Mark melambatkan langkah nya saat matanya menangkap sosok yang tengah berjalan pelan tak jauh di depannya.
Na Jaemin. Mark sangat yakin jika sosok itu adalah pemuda manis si pemilik hati nya.
Mark memperhatikan.
Jaemin berjalan pelan, kepalanya menunduk, dua tangannya masih setia berada di saku mantel tebalnya.
Ah, Mark lupa. Ini musim dingin. Pepohonan sudah ditutupi salju, hanya aspal hitam yang masih setia terlihat disaat manusia saja tak keluar dari kediamannya.
Hanya Mark yang nekat keluar, hanya untuk membeli cemilan malamnya. Dan tentunya, juga si pemuda Na yang entah apa dilakukannya diluar rumah semalam ini.
Ngomong-ngomong, Mark tak begitu kenal dengan Na Jaemin. Mark hanya melihat Jaemin saat dia baru siuman dari rumah sakit. Yang Mark tau, Jaemin adalah salah satu perawat di rumah sakit tempat Mark berobat. Dan sungguh kebetulan Jaemin adalah orang yang pertama kali Mark lihat saat dirinya bangun dari koma panjangnya. Yah, kisah Mark cukup miris sebenarnya.
Mark mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawa nya. Mark yang saat itu sedang terburu-buru ke bandara tiba-tiba mengalami insiden, dimana truk besar menghantam mobil yang dikendarai nya. Sungguh keajaiban Mark masih diberi kesempatan untuk bisa menghirup udara lagi. Walaupun Mark harus rela mengidap amnesia akibat koma selama sebulan. Well, Mark pikir itu cukup setimpal.
Ah, tentang amnesia. Mark hanya bisa mengingat keluarga nya, itupun karena dirinya sudah melakukan beberapa terapi penyembuhan. Dokternya berkata, jika Mark akan kembali mengingat tentang ingatan masa lalunya seiring berjalannya waktu. Dan Mark tak mempermasalahkan nya, menurut nya untuk apa mengingat masa lalu, Jika dirinya sekarang masih diberi kesempatan untuk menjalani masa depan?
Namun pemikiran itu segera hilang, saat dirinya kembali bertemu dengan Na Jaemin, si pemuda manis yang selalu dilihatnya saat mengunjungi rumah sakit untuk cek up. Entah kenapa jika melihat pemuda Na, Mark merasakan getaran aneh di dadanya. Seperti bagian dari masa lalunya yang hilang. Sejak saat itu Mark sering memperhatikan Jaemin, dan akhirnya mengakui jika dirinya jatuh hati pada perawat manis dari rumah sakit itu.
Saat bertemu Jaemin, Mark pasti berusaha memulai percakapan. Supaya mereka cepat akrab dan tentunya memberi peluang bagi Mark untuk mengetuk pintu hati pemuda Na sesegera mungkin. Walaupun Jaemin selalu menghindari kontak mata dengan nya, namun itu yang membuat Mark semakin penasaran dan ingin lebih dekat lagi dengan sosok Na Jaemin.
Tapi kenapa malam ini berbeda? Mark seperti enggan untuk menyamai langkah nya dengan pemuda manis itu. Padahal jelas-jelas Jaemin hanya berjalan seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] heartbreak [markmin]✓
FanfictionNOT FOR CHILDRENS!🔞 Bagaimana bisa aku mencintai perpisahan di saat aku hanya mencintaimu? ©real_fullsun