Chapter 10 "Malam Minggu"

8 4 3
                                    

Malam minggu? Hmm.... Kira-kira, yang ada di pikiran kalian apa? Atau, kegiatan apa yang kalian lakuin di malam minggu?

Coba absen sini yang jomblo.

Biasanya, kalo malming itu, yang punya pacar menghabiskan malam minggu nya sama pacar, yang jomblo di rumah aja [•.•ิ] rebahan mungkin? Atau ngebabu?

Yang kristiani mungkin ada yang malmingannya di gereja, ada juga mungkin yang di gerejanya gaada ibadah malming terus malmingan di gereja pacar (bagi yang punya pacar ya 😌). Eh? Tapi semua gereja ada ibadah malming nya. Yang muslim ngaji mungkin?

Kalau yang punya pacar, biasanya ngabisin waktu sama pacarnya, nggak jauh beda sama malmingnya Ghisya & Arnold dan Kei & Emily.

❤💋🥰🌸🌺

  Malam ini 4 sejoli, Kei~Emily dengan Arnold~Ghisya beserta dengan keempat abang Ghisya. Mereka bersiap di rumah mereka masing-masing dan saling janjian di rumah Ghisya untuk berangkat bersama.

  Mereka berempat janjian di rumah Ghisya atas permintaan Arnold, karena Arnold ingin membawa Ghisya bersamanya, yang pastinya dengan izin keempat abang Ghisya.

  Saat tiba di rumah Ghisya, mereka bertiga (Arnold, Emily, Kei) segera mengetuk pintu dan memanggil-manggil Ghisya.

“Shalom, Ghisya!!! Ghisya!!!" teriak Kei.

  Tak mendapat balasan, kini giliran Arnold yang mengetuk pintu dan memanggil kekasihnya

Tok

Tok

Tok

“Shalom, baby?" panggil Arnold lembut

  Beberapa menit setelah Arnold memanggil namanya, Ghisya segera keluar, membukakan pintu untuk ketiga tamunya.

“Eh kalian udah dateng, masuk dulu, bentar ya, nunggu abang sama kakak"

“Oke" sahut ketiganya

  Ghisya lantas berteriak memanggil ke empat abangnya yang tengah bersiap siap

“Abanggg!!! Kakakkkk!!! Buruan!!! Udah pada dateng ini"

“Iya bentar sayang" jawab Arvan

  Setelah itu Arvan, Zio, Gio, dan Zevan keluar dari tempat mereka masing-masing

“Udah siap semua?" tanya Arvan

“Udah" jawab Arnold

“Eh iya bang, gue izin bawa Ghisya ya?"

“Berangkat bareng lo?" tanya Zevan seperti menginterogasi

“Iya, naik motor, kamu mau kan by?"

“Iya kak, aku mau, boleh kan kak? Bang?"

“Boleh kok dek, asal dia bisa jagain kamu, dan kamu baik-baik aja sama dia"

“Lu yakin, lu bisa jagain dia?" kini gantian Arvan yang menginterogasi Arnold.

“Gue yakin bang, gue yakin bisa jagain dia"

“Oke gue izinin tapi jangan sampai dia kenapa-napa" Arvan

“Gimana gue bisa yakin kalo lu bisa jagain adek gue?" Zevan dengan tatapan membunuhnya, namun tidak membuat nyali Arnold menciut.

“Gue pastiin dia aman sama gue" Arnold meyakinkan calon abang iparnya itu.

“Kita percaya sama lu, jaga dia baik-baik ya"

“Siap bang"

  Arnold segera menaiki motornya dan menyuruh Ghisya naik ke motor CBR nya itu, tidak lupa juga, ia menyuruh Ghisya untuk memeluknya (kesempatan dalam kesempitan 😌)

ARGHIS (Arnold & Ghisya Love Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang