"Marika" panggil seseorang.
"Miyu?"
"A-ada apa Miyu?" tanya Marika.
"Sedang apa?" tanya Miyu balik.
"Melihat pemandangan dari atap sekolah, ternyata lumayan bagus" jawab Marika.
"Memang bagus" kata Miyu.
"Kau tau tentang kasus pria yang di temukan tewas di Saitama?" tanya Miyu.
"Sial, kenapa dia bertanya seperti itu?!"
"Iya, tadi pagi aku baru saja menonton" jawab Marika dengan ekspresi yang ia atur agar tidak terlihat panik.
"Kasihan sekali dia, mengapa the black murder itu tidak terungkap sampai sekarang ya? seperti kasus jack the ripper di Inggris" tanya Miyu.
"Entahlah, mungkin karena dia susah di lacak" jawab Marika.
"Aku harap dia cepat tertangkap, karena sudah 2 tahun dia membuat risih warga Tokyo maupun Jepang sendiri" kata Miyu sambil memakan permen karetnya.
"Ya, semoga saja" jawab Marika.
Mereka berdiam-diam sampai bel berbunyi kembali.
"Aku mau ke kelas" kata Miyu lalu meninggalkan Marika.
"Tunggu!" jawab Marika lalu mengikuti Miyu untuk ke kelas.
Skip pulang sekolah.
Hari sudah sore, menunjukkan pukul 15:00 sore, semua murid keluar dari sekolah untuk pulang, berjalan-jalan, ataupun bermain dengan temannya.
"Marika! mau pulang bareng?" tanya Reona.
"Ah tidak, ibuku sudah menungguku di rumah" jawab Marika.
"Ah begitu ya, ya sudah deh sampai jumpa besok!" kata Reona lalu meninggalkan Marika.
"Ya" jawab Marika.
Marika keluar dari lingkungan sekolah, dia berniat meneliti target dia nanti malam.
Ia membuka kertas yang tadi siang dia bawa dan membukanya.
"Target tahun xxxx bulan xx hari xx.
Nama:
- Ayumu Hamamatsu (浜松歩): kepala keluarga/ayah.
- Ena Hamamatsu (浜松えな): ibu.
- Chika Hamamatsu (浜松千歌): anak tunggal.Alamat: daerah Kita jalan Hazukiyama nomor 27, nomor rumah 65."
"Yosh! ayo cari" kata Marika lalu pergi ke stasiun dan pergi ke Osaka.
Di daerah Kita.
"Keren sekali di sini" kata Marika.
"Fokus Marika!"
Marika segera mencari jalan Hazukiyama dengan bertanya dengan orang-orang, setelah itu dia berhasil menemukan jalan Hazukiyama, dan nomor 27 di temukan dengan cepat.
Jalan Hazukiyama nomor 27 dapat terbilang cukup gelap dan jarang ada penghuninya, dan sialnya Marika bertemu preman yang bukan sekali dua kali ia bertemu dengan preman, bahkan hampir setiap hari dia melakukan aksinya pasti sering bertemu dengan para preman.
"Hey anak kecil, sendirian saja?" tanya seorang laki-laki preman.
"Ck, apa maumu?" kesal Marika.
"Aku ingin memegang tubuhmu" kata preman itu bahkan tangannya hampir memegang dada Marika.
Bruk!
"Bodoh, jangan memegangku sembarangan, tanganmu sangat kotor" kata Marika sambil mengarahkan pistol ke pelipis preman itu.
"Itu hanya pistol mainan 'kan? haha! jangan kira aku mudahー"
Dor!
"Banyak berbicara sekali kau" kata Marika lalu memasukkan pistolnya ke dalam tasnya.
Marika lanjut mencari rumah keluarga Hamamatsu, tidak pakai lama ia menemukan rumahnya.
"Jadi ini rumahnya? lebih baik aku foto dulu" Marika mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto rumah keluarga Hamamatsu.
"Sip, sekarang balik ke Tokyo" kata Marika.
Di Tokyo.
"Marika?" panggil seseorang.
"Miyu? belum pulang?" tanya Marika yang melihat Miyu sedang menunggu kereta.
"Aku baru selesai eskul, kamu habis dari mana?" tanya Miyu.
"Ah, aku habis dari Shinjuku, tiba-tiba aku ingin makan kue" jawab Marika.
"Oh begitu, aku pulang dulu, keretaku sudah datang" kata Miyu lalu meninggalkan Marika.
"Miyu kenapa aneh sekali" bingung Marika.
Marika tidak peduli, ia langsung jalan pulang untuk ke rumahnya.
Mungkin rumahnya.
Di suatu tempat.
"Aku pulang" kata Marika.
"Selamat datang kembali nona" jawab seorang pelayan sambil membungkuk sedikit di depannya.
"Siapkan peralatanku nanti malam, jangan ada yang salah atau ketinggalan, atau kalian ku bunuh" kata Marika.
"Siap nona" jawab pelayan lainnya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Murder (✓).
Mistério / SuspensePembunuhan yang meresahkan warga Tokyo, Jepang sejak 2 tahun lalu yang sampai sekarang tidak terungkap oleh polisi dan detektif. Kata orang yang pernah di targeti oleh "The Black Murder" dan lolos darinya ini berkata bahwa dia menggunakan pakaian s...