OO. ontmoeting
————"Serius deh aku penasaran banget sama wajah anak kedua Walter Family"
"Katanya dia gak mau publish wajahnya karena kejadian kelam di masa lalunya ya?"
"Iya!! terus ada yang bilang kalau anak kedua keluarga Walter itu mahasiswa sini anjir?"
Seorang pemuda tampan diam diam menguping pembicaraan anak anak kampus yang penasaran dengan wajah anak kedua keluarga Walter, beruntung dia tau identitas anak kedua keluarga itu.
"Woy Je!" Jerome yang sedang asik merokok sambil mendengar pembicaraan para mahasiswi itu terlonjak kaget saat ada yang memanggilnya.
Dia mendengus saat tau siapa yang memanggilnya, "Apaan?" Jeremy duduk di sebelah kakaknya.
"Gue tadi ketemu si cantik, waktu gue sapa, dia cuma bales senyum doang anjay"
"Terus?" Jeremy memukul pundak Jerome, yang dipukul malah tertawa terbahak bahak.
Jerome mematikan batang nikotinnya dan membuangnya ke tempat sampah di dekatnya, dia beranjak pergi dan di ikuti Jeremy di belakang.
"Jerome sama Jeremy cakep amat ya"
"Gue emang cakep makasih" saut Jeremy, Jerome hanya menggelengkan kepalanya sudah tak heran dengan kelakuan adiknya yang satu itu.
Asik bercanda dengan Jerome, Jeremy tiba tiba mendengar suara kerusuhan yang berasal di koridor.
Jerome dan Jeremy tentu langsung menghampiri kerusuhan yang ada disana untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Si kembar tampan ini awalnya hanya melihat dari jauh, sampai salah satu dari mereka, Jerome, menghampiri sumber ke hebohan itu dengan rahang yang mengeras.
"Woy! mau ngapain lo??" seru Jeremy menyusul Jerome.
"Dih, sok banget anak tanpa keluarga ini" orang itu menarik kerah pakaian lelaki yang sedang dirundung olehnya, lalu menampar pipi itu hingga meninggalkan bekas merah yang sangat kontras dengan kulit putih itu.
Jerome menarik pundak sang pelaku, "Apaan si?!" protesnya.
"Ngapain si lo nge bully orang kayak gini? mau di puji keren? jagoan? atau apa?" Tanya Jerome, 'seseorang' yang menjadi pelaku itu mendengus.
"Gue cuma ngasih tau doang biar ni anak gak usah 'sok cantik'"
"Yah, tapi sayangnya anak ini emang cantik, gimana dong?" orang yang sedang berhadapan dengan Jerome langsung terdiam dan menoleh ke belakang.
"Waduh, ada anak dari pemilik tempat ini" seru Jeremy.
Karena takut akan di keluarkan, dia langsung melarikan diri dari segerombolan orang orang disana.
"Dah bubar lo semua, bukannya misahin malah nontonin doang, bangsat. Manusia apa bukan lo semua?" usir Jeremy pada seluruh manusia yang sedang berkumpul disana.
Setelah semua pergi, Jeremy berbalik dan melihat Jerome tengah memeluk pria yang ditindas tadi.
"Udah sayang..." ucap Jerome yang sedang menenangkan pria itu dengan tangan yang mengelus rambut dua warna itu dengan sayang.
Jeremy mengerutkan keningnya bingung, ia melirik Harey dan Yohan yang ada disana juga, Harey hanya tersenyum.
"Jerome" panggil Jeremy, Jerome menoleh ke Jerome.
Yang lebih muda melirik lelaki cantik yang sedang di peluk itu.
"Pacar gue." kata kata yang di lontarkan oleh Jerome langsung membuat Jeremy bingung.
"Lah? sejak??" tanyanya.
"Sekitar satu setengah tahun yang lalu? kayaknya" Jeremy semakin binging dibuatnya.
"hah- OH! Yang waktu itu lo bilang lo punya pacar, dia ternyata, iya kan??" Jerome mengangguk.
"Kok bisa sih dia mau sama lo"
"Anjing?"
· · · · ─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇ · · ·
CAST :
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅤ𖥔 ۪ ׄ THE FEELS ⦂ NOREN
Fanfiction[🗯️] it feels like a dream, but all of this is real disclaimer. - bxb (boy x boy) - cw // tw ; harsh words, bullying, mention of kiss, broken eng - ignore the typo pls - 100% fiksi - all credits on pinterest and the owner of the pics