Lala

0 0 0
                                    

Hidup di Jakarta dengan ramainya orang beraktifitas dipagi hari, membuat Lala harus menahan kesal.

Bagaimana tidak?

Pagi ini dia kesiangan berangkat kesekolah, dan juga angkutan umun yang biasa dia tumpangi, lama tiba.

Serta perjalanan menuju ke sekolah yang begitu lama dikarenakan macet nya jalan pagi ini.

Bukan hanya pagi ini, namun memang sepertinya dihari-hari kerja pun sama.

Perkenalkan dia Lala Virsa Gayatri, yang sedang komat-kamit di angkot berharap pagi ini bukan Bu Siti yang berdiri didepan gerbang sekolahnya.

Kalau sampai Bu Siti yang sedang menjaga pintu gerbang, bisa habis dia berdiri dilapangan sekolah sampai siang atau berlari lapangan.

"Bang kiri bang!" Ucap Lala sambil mengeluarkan uang disakunya

"Permisi Bu, Permisi" tambahnya berucap pada ibu-ibu dekat pintu angkot yang menghalanginya untuk turun.

"Nih ya bang, makasih bang" Lala menyerahkan lembar uang lima ribuan kepada supir angkot tersebut.

Ia berlari menuju gerbang, yang memang hanya sia-sia karena dari awapun ia sudah terlambat kesekolah.

Tetapi setidaknya ia masih bisa mengejar pejaran selanjutnya hari ini, dibandingkan ia harus bolos sekolah.

"Mang maaf saya terlambat, boleh saya masuk Mang?" Ucap Lala setelah sampai di depam gerbang sekolahmya sambil menghirup udara banyak-banyak.

"Yaampun Neng Lala, tumben bener baru datang?" Ucap Mang Adir sambil membuka gerbang mempersilakan masuk Lala.

"Iya Mang, tadi kesiangan, makasih ya Mang, Bu Siti kemana Mang?"

Lala mencoba masuk

"Bu Siti ada kok Neng, mungkin lagi diruang guru, tadi si sempet jaga gerbang Neng" si Mang Adir kembali menutup pintu gerbang sekolah "udah Neng, cepet masuk, nanti ketauan sama guru lain"

"Alhamdulillah, siap Mang, makasih ya Mang"

Lala berlari lagi untuk bisa ke kelasnya,

Yaa paling tidak jika memang ia tidak dihukum di lapangan, ia akan di suruh berdiri didepan kelas oleh guru yang sedang mengajar dikelasnya

Lebih baik dibandingan oleh Bu Siti

"Heh! Kamuu mau kemana?!! Sini sini!!"

Nah kan.. belum juga lama di bicarakan, sudah muncul saja Bu Siti

Bu Siti pasti panjang umur

"Eh Ibu, maaf Bu saya terlam--"

"Kamu memang terlambat! Mau pakai alasan apa kamu?!"

Belum selesai Lala menjelaskan, namun sudah dipotong oleh Bu Siti, guru killer sekolah ini.

"Mau masuk kelas kamu? Lari sepuluh kali putaran, setelah itu, kamu menghadap saya dan bawa buku point kamu!" Panjang lebar Bu Siti memberikan hukuman untuk Lala

"Baik Bu" balas Lala pasrah,

Padahal dikit lagi, ia bisa masuk ke kelasnya, namun kesialan datang.

"Cepat! Sekarang!!"

Setelah mendapat perintah, Lala membuang tas mya secara kasar dan mulai berlari mengelilingi lapangan

Sialnya lagi, tadi pagi ia tidak mengisi perutnya

Dan semalam, bahkan semua makanan yang ia masak dihabiskan oleh Ibu dan Kakaknya.

●●●

Semua murid sudah berhamburan ke luar kelas, dikarenakan bel istirahat pertama sudah berbunyi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tenggelam Dalam LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang