04 - Kepercayaan

2K 417 153
                                    

Bacanya malam aja biar lebih ngefeel.















• Kepercayaan •





















“Mahi, berdiskusilah denganku.”

“Hah, kenapa tiba-tiba.” Sahut Mahi bercanda.

Jungkook menatap serius istrinya. Tengah malam di kamar keduanya, diatas kasur, Jungkook mengajak istrinya berdiskusi.

Lampu kamar dibiarkan menyala, keduanya duduk berhadap-hadapan di atas kasur nyaman milik mereka.

“Hmm, katakan. Suamiku ingin mendiskusikan apa di tengah malam begini.” Mahi mendekat, menghambur memeluk suaminya.

Jungkook mau tak mau membalas pelukan istrinya walau kini ia sudah mulai tak ada rasa dengan Mahi, ralat memang tidak pernah ada rasa yang membuncah seperti ia bersama dengan Lisa.

Jungkook akui, sebenarnya ia tidak pernah mencintai Mahi. Ia hanya mencintai gadis yang malam itu menolongnya, yang diketahui adalah Mahi padahal bukan.

Ia menikahi Mahi karena kepercayaannya kalau gadis itulah yang menolongnya, gadis yang ia sukai sejak pertama bertemu tanpa tahu kalau orangnya ternyata berbeda.

Namun hari ini, Jungkook tak akan mau dibohongi lagi, ia akan mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya.

Pasalnya, setiap bersama dengan Lisa, Jungkook selalu merasa kalau wanita itulah gadis yang menolongnya. 

Not, Mahi.

“Kalau aku mengatakan aku menyukai wanita lain, bagaimana reaksimu?”

Mahi tersenyum kecut, perlahan melepaskan pelukannya dari pria itu. Ia menatap wajah suaminya lamat sebelum sedetik mengulas senyuman.

“Kau bicara apa, Jung." Kekeh Mahi.

“Jawab saja.” Desak Jungkook, rautnya semakin serius.

Menyadari hal itu, Mahi mengangguk paham, “Oke-oke, suamiku sepertinya sedang serius.”

Jungkook diam menunggu jawaban dari Mahi.

“Aku akan hancur, hancur sehancur-hancurnya hingga tak ada yang tersisa.” Jawab Mahi melirih apa adanya kejujuran hatinya. Faktanya memang demikian.

Jungkook terdiam, selama ini Mahi memang begitu mencintainya dan Jungkook bersyukur dapat dicintai oleh seseorang sedalam dan setulus itu.

“Tapi aku—”

“Aku tahu..” Mahi memeluk suaminya, menghentikan ucapan Jungkook, “Kau punya hubungan dengan wanita lain 'kan?!” Air matanya menetes.

Jungkook beku ditempat, Mahi tahu.

“Jangan tinggalkan aku, Jung. Biarkan aku sakit, tapi jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu, kau hidupku.”

Jungkook semakin membisu, bungkam mendengar penuturan sang istri. Jungkook harus apa kalau begini.

“Mahi, kau tidak akan bahagia—”

“Aku mohon.”

Jungkook tak menyahut lagi, ia diam. Perlahan membalas pelukan sang istri.

Ia berfikir keras untuk semua ini.

Mahika sangat tulus, sangat mencintainya.

Jungkook salah.. Iya, ia memang salah telah bermain gila dibelekang istrinya. Dicintai sebesar Mahika mencintainya, apalagi yang Jungkook cari.

ONE'S SHOOT [SAMBIL DI REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang