☘☘☘
"Ja!! Renja!!" Baru saja Renja mendudukkan tubuhnya di bangku, suara Agas yang baru saja masuk sudah memenuhi seisi kelas.
"Paan dah"
"Kurang ajar banget sih lu, sok seleb bener, gua telpon segala ga diangkat!"
"HP gue mati, kenapa sih?"
"Ah elah lu mah, yaudah yaudah gue mau cerita, jadi kemaren gue sama lope—"
'Tuhan plis datengin Miss Erika now!'
"Good morning everyone!"
'THANKS GOD!!'
Agas segera membalikkan badannya menghadap Miss Erika, tapi sebelumnya ia sedikit menyenggol lengan Renja.
"Ja nanti rumah gue"
☘☘☘
Agas mendobrak pintu rumahnya yang bahakan tidak dikunci itu karena masih menggebu-gebu menceritakan bagaimana waktunya berjalan dengan Venelope.
"Kalo gue sama lope bener bener jodoh gimana ya Ja?"
"Impossible!" Tegas Renja tanpa sadar.
"Why??!! Jangan pernah mentidakmungkinkan sesuatu, kapan daon jatoh aja udah diatur, apalagi sosok dia yang datang dan dengan sangat beraninya mengguncangkan hatiku"
"Alay!!" Serempak Renja dan Inggit sembari mencomot chitato.
"Loh loh loh, asal mamah tau aja ya, semalem itu si lope bener bener sampe mabok kepayang gitu"
"KAMU MABOK?? SIAPA YANG AJARIN??!! MAMA GASUKA YA ANAK MAMA MABOK MABOKAN GITU!! MANA AJAK CEWE LAGI!!"
Renja yang awalnya terbelalak kaget karena nada suara Inggit yang tiba tiba meninggi kemudian tertawa terbahak bahak.
"Astaghfirullah mamah!!"
"Ya ampun tann, ga nyangka! Agas mabok, sama cewe tadi? Ishh ishh Agasss"
"JA! Lo diem jangan jadi profokator!"
"Tann, dibentak Agas"
"Agas gaboleh kasar ya sama Renja!"
Begitulah mereka jika sudah menjadi satu, entah kenapa Renja sangat nyaman berada diantara mereka, berada dalam pelukan Inggit, mendengar tawa wanita paruh baya itu, melihat Agas tertawa lepas, melihat Agas melakukan apapun, itu sangat menyenangkan baginya.
☘☘☘
Hari ini hari minggu, matahari sudah berada tepat diatas kepala, dan disinilah Agas dan Renja saat ini, Mi Ayam bang Ji, tempat jajan favorit mereka berdua.
"Udah gue bilang enakan malem kalo kesini tuh" Kata Agas sembari menyeruput mi dari sumpitnya.
"Bacot"
"Idih sensi banget"
"Kan gue udah ngajak semalem!" Teriak Renja emosi.
"Ya maap, kan bisa nanti malem gitu loh maksut gue tuh"
Flashback on
Semalam Renja menagih janji Agas yang akan mentraktirnya makan, semula Agas menerima dengan senang hati, sudah berpakaian rapih dengan baju dan celana yang sudah ia cuci secara khusus, mengkhususkan malam itu, tapi ketika Renja sudah tinggal memakai sandal,Tok tok tok
"I'm sorry Jaa, i wanna go"
"Ya iya, gue tau, kita emang mau pergi kan?"
"Emm, with lope"
Renja menahan napasnya sebentar, kemudian menghembuskannya perlahan tanpa suara,
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM AND I
RandomJika bicara masalah waktu, wajar saja perasaan sejenis cinta itu tumbuh. Dan jika dilihat dengan siapa, tentu saja dia adalah orang yang tepat. Fase yang indah jika mendapat feedback sesuai ekspektasi. Jangan lupakan satu fase lagi, sepertinya fase...