•A LOVE• [END]✔

A LOVE [24]

Sebulan telah berlalu
Sana akhir nya di perbolehkan pulang setelah 3 hari di rawat di rumah sakit usai persalinan, dia telah melahirkan seorang bayi perempuan

"Sana, kau akan memberi nama dia siapa?" Tanya Taeyeon untuk memecahkan keheningan didalam mobil

"Aku belum tau bi" jawab Sana sambil memandang lurus kedepan

"Bagaimana kalau bibi yang memberi kan nya nama?" Tanya Taeyeon sambil melirik sebentar ke arah Sana setelah itu ia fokus lagi kepada jalanan

"Terserah bibi saja" jawab Sana singkat

"Bagaimana kalau... Minatozaki izumi?" Tanya Taeyeon sambil tersenyum

"Baiklah" ucap Sana singkat, setelah itu ia memandang benci kepada bayi nya

"Gara-gara kau, hidupku hancur untuk yang kedua kali nya" batin Sana sambil mengingat kejadian 9 bulan yang lalu saat dia diperkosa oleh lelaki asing

Sana mendapat telfon dari pihak bar, bahwa Taeyeon sang bibi telah mabuk dan pingsan, dan Taeyeon di bawa ke ruang VIP disana, dia pun diminta untuk datang kesana. Sana pun bergegas mengambil tas nya dan berjalan keluar rumah untuk mencari taxi,

Dan Sesampainya disana, ia agak kebingungan dimana letak ruang VIP nya, saat lagi mencari tiba-tiba seorang laki-laki memanggil nya

"Heyy, kenapa kau lama sekali?" Tanya laki-laki itu

"Maaf lama bagaimana ya?" Heran Sana

"Kau jalang pesanan ku kan?" Tanya Laki-laki itu sambil melihat pakaian Sana yang lumayan sexy

"Maaf, saya bukan-- lepaskannn!!" Berontak Sana, saat laki-laki itu menarik tangan nya secara tiba-tiba

"Lepaskan!! Mau apa kau?!!" Ucap Sana sambil berusaha melepas cengkeraman tangan nya

"Tentu saja bermain nona.." ucap laki-laki itu dengan deep voice nya

Sana melotot mendengar nya, ia berusaha keras untuk melepas cengkeraman tangan nya, namun kekuatan nya tidak sebanding dengan kekuatan lelaki itu, Sesampai nya di kamar, lelaki itu segera mengunci pintu nya dan melempar kunci nya kesembarang arah, Setelah itu ia mulai mendekat ke arah Sana, Sana yang melihat nya, segera mundur hingga punggung nya membentur tembok, dan laki-laki itu dengan sigap mengunci pergerakan Sana, setelah itu ia hendak mencium bibir Sana, Namun