Destruction

489 51 19
                                    

Now you see me standing in the lightBut you never saw my sacrificeOr other nights I had to struggle to surviveHad to lose it all to win a fightI have to fall so many timesNow I'm the last one standing-Skylar Grey-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Now you see me standing in the light
But you never saw my sacrifice
Or other nights I had to struggle to survive
Had to lose it all to win a fight
I have to fall so many times
Now I'm the last one standing
-Skylar Grey-

"Here is your legacy, Hyunjin. Here is your inheritance, The Ten Rings."

"Yes, Grandfather."

Pemuda cantik berambut pirang panjang sebahu, memakai pakaian kebesarannya tampak berdiri di samping seorang pria yang telah berumur.

Di belakangnya, seorang pria berambut lebih pendek berwarna gelapnya malam namun, tidak kalah cantiknya dengan pria yang berambut pirang. Beberapa kerutan halus pun tidak membuat kecantikannya sirna.

"You shall lead the Ten Rings and become my successor," ujar si pria tua kepada Hyunjin, pemuda yang berambut pirang.

Ia tersenyum menyeringai sebelum maju lebih dekat ke arah balkon, melihat seluruh anggota Ten Rings yang berjumlah ribuan, dipersenjatai lengkap, berbaris dengan tertib menyambut hari pelantikannya.

Sang kakek pun berjalan mundur, memberikan spot light kepada cucunya dan berdiri berdampingan dengan sang putra yang tersenyum bangga kepada cucunya.

"It is good to see my grandson so devoted to the Ten Rings." Pria paruh baya itu tersenyum menanggapi ucapan ayahnya.

"Tentu, Father. Dia adalah cucumu yang paling kau sayangi, dididik dengan sangat disiplin sejak dini, dia mewarisi segala sifatmu."

"Tidak. Kau yang melahirkannya, Sam. Kau yang berperan penting dalam pembentukan karakternya dan menanamkan dengan tinggi paham dan pandangan kita terhadapnya."

"Terima kasih atas pujiannya, Father." Sam Hwang, adalah nama pria paruh baya itu. Pria yang masih cantik jelita di usia ke-38. Jika dilihat sekilas banyak yang akan mengira bahwa Sam dan Hyunjin adalah kembar yang identik.

DOR!

Sam membelalak kaget melihat sebuah peluru yang ditembak tepat pada jantung ayahnya.

"Grandfather!" pekik Hyunjin, ia berusaha menghampiri tubuh kakeknya yang telah terbujur kaku bersimbah darah.

Namun, Sam buru-buru meraih tangannya membawanya melompat dari balkon meluncur dari genteng sebelum mendarat di lapangan.

Belasan helikopter berisi para penyusup muncul dan menyerbu mereka dengan hujan peluru senjata api.

Sam buru-buru menarik Hyunjin untuk berlindung sementara ribuan anggota Ten Rings berusaha melumpuhkan helikopter tersebut.

Ten Rings (ChanJin) [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang