Clasara

Prolog

  Semua berawal ketika Rara kehilangan ayahnya. Yap! Rara adalah panggilan clasara. Nama panggilan yang diberikan ayahnya semasa kecil. Rara bukan termasuk anak yang periang, dia hanya bicara ketika dibutuhkan, Rara cenderung membatasi untuk tidak memiliki banyak teman, karna bagi Rara teman sejatinya adalah ayahnya.
  Semenjak ayah Rara meninggal, ibunya memutuskan untuk pindah ke rumah nenek rara dibandung. Melihat keseharian ibunya yang sering murung membuat Rara menyetujui saran ibunya, demi kesehatan mental ibunya dan adiknya.
   "Rara packing yang perlu dibawa aja yah nak, nanti untuk perabotan lainnya bisa menyusul" ucap ibu Rara sambil memandangi foto ayah Rara. "Iyah Bu, Rara juga ga bawa banyak barang kok" saut Rara.
  Semua barang bawaan sudah siap. Rara dan adiknya memasukan koper beserta barang lainnya ke dalam mobil. Sambil menghela napas. Rara menutup pintu rumah untuk terakhir kalinya. "Ehmmmm.... Rasanya seperti tidak pernah terlintas di pikiran ku" ucap Rara dalam hati.
    Perjalanan pun dimulai. Dari Jakarta menuju Bandung kurang lebih 3jam. Ditengah perjalanan Rara yang duduk disamping ibunya bertanya "Bu ? Apa kita bisa jalanin semua ini tanpa ayah ?" Ibunya menjawab "mau gimana lagi kak ? Kita harus menerima yang sudah terjadi, ayah kamu kan ninggalin kita tiba-tiba"
Suasana menjadi senyap. Seketika Zara adik Rara mencairkan suasana dimobil tersebut. "Kaka ngomongin apa si ? Kok ga ngajak Zara si"  ibu tersenyum dan menjawab" tugas Zara kan sekolah, ini urusan orang dewasa. Nanti kalo Zara udah dewasa juga tau kok".
     Setibanya di Bandung, Rara mengeluarkan koper dan tas untuk dipindahkan ke kamarnya.
Karna mulai larut malam Rara bergegas istirahat. Karna besok Rara akan masuk sekolah barunya.
  Kisah pun di mulai ketika rara masuk untuk pertama kalinya ke sekolah baru. Memang cukup cepat rara langsung berangkat ke sekolah baru, karna tantenya yang merupakan adik dari ibunya yang menjadi salah satu guru di sekolah tersebut.