Helen dan Ares berjalan memasuki rumah dengan beriringan. Sampai di ruang tamu Loraine langsung memanggil mereka untuk mendekat. Helen dan Ares pun memposisikan diri mereka di samping Loraine.
Loraine yang berada ditengah-tengah mereka langsung merangkul mereka.
"Cerita dong kalian tadi di sekolah ngapain aja?"
Helen langsung menatap Loraine lalu bercerita dengan semangat.
"Jadi ya bund tadi pas Helen nongkrong di kantin sama Dita ada temen sekelas Helen yang di bully sama kakel songong."
"Kakel songong?"tanya Loraine
Helen mengangguk. "Iya bund tuh kakel songong banget suka cari gara-gara."
Loraine mengelus rambut Helen dengan sayang. "Kamu gak boleh gitu ya sayang."
Helen mengacungkan jempolnya. "Pasti dong bund Helen kan anak baik."
Ares menatap Helen sinis. "Baik darimana?"
Loraine beralih menatap Ares. "Eh bunda dapet laporan dari wali kelas kamu katanya kamu disuruh ngewakilin olimpiade matematika ya?"
"Iya,"jawab Ares singkat
Helen langsung bangkit dari kursi lalu lompat-lompat kegirangan. "Asik, gak di jemput abang lagi."
Ares menjulurkan lidahnya seolah mengejek Helen. "Kalau gak disuruh ayah gue juga ogah kali."
"Helen gak boleh gitu sama abangnya,"tegur Loraine
"Habis abang kalau nyetir motor gak bener bund."
"Tapi kalau sama abang lumayan bisa ngirit ongkos sih,"lanjut Helen
"Eh nanti malam kalian mau ya temenin bunda,"ujar Loraine
"Kemana?"tanya Ares dan Helen bersamaan
"Temenin bunda ketemu temen di resto ya soalnya ayah pulang besok,"ujar Loraine
Ares mendengus. "Males mending belajar."
Helen menggelengkan kepalanya. "Gak mau ah bund mending Helen tidur."
"Ikut atau uang jajan kalian bunda potong,"ancam Loraine
Helen dan Ares menggeleng serempak mereka lebih baik menemani sang ibunda daripada uang jajan mereka dipotong.
"Iya deh iya kita ikut."
Loraine mengelus puncak kepala mereka. "Nah gitu dong."
~*~
Malam harinya Helen dan Ares telah siap dengan pakaian yang dipilihkan oleh Loraine.
"Nah ayo berangkat,"ajak Loraine
"Ares kamu yang nyetir mobil ya nak,"pinta Loraine, Ares pun menjawab dengan mengganguk singkat.
Ares mengemudikan mobilnya dengan hati-hati sampai akhirnya mereka telah sampai di salah satu resto tempat Loraine janjian dengan temannya.
Helen dan Ares mengikuti Loraine dari belakang.
Loraine memeluk perempuan seumurannya. "Halo Nya."
Sonya membalas sapaan Loraine lalu matanya beralih menatap Ares dan Helen.
"Anak kamu cakep-cakep ya kayak ortu nya,"puji Sonya
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS BOY
Teen FictionKaivan Direndra Arya Aksa merupakan ketua geng GREGORIUS yang kejam dan tak berperasaan jika telah berhadapan dengan rivalnya geng AXELIZ. Kaivan mencintai Adiba Helena Lova adik Ares Derio Lova musuh bebuyutannya. Lantas apa yang menyebabkan Kaiv...