15. diner samen
————"Semuanya siap siap, malem ini kita dinner bareng keluarga Milicent sama Cameron"
"Asik" senang Marvel yang langsung pergi ke kamarnya untuk siap siap.
"Dih seneng si Marvel" cibir Jerome.
"Jelas dia seneng, ada ayang" saut Jeremy. "Ada ayang gue juga heheheh" Kinsley tak jauh berbeda dengan Marvel.
"Hampir semua anak bubu udah punya pasangan, kalian berdua kapan hm?" walaupun Taylor sudah mengetahui hubungan Jerome dan Rezie, ia tetap berpura pura tidak tahu di hadapan yang lain untuk menjaga rahasia anak ketiganya tersebut.
"Kapan kapan" ucap Jerome sambil tersenyum terpaksa.
"Gak bareng keluarga Walter juga bu?" Taylor menggeleng. "Mereka lagi di Jepang, kalau disini juga pasti bubu undang"
"Tapi kalo keluarga Walter datang juga pasti anak keduanya gak ikut, penasaran sama wajahnya" cibir Jeremy, Jerome tersenyum diam diam. Untung dirinya mengetahui siapa anak kedua keluarga Walter tersebut.
"Dah, sana kalian siap siap sebentar lagi udah masuk jam makan malam. Mereka juga pasti udah di jalan mau ke sini" usir Taylor pada Jeremy dan Jerome.
"Iya baik siap" dua anak kembar itu pun pergi ke lantai dua dimana kamar mereka berada.
"Dinner kali ini buat acara apaan lagi dah?" tanya Jeremy, Jerome mengedikkan bahunya tanda tak tahu.
"Jer, lo denger beberapa hari lalu bubu sama daddy berantem?" tanya Jeremy lagi. "Denger"
"Itu pasti salahnya Daddy, soalnya bubu bilang Daddy gak berani berantem di lorong ini karena takut anak anaknya gak percaya lagi sama dia" Jerome hanya diam, ia malas jika ini membahas pertengkaran Taylor dan Jasper.
Sampai didepan kamar masing masing, Jerome dan Jeremy masuk lalu mengganti pakaiannya.
Berbeda dengan Jeremy yang bersiap siap dengan rapi, Jerome malah bersiap siap dengan santai.
Jujur ia tidak tertarik dengan acara makan malam bersama dengan keluarga lain.
"Cowok gue beneran nerima tawaran buat jadi model itu gak ya? Kalau di terima, nanti dia malah bakal menetap di Jepang..."
"Ah sialan!" Jerome merenungi ucapannya yang memberi izin juga pada Rezie jika kedua orang tua kekasihnya mengizinkannya menjadi model.
Jerome mendudukan dirinya di ranjang, mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Rezie.
Mungkin karena Rezie menunggu jawaban lumayan lama, jadinya dia langsung menghubungi Jerome.
"Kenapa Jee?"
"Kamu nerima tawaran buat jadi model itu??" tanya Jerome memastikan.
"Nggaa"
"Baguslah"
"Kenapa?"
"Setelah aku pikir pikir, kalau kamu terima itu, nanti kamu malah bakal netap di Jepang"
"Hihi tenang ajaa, gak aku terima kok. Ayah larang aku soalnya kata Ayah itu dari agensi yang bikin majalah dewasa"
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅤ𖥔 ۪ ׄ THE FEELS ⦂ NOREN
Fanfiction[🗯️] it feels like a dream, but all of this is real disclaimer. - bxb (boy x boy) - cw // tw ; harsh words, bullying, mention of kiss, broken eng - ignore the typo pls - 100% fiksi - all credits on pinterest and the owner of the pics