01

483 32 38
                                    

Perlahan mata berlensa coklat muda yang indah itu terbuka, menatap seduh langit.

Sunyi...
sendirian...
sepi...

Kenangan dari masa lalu yang sangat ingin ia lupakan tiba-tiba terlintas dipikirannya.
Pemuda yang mempunyai lensa mata berwarna coklat madu, tak lupa kulit putih mulus terawat bagaikan seorang wanita, pipi gembul dan hidung mancung.
Cantik dan manis, itu adalah perawakan dari itadori yuuji.
Pemuda bersurai pink pucat dengan gradasi hitam dibagian bawah, dan memiliki garis dibawah mata, yang menambah kesan manis kepada pemuda itu.

Tapi wajahnya tak menyiratkan kebahagiaan seperti biasa
Karna...

Tiba-tiba saja ia teringat masa lalu yang begitu menyakitkan untuk dirinya.

"Ughhhh~ aku sangat tak suka sendiri, karna saat aku sendiri pasti aku akan melamun dan berakhir mengingat kenangan itu" berapa kali yuuji menghela nafas panjang.
Bagaikan seorang yang tak lepas dari masa lalunya, banyak beban yang ia tanggung sendiri.

"Yuujiiiiii~ sayangggg... Kau ngapain disini ughhhh aku kaget tiba-tiba kau tak disampingku" keluh seorang lelaki dengan bersurai perak dengan logat bicaranya dilebay-lebaykan.
Yuuji yang mendengar suara itupun langsung melihat kearah sumber suara...
Didapati dua orang lelaki yang masing-masing menggendong anak.

"Uhhh sayang~ kau tak tahu aku juga khawatir kau tak ada disampingku, aku tak tahan berlama-lama bersama orang minus akhlak ini tanpa kau disisiku" ujar lelaki bersurai hitam dengan logat bicaranya tak kalah dilebay-lebaykan.

Yuuji kembali tersenyum manis karna melihat pemandangan yang ia lihat sekarang, dua orang yang sangat mencintainya, yang rela mengorbankan apapun untuknya. Sekarang mereka tempat yuuji bersandar, Tepat yuuji berbagi cerita, berkat mereka yuuji masih ada di dunia ini, dengan sabar mereka menunggu yuuji membalas perasaan mereka.
Yuuji sangat bahagia sekarang, meski terkadang masa lalu yang masih dalam proses dilupakan sering muncul dipikirannya dikala sedang sendiri

"hehe maaf Anata... Aku sedang joging seperti biasa, tadi aku ingin pamit kepada kalian tapi kulihat kalian pulas sekali tidurnya, jadi aku tak tega membangunkan kalian" sahut yuuji yang masih memasang senyum manisnya

"Apa-apaan itu, aku lebih panik ketika aku bangun kau tak ada disampingku tau!" Dengus sebal lelaki bersurai perak sambil berjalan cepat kearah yuuji yang sedang duduk ditaman
Bayi bersurai hitam yang di gendongnya pun ikut bergundal gandul karna efek jalannya lelaki bersurai perak.
Lelaki bersurai hitam yang dari tadi memandang jijik kepada lelaki bersurai perak pun malah berlari ke arah yuuji. Bayi bersurai perak yang digendongnya pun ikut bergundal gandul karna kencang lari si lelaki bersurai hitam. Si perak yang tak terimapun ikut berlarian ke arah yuuji.
Dan adengan lomba laripun terjadi...

"Hei!,  jangan berlarian seperti itu, lihat anak kita jadi teler karena kalian!" Tegas yuuji seraya mengambil dua bayi yang di gendong kedua lelaki tadi.

Lelaki yang tadi dimarahi pun hanya terkekeh seperti orang gila
"Hehe, maaf kan kami sayang, aku tak bisa berpisah darimu lama-lama sampai lupa ada anak kita digendongku" -lelaki bersurai perak
"Ya akupun sama, aku tak sabar ingin memelukmu yang begitu perhatian, kau membuatku tambah mencintaimu setiap harinya" -lelaki bersurai hitam

"ugh dasar kalian!, Jangan diulangi lagi, kalo misal anak kita lecet bagaimana?" Ujar yuuji sambil memalingkan wajahnya yang memerah karna mendengar kedua lelaki yang menyandang sebagai suaminya sekarang.

"Tak akan kubiarkan anak kita lecet sayang, tenang saja, kalaupun lecet kita bisa membuat lagi yang lebih bagus" jawab lelaki bersurai hitam seraya ingin mencium bibir seksi yuuji.
Tapi tak jadi karena ia ditampar bayi bersurai hitam dan perak dikedua pipinya.
Tak sakit, hanya saja ia sedikit tersentak karena melihat anaknya itu melarangnya mencium mommy mereka.
"Hei Daddy ingin menyapa mommy mu dipagi hari ini" keluhnya
"HAHA, BAGUS ANAKKU... sekarang biarkan Daddy tampanmu mu ini yang mencium mommy kalian"
Saat lelaki bersurai perak itu ingin mencium yuuji tiba-tiba dua tangan kecil mendarat dipipinya
"Ihhh, apakah kalian tak ingin melihat Daddy kalian bahagia?" Ujarnya dengan wajah dibuat sedih.

The past (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang