[ 3 message from cecan group😅🙏🏻 ]
Ryujin : gua pulang duluan, pacar udah jemput.
Yuna : okeyyy 😃 hati-hati ujin~
Ryujin : km jg😘
Yuna : 😁👍🏻
Yuna : yeji, lo pulang bareng yeonjun 'kan?
Gadis bermata kucing itu tanpa ragu langsung membalas, 'Iya gua bareng Yeonjun, jangan nungguin gua yun.' di ponselnya. Dia langsung menaruh hp-nya di sakunya seakan tak ingin ada satupun yang mengganggu perhatiannya saat ini.
Tim basket SMA txtzy di hari kelulusannya masih melaksanakan lomba bola basket antar sekolah yang belum sempat selesai kemarin.
Ya, hari ini hari kelulusan angkatan mereka.
Gadis itu tidak pernah tertarik permainan bola basket, namun matanya saat ini tak berhenti memperhatikan sosok orang yang berperan besar di pemainan itu.
Choi Yeonjun. Dia berhasil membawa nama sekolahnya menuju final. Tak heran juga karena dia mantan ketua ekstrakulikuler basket di sekolah ini.
Dia cukup populer dan tampan. Tak sedikit yang membicarakannya, bahkan murid sekolah yang menjadi saingannya saat ini tak bisa mengalihkan pandangannya padanya.
"Ayo semangat Yeonjun!"
"Yeonjun woi ajg yang bener cok!"
"Yeonjun cakep banget astaga."
"Eh yang rambutnya kek levi namannya siapa? ganteng sumpah."
"Yang pake headband punya gw."
Yeji menghela nafas beratnya, ia tidak suka dengan semua yang dia dengar.
Dari sekian banyak yg tanding, harus gitu yang disebut cuma Yeonjun?! dan soal cakep... ya emang cakep sih... tapi..
Apapun yang terjadi, kain serbet dan juga botol air minum yang ia pegang harus ia berikan pada Yeonjun.
15 menit sudah berlalu, Tim Yeonjun berhasil membawa nama sekolahnya pada kemenangan di pertandingan itu. Semuanya tersenyum bahagia, termasuk Yeji. Namun yang membuatnya sangat bahagia melihat Yeonjun tersenyum senang atas kemenangannya.
Saat Yeji berniat melangkahkan kakinya untuk memberikan air minum dan handuk, ada seorang gadis menghampirinya duluan dari arah barat. Dia tidak tau pasti namanya, yang jelas gadis itu teman sekelas Yeonjun
"Yeonjun, nih air minum." ucap gadis itu sambil memberikan botol minum.
"Makasih."
Yeonjun langsung meneguk air minum itu.
"Jun, malem natal nanti jadi 'kan?"
"Iya jadi. Gua bakal nemenin lo."
Gadis bernama Jimin itupun tersenyum, tak lama dia menangkap sosok Yeji yang tidak jauh dari sana. Yeonjun langsung tersenyum dan beranjak.
"Jimin, udah dulu ya." ucap pria itu pada gadis di hadapannya. Tanpa menunggu respon Jimin, Yeonjun langsung pergi ke arah Yeji.
"Ji, lo liat kan pertandingan gua tadi?" ucap Yeonjun sambil tersenyum manis.
Sialan.
Yeji yang awalnya kesal dan marah karena pemandangan tadi, sekarang menjadi bahagia karena Yeonjun memberikan senyum termanisnya.
"Iye liat. B aja."
"Bohong. Gausah bohong." ucap Yeonjun sambil mencubit pipi Yeji.
Yeji menunjukkan wajah kesalnya karena perlakuan Yeonjun, padahal dia sangat senang Yeonjun memperlakukannya seperti itu.
"Ngapain bohong. Aku kan emang ga tertarik basket."
"Tapi tertarik sama gua kan?"
Yeji hampir tak bisa menahan senyumannya.
Ayolah, ji. Sejak kapan lo jadi selembek ini sama cowok?
"Nih air minum." Yeji mencoba mengalihkan perhatian.
"Gua udah punya kok, makasih ya." ucap Yeonjun sambil mengusap-usap kepala Yeji lalu turun mencubit gemas pipi Yeji lagi.
Yeji yang tersipu langsung menepis tangan Yeonjun, "Yaudah kalo gitu ayo pulang."
Yeonjun langsung menurut dan berjalan bersama Yeji.
Hubungan Yeji dan Yeonjun diawali dari pertemuan terus menerus tidak disengaja karena keduanya adalah ketua ekstrakulikuler olahraga.
Yeonjun semakin tertarik pada Yeji, alhasil hubungan mereka kian lekat sejak 4 bulan terakhir. Yeji juga sangat bahagia saat bersama Yeonjun.
Namun sayangnya, pria itu selalu membuat Yeji patah hati.
Titlenya sebagai "playboy" masih melekat pada Yeonjun. Dia sering menerima laporan bahwa Yeonjun terkadang masih mendekati wanita lain.
Dan sampai saat ini, Yeonjun masih selalu memperlakukan Yeji seperti kekasihnya. Namun tidak kunjung memberinya kepastian.
"Jun."
"Hm? apa?"
"Malem natal lo kemana?"
Yeonjun terdiam sebentar, "Kenapa?"
"Ayo jalan."
"Bukannya kita udah sepakat jalan pas malam tahun baru?"
"Gua pengen dua-duanya."
"Jangan egois gitu dong." ucap Yeonjun sambil bercanda.
Egois? maksudnya gua egois kan karena ga izinin lo jalan sama cewek lain?
"Egois gimana? gua kan pengen nemenin lo, keluarga lo gaada di rumah kan? ga kesepian?"
Yeonjun tak menjawab.
"Jun?"
"Hm?"
"Hufft."
"..."
"Setidaknya apa alesan lo gabisa jalan pas malem natal?"
"Gua.. pengen istirahat aja?"
Sekarang giliran Yeji yang tak menjawab, yang membuat Yeonjun sebenarnya cukup resah. Belum sampai di tempat parkir, Yeji menghentikan langkahnya.
"Yeonjun, gua lupa ada urusan mendadak, gua pulang duluan ya?"
"Gua anteri-"
"Bye!" gadis itu langsung berlari secepatnya meninggalkan Yeonjun.
Yeji dalam hati bingung dengan dirinya sendiri,
Masa iya gua marah cuma gara-gara dia gamau malem natalan sama gua?
Tapi..
Yeji hanya tidak sadar. Faktor utama kenapa dia sangat sensitif hari ini adalah-
Fakta bahwa Yeji menunggu Yeonjun mengungkapkan cintanya di hari kelulusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
lover loser // txtzy
Fanfiction「 Yeonji ㅡ Beomryu ㅡ Kaiyun 」 24 Desember 20XX Malam Natal yang seharusnya mereka isi dengan kebahagiaan menjadi kesedihan dan patah hati. Tak bisakah Tuhan membuat semuanya baik-baik saja?