk berlatih Quirk lagi aku ingin membantu tapi dihentikan touya aku melihat ke arah touya dia bilang "jangan" itu yang diucapkannya, jtapi aku juga tak yakin jika touya cemburu dengan shoto

Saat malam hari aku belum tidur karna memikirkan masa depan aku yang tak sengaja mendengar touya berteriak berkata kasar pada ibu  ibu sangat terkejut saat itu dan membiarkan touya pergi begitu saja aku mendekat dan Langsung memeluk ibu
"Ka-san ada apa dengan niisan"aku bertanya layaknya anak-anak
"Jangan pedulikan perkataan niisan mu ne shion, dan kenapa kau belum tidur" ibu mengalihkan pembicaraan soal touya yang berkata kasar aku menjawab "hehehe aku haus jadi keluar untuk minum"
"Kalau begitu biar ibu ambilkan ya" dan aku mengangguk mengiyakan

Sudah Beberapa kali touya meminta ayah untuk melihat ia berlatih Quirk nya yang sudah kuat tapi ayah selalu tak peduli dan lagi lagi ibu yang disalahkan shoto yang ingin membantu membela ibu tak bisa  apa-apa aku yang melihat itu hanya diam seribu bahasa.

Shoto pernah bilang pada ku bahwa ia sangat membenci ayah yang selalu menyakiti ibu aku yang mendengar nya hanya bisa memeluk shoto saat itu dan tak bisa berbuat lebih sangat pengecut bukan.

saat  itu touya keluar untuk berlatih Quirk nya lagi tapi kami sekeluarga malah mendengar touya meninggal karna kobaran api di hutan.

Back to story

sebenernya saya ini memiliki rencana untuk tak masuk UA tapi  bakalan masuk UA setelah beberapa bulan gitu karna kan bisa aja kalo emen masuk UA ada murid yang gk ada gara gara ane masuk kan gk seru kalo biasanya di fanfic kek gini yang gk ada itu mineta tapi gua agak ragu kalo  misalnya ganti gua bukan mineta kan bisa aja Mina atau Aoyama kan gk tau.

Lanjut part jembrot

Bantu vote nya dong yg ikhlas aja kalo gk juga gk papa hehe

 

Todoroki TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang