2

89 10 0
                                    

"Kenapa kau bisa dibully ruto-ya"ucap sang abang

Haruto hanya bisa menangis

Karena apa? Dia sendiri saja bisu? Bagaimana dia mau menjawab abang nya

Hyunsuk langsung membawa haruto kedalam pelukannya

"Sudah jangan menangis "ucap hyunsuk lalu mengusap air mata sang adik

"Pergi tidur besok aku yang akan mengurus surat pindah mu"ucap hyunsuk lalu diangguki oleh haruto

Haruto langsung pergi kekamarnya lalu tidur

Keesokan harinya

"Ruto ya bangun "ucap hyunsuk

"Hari ini kau sekolah, kau harus berada disampingku jangan sampai kau terlepas dari genggaman ku"ucap hyunsuk

Kemudian haruto mengangguk

Lalu pergi mandi

Abangnya menyiapkan bekal, tas ,baju sekolah nya haruto

Haruto sudah selesai mandi dan langsung memakai baju sekolahnya lalu turun kebawah untuk sarapan bersama abang nya

"Makan yang banyak "ucap hyunsuk

Haruto menjawab dengan senyuman nya
Lalu mereka berdua berangkat ke sekolah

Sesampainya disekolah cewe-cewe langsung berkumpul karena kehadiran haruto

'Dia sangat tampan '

'Uwahhh tampan sekali'

Dimata cewe-cewe mungkin ruto sempurna
Tapi dimata ruto wanita-wanita ini adalah seseorang yang akan membully nya disaat mereka tau ruto bisu

"Hai haruto"ucap seorang wanita itu

Haruto yang tak berani menatap wanita itu hanya bersembunyi dibalik badan hyunsuk

"Sombong sekali kau"ucap seorang wanita itu

Wanita itu adalah kim yeri

"Sudah tak usah dipedulikan ayuk ikut abang"ucap hyunsuk

Haruto mengangguk

Hyunsuk membawa haruto kekelas nya

Hyunsuk mempunyai satu teman yang paling ia percaya, dan kebetulan teman nya sekelas dengan haruto dengan itu dia bisa menyuruh nya menjaga haruto

"Mashi"ucap hyunsuk

Teman nya bernama takata mashiho atau bisa dipanggil cio dia berasal dari jepang, dia pindah ke korea karena pekerjaan ayah nya, yang membuatnya pindah

"Kenapa suk? "Ucap mashiho

"Bisa kau jaga adik ku? "Ucap hyunsuk

"Oh tentu, mari duduk disamping ku "ucap cio

Haruto lalu duduk disamping mashiho

"Siapa namamu? "Tanya mashiho

Haruto lalu mengambil kertas dan pensil lalu menulis 'haruto'

“bukan kah kau bisa berbicara kenapa harus menulisnya? "Ucap cio

Haruto lalu menulis lagi 'emm aku bisu' tulis haruto

Mata haruto sudah mulai berkaca-kaca

"A-ahh aku salah tanya kau mau kemana? "Ucap cio

'Bisa kita kekantin? '

"Ohhh tentu"ucap cio








































Too be continued

ruto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang